Rabu, 30 Maret 2011

INILAH CARA ISLAM MENSEJATERAKAN DUNIA




Nah kali ini postingannya cocok buat yang SMAnya IPS, kaya penulis, gak kaya postingan kemarin yang membahas zat-zat radioaktif dan energi nuklir.

Apa yang kalian pikir tentang benua Afrika, Propinsi Papua, Negara Bangladesh atau sampai pinggiran sungai Ciliwung Jakarta. Miskin, melarat, kumuh, primitif, dan segala problematikanya.

Yah memang itulah kenyataan yang ada di sekitar kita, kita bisa lihat berapa jumlah anak jalanan, gelandangan, pengemis, orang gila dan warga miskin di Ibu Kota maupun di kota-kota lain di Indonesia??, jawabnya banyak sekali.



Pernahkah terbersit di pikiran kita, jika suatu saat kita bisa hidup layaknya di negara maju, harga kebutuhan pokok serta bahan bakar yang terjangkau menikmati koneksi Internet super cepat, transportasi massa yang murah dan nyaman, serta keamanan dan ketertiban sebagainya yang terjamin???. MIMPI itu mah !!!.

Selama dunia ini masih menerapkan Ideologi Kapitalisme, yang menerapkan sistem Liberalisme di segala bidang, dan sekulerisme, maka kemakmuran hanyalah mimpi di siang bolong.

Namun itu semua bukan mimpi, tapi kenyataan, jika kita mau melihat ke arah jati diri kita yang sebenarnya, tentu saja bukan jati diri yang menjadi slogan-slogan di media massa, tetapi jati diri kita sebagai umat Islam, yaitu Islam itu sendiri, dan go to hell buat jati diri palsu lainnya.

HANYA ISLAM YANG MAMPU MENSEJAHTERAKAN DUNIA
Sebelum kita membahas tentang bagaimana Islam itu mampu mensejahterakan dunia, mari kita sematkan dulu dalam otak dan hati kita bahwa Islam adalah The Way Of Life, and The Way of Love. Sedangkan Kapitalisme adalah The Way of Devil and The Way of Hell.

Lho kenapa??, karena Islam adalah agama kita, dan Kapitalisme adalah ajaran Kafir yang haram bagi kita.

Sistem Ekonomi Islam



Sistem ekonomi Islam dibangun atas dasar akidah Islam yang sifatnya Haq ( Benar ) karena berdasarkan dua kalimat Syahadat yaitu Asyhadu alla illa ha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.

Akidah Islam sifatnya adalah sesuai fitrah manusia, memuaskan akal dan menenangkan hati, sehingga segala aturan dan sistem yang keluar dari akidah Islam ini sifatnya mulia, dan memanusiakan manusia.

Dalam konteks pribadi, seluruh kegiatan ekonomi seperti bisnis, dagang, bekerja sebagai PNS maupun bekerja di perusahaan dan pekerjaan lainnya akan dilandasi oleh nilai-nilai ibadah, dan bukan materi semata. Mencari nafkah adalah ibadah bagi seorang yang menjadi tulang punggung keluarga. Karena dilandasi oleh nilai ibadah maka seseorang yang mencari nafkah tidak akan menghalalkan segala cara, melainkan sesuai dengan aturan Syariat Islam.

Dalam konteks negara, kegiatan perekonomian adalah wujud pengaturan dan pelayanan urusan rakyat. Negara menerapkan hukum-hukum Allah, sebagai landasan ekonomi, dan menerapkan syariat Islam baik untuk urusan dalam negeri maupun luar negeri.

Islam mempunyai metode yang unik, menarik, efektif dan tidak terdapat pada sistem ekonomi, entah itu Kapitalis, Sosialis atau ekonomi kerakyatan, Pancasila dan sebagainya. Metode untuk memakmurkan dunia itu diantaranya :

MENERAPKAN MATA UANG YANG ADIL BERBASIS EMAS DAN PERAK
Pengalaman sistem keuangan dunia menunjukkan bahwa sistem mata uang yang berbasis pada mata uang lain ( Fiat Money ), atau berbasis pada mata uang Dollar, selalu mengakibatkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang. Kita bisa lihat pada awal tahun 1998, dimana mata uang Rupiah dalam sekejap hanya beberapa minggu nilainya turun drastis, dari yang tadinya Rp.2000,00 per dolar Amerika, menjadi Rp. 9000,- per dolar bahkan sampai Rp.15000,- per dolar.



Hal itu sangat terasa ketika saya masih kelas 1 SMP tahun 1996, harga semangkuk bakso masih Rp 400,- per mangkuk, wow murah yah???, tiba-tiba ketika sudah kelas 2 SMP melambung jadi Rp. 1500, -, dan sekarang Rp. 5000, - per mangkuknya, udah gitu baksonya dikit lagi. Coba bayangin berapa kali-kali lipat tuh naikknya.

Berbeda dengan mata uang yang berbasis emas Dinar ( emas ) dan Dirham ( Perak ) yang merupakan mata uang negara Khilafah, memiliki sifat yang universal, alias berlaku dimana saja??. Pernah lihat film-film Cina, yang ceritanya pendekar-pendekar jaman dahulu??, yah di situ kalau diperhatikan jika sang pendekar beli sesuatu pasti pakai uang yang berbentuk seperti mangkuk panjang berwarna kuning atau juga silver. Nah uang Cina yang model kaya gitu namanya uang Emas dan Perak Cina, mau dibawa kemana saja, entah itu ke Mekkah, ke Madinah atau kemana saja tetap laku, gak pakai kurus-kurus eh Kurs, gak repot lah.

Jadi jika uang hari ini dikurskan ke Emas dan Perak, maka uang itu akan laku dimana saja, mau itu di Jepang, di Taiwan di Zimbabwe atau kemana kek, gak usah repot-repot ngitungin kurs yang setiap saat naik turun, karena kurs emas dan perak pasti stabil dan, praktis.



Lah coba banyangin, untuk mendapatkan uang kertas dolar Indonesia rela menyerahkan sumber daya alamnya kepada Kapitalisme global, bekerja keras menghasilkan produk-produk ekspor, membiarkan para TKWnya disiksa, diperkosa bahkan dibunuh di negara lain dan bahkan menyerahkan kedaulatan negara. Namun sebaliknya Amerika Serikat dengan mudahnya mencetak kertas-kertas dolar, padahal biaya cetak untuk uang sato dolar itu hanya satu sen saja, berarti Amerika sudah untung 99 sen, bukankah itu sebuah penjajahan???.

Mata uang berbasis Dinar dan Dirham menjamin setiap negara untuk melakukan perdagangan internasional tanpa takut gejolak kurs pada mata uangnya yang menyebabkan krisis moneter.

Lah sekarang dilogika, basis mata uangnya saja emas, ya jelaslah Insya Allah makmur, emas gitu lohh, bukan kertas. Lha sekarang basis mata uangnya Dolar yang pakai kertas, ya orang kertas nilainya berapa sih ???. sekilo aja Cuma Rp. 2000,-.

MEMAJUKAN SEKTOR RIIL



Tahu sektor rill ekonomi ???, hmm yang SMAnya IPA pasti gak tahu atau kurang tahu, yah untung SMA saya IPS jadi hal kaya gitu gampang, gak kaya postingan kemarin yang nuklir-nukliran dan radioaktif bikin pusing aja. Lho kok malah curhat !!!

Dalam perekonimian sektor riil adalah sebuah sektor yang merupakan hubungan nyata antara individu atau perorangan atau rumah tangga dengan perusahaan yang berkaitan dengan transaksi yang berhubungan dengan barang dan jasa. Sektor riil adalah dimana uang bertemu dengan barang atau jasa.

Intinya sektor riil berkaitan erat dengan transaksi jual beli barang dan jasa baik itu dengan pemasaran langsung dari produsen ke konsumen maupun pemasaran jaringan lewat produsen utama ke konsumen-konsumen dibawahnya ( downline ). Sektor riil bisa diartikan secara kasar, ” ada uang ada barang, loe jual gue beli, utang nyawa dibayar nyawa “.

Ekonomi Islam adalah ekonomi berbasis sektor riil, Allah Swt berfirman :
“Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.

Kegiatan ekonomi Islam hanya terdapat pada sektor riil, seperti pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Dari sektor inilah kegiatan perekonomian didorong untuk berkembang maju. Sedangkan sektor non riil seperti riba, saham, obligasi, money game diharamkan oleh Islam, karena transaksinya tidak mempertemukan uang dan barang atau jasa. Sistem non riil inilah yang menyebabkan ekonomi gelembung, yang keliahatannya besar karena aliran uang yang begitu besar, namun tidak berdampak pada kemakmuran rakyat.

Prinsip Kepemilikan
Secara syariat manusia diperbolehkan memperoleh kepemilikan, karena memang Syariat Islam sesuai dengan fitrah individu manusia. Namun kepemilikan individu dibatasi oleh kepemilikan umum dan negara, seperti Minyak Bumi, Air, Gas alam, batubara, jalan, jembatan dan sebagainya.

harus dikelola negara, demi kepentingan rakyat

Tanpa aturan kepemilikan secara Islami seperti ini, maka pertumbuhan sektor riil justru menghambat kesejahteraan rakyat secara adil, kita bisa buktikan ketika Sumber Daya Alam kita diprivatisasi, yang ada justru kesengsaraan rakyat, karena melambungnya harga BBM. Sebab peningkatan hasil-hasil perekonomian dan penguasaan sumber daya hanya terkonsentrasi pada pemilik modal, akibatnya timbullah perbudakan modern ala Kapitalis.
Di lain sisi pemerintah justru terjebak utang luar negeri yang terus bertambah setiap tahunnya, untuk membiayai APBN, sedangkan para Kapitalis mendapatkan keuntungan besar atas sumber daya alam yang mereka rampok.

MENCIPTAKAN PASAR INTERNASIONAL YANG ADIL



Saat ini negara-negara di dunia dipaksa menerapkan pasar bebas, namun kenyataannya pasar bebas adalah bentuk nyata penjajahan dan pemasungan perekonomian oleh para kaum kapitalisme. Sebagai contoh Afrika Selatan yang merupakan negara dengan penderita AIDS terbesar dunia, dihukum karena mengimpor obat-obatan dari Brasil yang harganya murah meriah, sedangkan Brazil juga dihukum oleh WTO setelah diadukan oleh Amerika karena melanggar hak paten atas obat-obatan AIDS itu, bukankah itu merupakan penjajahan yang Nyata???.

Dalam Islam, hubungan dagang hanya boleh diberlakukan kepada negara yang tidak memusuhi dan memerangi Islam, dan umatnya, hubungan diberlakukan atas dasar saling menguntungkan, dan juga misi dakwah didalamnya. Hubungan dagang tidak dimaksudkan untuk menguasai sektor perekonomian negara secara serakah, namun memberlakukan akhlak Islam yang adil.

Negara Khilafah tidak mengenakan Cukai ( pajak impor ) kepada barang dagangan dari negara lain yang juga tidak mengenakan Cukai bagi barang-barang ekspor dari negara Khilafah, sehingga terciptalah keadilan yang hakiki, yang tidak akan tercapai oleh sistem Kapitalisme.

MENGEMBAN MISI KEMANUSIAAN



Ekonomi Islam menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Di dalam negeri, pemerintah negara Khilafah menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, seperti pangan, pakaian, rumah, kesehatan dan pendidikan. Sistem perkonomian Islam juga mendorong rakyat untuk mampu memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan gaya hidup yang ada.

Di luar negeri negara Khilafah menjalankan politik dakwah dan jihad. Dalam kerangka misi dakwah, pemerintah Khilafah dengan superioritas perekonomiannya akan menolong negara lain yang sedang ditimpa bencana. Pada tahun 1823 pemerintah Khilafah Turki mengirimkan bantuannya kepada Amerika serikat berupa makanan dan uang untuk membantu negara tersebut dari bencana kelaparan pasca perang melawan Inggris. Dan balasan dari Amerika Serikat adalah menjajah perkonomian negeri-negeri Muslim seperti Indonesia serta membantai ribuan kaum muslim di Irak, Afganistan dan Palestina.

KESIMPULANNYA
Sistem Kapitalisme tidak akan pernah mendatangkan kemakmuran yang hakiki, adil dan merata, sistem ini justru melahirkan perbudakan baru di jaman modern saat ini.



Ekonomi Islam merupakan solusi bagi seluruh umat manusia di dunia untuk keluar dari perbudakan ekonomi kapitalis. Untuk itu umat Islam butuh institusi untuk menerapkan ekonomi Islam yaitu Negara Khilafah.
Disadur, dikreasikan dan disunting dari opini Hidayyatul Muttaqin, SE, MSI pada rubrik opini Al Waie




0 komentar:

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar