Sabtu, 12 Maret 2011
PERANG SALIB ( CRUSSADE ), DULU DAN SEKARANG
Kalian pasti sudah tahu apa itu perang salib, kebanyakan orang mengetahui perang salib adalah konflik atau pertentangan antara umat kristen melawan umat Islam yang diakibatkan oleh penolakan umat Islam terhadap ketuhanan Yesus kristus, atau lebih tepatnya karena dipicu iman Kristiani para tentara salib.
Memang tidak salah jika beberapa orang menganggap hal itu benar, namun sebenarnya penyebab utama perang salib adalah kebangkrutan kerajaan-kerajaan di Eropa yang disebabkan oleh keserakahan raja-raja mereka.
PERANG SALIB DAHULU
Jilid 1
Pada abad 9 Masehi, kerajaan-kerajaan di Eropa mulai bangkrut, dan raja-raja mereka mulai kehilangan wibawa dihadapan rakyatnya. Di sisi lain daya tarik wilayah timur ( dunia Islam ) begitu menggiurkan, kekayaan dan kemakmuran umat Islam yang saat itu diperintah oleh Negara Khilafah Islam yang melaksanakan Syariat Islam yang kaffah.
Pada tahun 1095 Paus Urbanus II menghimpun konsili di Clemort, dia memimpin sidang sekitar 300 klergi ( angggota konsili ), salah satu isi pidatonya adalah menghentikan segala jenis konflik antar sesama umat Kristen, mempersatukan mereka untuk melaksanakan penjajahan terhadap dunia timur ( Dunia Islam ).
Saat itu di dunia Islam sedang terjadi larangan ziarah oleh Khalifah kepada umat Kristen Eropa ke tanah suci akibat kelakuan mereka yang meresahkan penduduk sekitar, yaitu memainkan pedang dan membuat keributan. Hal ini membuat Khalifah geram dan membuat sanksi kepada peziarah Kristen Eropa, yaitu larangan berziarah ke Palestina selama beberapa kurun waktu. Namun peziarah kristen dari bangsa lain tetap diizinkan berziarah ke Palestina.
Itulah yang menjadi alasan utama Paus Urbanus memprovokasi raja-raja Eropa untuk bersatu dibawah panji salib untuk melaksanakan “perang suci”, menyerang Negara Khilafah Islam di Timur Tengah yang disebut Saracen.
Setahun kemudian yaitu tahun 1096 pasukan gabungan tentara salib Eropa dan pasukan kekaisaran Byzantium berangkat dari Konstantinopel menyerang semenanjung Anatolia, pasukan muslim dari Bani Saljuk tidak mampu membendung serangan pasukan ini, sedangkan bani Saljuk sendiri tidak mampu meminta bantuan kepada pusat Kekhilafahan karena sedang terjadi kekisruhan politik di sana. Pasukan salib terus bergerak dan membantai kaum muslimin yang mereka temui di jalan, membakar desa-desa kaum muslim yang mereka lewati.
Pada tahun 1099 sampailah pasukan salib di Yerusalem, mereka mengepung kota itu selama lima minggu, kemudian mereka berhasil mengalahkan Mujahidin Islam yang mempertahankan Yerusalem, dan memasuki kota itu, seluruh penduduk Yerusalem dibantai, termasuk yang berlindung di masjid-masjid dan sinagog-sinagog ( tempat Ibadah orang Yahudi ). Pasukan Salib terus melakukan pembantaian sampai mereka tidak dapat menemui siapapun yang dapat mereka bantai lagi. Kemudian tentara Salib mendirikan kerajaan Latin Yerusalem.
Desmond Seward dalam bukunya The Monk of War, mengomentari pembantaian pasukan salib terhadap kaum muslimin di Yerusalem dengan mengatakan, “ Gereja telah sukses mengkristenkan naluri-naluri primitif “.
Jilid 2
Tahun 1171 Masehi muncullah seorang penglima Perang agung yang juga seorang Gubernur wilayah Syam, yaitu Shalahuddin Al Ayyubi. Beliau melakukan suatu langkah besar, yaitu mengalahkan Bani Fatimiyah ( Fatimiyyin ), suatu aliran sesat yang mempercayai Reinkarnasi dan paham Manunggaling kawula Gusti yang menguasai Mesir, karena bani inilah yang menyebabkan perpecahan di dunia Islam semakin parah, dan membantu pasukan Salib dengan memberikan jalan kepada mereka untuk mengepung Yerusalem. Shalahuddin mempersatukan Mesir kembali dengan wilayah Khilafah Islam Abbasiyah di Bagdad.
Setelah mendapat restu Khalifah pada tahun 1177, Shalahuddin membangun benteng di Mesir, yang melindungi wilayah Mesir dari serangan pasukan Salib, kemudian beliau menghimpun kekuatan dan menyiapkan serangan besar-besaran ke Yerusalem ( Al Quds ) untuk mengusir pasukan Salib ( Crussader ) dari tanah suci itu.
Jumat 4 Rabiul Akhir 583 H atau 1187 M, Shalahuddin menantang pasukan salib di lembah Hittin, dan dikenal dengan pertempuran Hittin. Beliau sengaja memilih hari Jumat karena mengharapkan berkah dari doa kaum muslimin yang sholat Jumat, dan sebelum berperang belaiu berkhotbah Jumat di hadapan pasukannya dengan menggelorakan semangat Jihad Fisabilillah. Akhirnya kemenangan besar diraih kaum muslim di lembah Hittin.
Seminggu kemudian, kota Yerusalem dikepung oleh pasukan Kaum Muslimin, dipimpin oleh Shalahuddin, dan berhasil membuat pemimpin Yerusalem bertekuk lutut meminta ampunan dibawah kaki Shalahuddin dan akhirnya kota Yerusalem berhasil dikuasai, dan tentara Salib diampuni serta diusir dari tanah suci Palestina. Segala kalimat takbir, doa dan tahlil bergemuruh meramaikan kemenangan tersebut.
Jilid 3
Setelah kekalahan tentara Salib di Palestina dan terusirnya mereka dari tanah suci, muncullah seorang pemimpin salib yang baru yaitu Richard The Lion Hearth ( Berhati Singa ), dia berusaha merebut kembali Palestina dari kekuasaan kaum muslimin, namun dapat dikalahkan oleh Shalahuddin Al Ayyubi.
PERANG SALIB JILID BARU
Setelah kekalahan beruntun dari para tentara salib yang menyebabkan mereka terusir dari Palestina, banyak orang menganggap bahwa perang salib sudah selesai. Namun itu salah besar, perang salib masih terus berlangsung namun dalam bentuk lain.
Walaupun perang salib sempat tertunda akibat serangan tentara Tar-tar dari Mongol yang berhasil menguasai Benua Asia, Timur Tengah dan sebagian Eropa.
Takluknya Kekaisaran Byzantium dengan direbutnya Konstantinopel
Menurut tahayul bangsa Eropa angka 1453 adalah angka sial, kenapa, karena angka ini adalah angka tahun ditaklukannya kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al Fatih dari Khilafah Utsmani.
Setelah bani Utsmani mengambil alih tampuk Pemerintahan Negara Khilafah, akibat Bagdad dihancurkan tentara Tar-tar, maka setelah itu pengintensifan penaklukan Kota Konstantinopel dilakukan, untuk melakasanakan Bisyarah Rasulullah Saw yaitu “kota Konstantinopel pasti akan kalian taklukan, sebaik-baik panglima perang adalah panglima perangnya, dan seistimewa-istmewa pasukan adalah pasukannya”, HR. Ahmad.
Kemudian 29 Mei 1453, kota Konstantinopel berhasil ditaklukan oleh Muhammad Al Fatih, setelah berperang selama 54 hari. Gereja agung Hagia Sophia, disulap menjadi Masjid, dan akhirnya penduduk Konstantinopel pun berbondong-bondong masuk Islam, inilah kemenangan yang dijanjikan Allah Swt dalam surat An Nashr.
Kolonialisme ( Penjajahan ) oleh Eropa adalah bagian Perang Salib jilid 4
Setalah kekaisaran Byzantium ( Romawi Timur ) berhasil ditaklukan, dan Konstantinopel dijadikan ibu kota Negara Khilafah Islam, sehingga di nusantara dikenal dengan sitilah Khilafah Romawi, karena menguasai bekas negara Romawi. Kemudian pembebasan Islam ke negeri-negeri di Eropa dilakukan, untuk memperlancar dakwah Islam ke penduduknya, dan memberikan petunjuk yang jelas kepada mereka bahwa Islam adalah sumber kejayaan sejati.
Negara-negera Eropa ketakutan, mereka beranggapan bahwa pasukan Islam tak terkalahkan, kemudian mereka mulai berpikir, bahwa bertempur secara fisik dengan tentara Islam tidak mungkin bisa menang, sehingga umat Islam harus diperangi secara pemikiran.
Barat akhirnya menyadari bahwa kekuatan Islam terletak pada Ideologi Islam dan Syariat islam yang diterapkan secara kaffah dan mengikat seluruh warga negara baik Islam maupun non Muslim. Hal ini terbukti ketika umat Nasrani ( Kristen ) di Palestina justru berdiri bersama kaum Muslimin untuk memerangi tentara salib dari Eropa, karena kaum Kristen Timur Tengah sadar bahwa mereka hidup di bawah naungan Syariat Islam dan mendapat berkah dunia dari penerapan Syariat Islam yang kaffah.
Kemudian mulailah barat membuat suatu megaproyek yaitu memecah belah persatuan Negara Khilafah diantaranya dengan mengadu domba antara muslim dan kristen, serta non muslim lain yang hidup di negara Islam, bahkan tidak hanya itu mereka juga mengadu domba antar sesama non Muslim, seperti di Libanon, yaitu antara kaum Nasrani dengan orang-orang Druze ( penganut paganisme ). Yang akhirnya mengacaukan stabilitas dan persatuan Negara Khilafah. Target selanjutnya adalah menjauhkan umat Islam dari Islam yang sebenarnya, dari Syariat Islam, dan menjadikan umat Islam justru takut terhadap Syariat Islam itu sendiri.
Selain itu mereka juga harus menguasai wilayah-wilayah Islam yang lemah, untuk memecah belah kekuatannya. Andalusia ( Spanyol ) menjadi korban pertama, dengan mudahnya wilayah Islam di Spanyol direbut. Negara Khilafah Utsmani tidak sanggup memberikan bantuan kepada Andalusia, karena sesungguhnya pemerintah wilayah ini termasuk pembangkang dari wilayah Negara Islam.
Abad 16 mulailah penjajahan besar-besaran oleh kolonialisme, beberapa penjelajah Eropa mengarungi samudra mencari jajahan baru, dengan semangat Gold, Glory dan Gospel. Gold jelas mereka mencari kekayaan, Glory mereka mencari kejayaan dengan menjajah bangsa lain, Gospel mereka menyebarkan agama Kristen ke daerah jajahan, agar mengurangi perlawanan rakyat yang dijajah, sehingga mereka merasa dijajah oleh orang yang seagama, contoh paling jelas di Filipina, dimana orang Filipina Kristen justru akhirnya mendukung penjajahan Spanyol.
Setelah revolusi Inggris, maka kolonialisme dunia didominasi oleh Inggris, kini Inggris memproklamirkan kolonialisme baru, yaitu hanya Gold dan Glory saja. Walaupun tetap saja disusupi misionaris Kristen, tujuannya jelas agar rakyat jajahan masuk kristen dan tidak banyak melakukan perlawanan.
Runtuhnya Negara Agung Umat Islam, Khilafah
Semenjak tahun 1700san, neraca timbangan berpikir antara kaum muslim dengan Eropa menjadi seimbang dan lama kelamaan timbangan Eropa semakin berat, di saat itu kaum muslimin sedang dilanda penurunan konsep pemikiran, kaum muslimin sudah mulai jumud dan beku akalnya, hal ini dikarenakan,
1. Diabaikannya Bahasa Arab sebagai bahasa Kaum Muslimin.
2. Ditutupnya Pintu Ijtihad para ulama.
3. Serangan pemikiran, filsafat dan berkembangnya aliran sesat.
Yang paling mendasar dari kerusakan berpikir umat Islam adalah diabaikannya bahasa Arab, banyak kaum muslimin yang tidak menguasai bahasa Arab bahkan sampai sekarang, padahal bahasa Arab adalah bahasa kaum muslimin dan bahasa nenek moyang manusia.
Setelah itu ditutupnya pintu Ijtihad ulama, sehingga ulama diharuskan tidak mengeluarkan ijtihad dan harus mengikuti Ijtihad ulama jaman dahulu saja. Sehingga segala macam problematika di jaman sekarang sulit diselesaikan, karena Ijtihad ulama yang digunakan adalah Ijtihad jaman dahulu.
Nah yang ketiga adalah serangan pemikiran, filsafat, dan aliran sesat. Eropa terus melakukan serangan pemikiran, diantaranya adalah nasionalisme, dimana dengan paham ini justru memicu berbagai macam pemberontakan didalam wilayah Negara Khilafah yang meliputi berbagai bangsa, yang akhirnya mampu memecah belah wilayah Negara Islam, dan sehingga wilayah Negara Khilafah hanya tersisa wilayah Turki saja pada tahun 1900san.
Banyak juga filsafat-filsafat yang akhirnya menyesatkan kaum muslimin, seperti diantaranya filsafat India, yang mengatakan jika seseorang ingin mendapatkan akhirat harus melupakan segala macam urusan dunia, pokoknya yang penting zikir, sholat, sedangkan urusan ibadah kepada sesama manusia dilupakan. Selain itu berkembang banyak aliran sesat seperti Ahmadiyah, Baha’i, dan sebagainya.
Puncaknya pada tahun 1924 yaitu ketikan Mustafa Kamal Pasha membubarkan pemerintahan Khikafah yang telah dibangun selama 14 Abad lebih oleh Rasulullah Saw dan para Sahabat.
KAUM MUSLIM TERJAJAH SECARA EKONOMI, POLITIK, PEMIKIRAN DAN IDEOOGI
Akibat diruntuhkannya negara Islam Khilafah, akhirnya tidak satupun negeri-negeri muslim yang benar-benar menerapkan ideologi Islam sebagai ideologi negara mereka, akibatnya dengan mudah barat menjajah negeri-negeri muslim baik secara fisik seperti Palestina, Irak dan Afganistan, maupun ekonomi, pemikiran dan Ideologi seperti Indonesia.
KESIMPULANNYA
Perang salib adalah perang yang didasari oleh keserakahan bangsa Eropa terhadap kekayaan alam di wilayah timur, seperti Asia. Walaupun mereka mengaku bahwa perang salib ini dipicu oleh iman Kristiani mereka.
Perang salib tidak selesai setelah kekalahan pasukan Salib di Palestina, mereka terus melakukan berbagai macam strategi untuk mengalahkan kaum muslimin.
Kejatuhan Pemerintahan Khilafah dan terpuruknya kaum muslimin disebabkan oleh diabaikannya bahasa Arab, dan segala macam nilai-nilai Islam serta dicampakkannya Syariat Islam yang telah diwahyukan oleh Allah Swt kepada Muhammad Saw.
Sekarang Islam hanyalah sebatas ibadah mahdah ( ritual ) semata, yaitu Sholat, Puasa, Haji, dan Zikir, sedangkan ibadah lainnya seperti politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan Hankam di abaikan.
Sudah saatnya umat Islam untuk bangkit, menegakkan Islam kembali secara kaffah, yaitu dengan menerapkan Syariat Islam sebagai hukum dasar negara, dan menegakkan Khilafah sebagai negara pemersatu kaum muslimin.
Label:
Pemikiran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang Kami
Arsip
-
▼
2011
(123)
-
▼
Maret
(14)
- INILAH CARA ISLAM MENSEJATERAKAN DUNIA
- MAU MEMBANGUN PLTN ???..OOO TIDAK BISA. TERAPKAN S...
- SERUAN UNTUK SAUDARAKU DI LIBYA : LAWAN TENTARA SE...
- ( SEBUAH KISAH RENUNGAN ) SETETES KENIKMATAN DUNIA
- GEOGRAFILAH IBU DARI SELURUH ILMU PENGETAHUAN, BUK...
- TERORIS DAN TERTERORISISASI ( Sebuah Cerita dari N...
- GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG, TEGURAN NYATA ALLAH SWT ...
- BENTUK KASIH SAYANG TERBESAR MUSLIM KEPADA NON MUS...
- PERANG SALIB ( CRUSSADE ), DULU DAN SEKARANG
- BERJIWA MELANGKAHI, APA ITU ?
- BAHASA ARAB ADALAH BAHASA NENEK MOYANG SELURUH BAN...
- MESIR, NEGERI GUDANGNYA ILMUWAN MUSLIM
- REALITA PENGEMIS MENURUT ISLAM
- IDOLAKU TERNYATA PAKE NARKOBA...!!!!
-
▼
Maret
(14)
0 komentar:
Posting Komentar