Minggu, 15 Mei 2011

KETIKA MALAIKAT MAUT MERINDUKANMU ( Bagian 2 )



Karena kemarin sejak tanggal 13 Mei 2011, situs hosting Blogger mengalami gangguan sehingga penulis baru bisa memposting bagian kedua dari judul postingan Ketika Malaikat Maut Merindukanmu. Jika belum membaca bagian pertama, silahkan klik di sini.

Malaikat maut, mendengarnya tentu saja gimana gitu, ngeri, takut, dan segala hal yang berhubungan dengan kematian. Yah memang makhluk Allah yang satu ini bertugas untuk memutuskan kenikmatan dunia semua makhluknya tak terkecuali manusia, jadi jangan tertipu dengan kenikmatan dunia yang hanya sementara ini.

SEMUA YANG BERNYAWA PASTI AKAN MATI



“Qullu nafsin dzaa iqatul mauut” ( Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati ), itulah Firman Allah Swt dalam surat Al Anbiya ayat 35.

Manusia, hewan, tumbuhan, jin, setan, iblis, malaikat, pasti akan mati, tinggal menunggu waktunya saja kapan, mereka akan mati, karena sifat makhluk adalah semakin lama, semakin rusak dan akhirnya mati.

Sai Baba yang ngaku-ngaku tuhan dan bisa menghidupkan orang mati, akhirnya Mampus juga dia

Mungkin banyak diantara kita yang terlalu banyak memuja dunia, hidup dalam gelimangan Hedonisme, hura-hura, seks bebas, dan menganggap itu semua adalah Hak Asasi Manusia, itu adalah kebebasan, gaul, trendi dan sebagainya. Mungkin mereka yang bergaya hidup semacam itu akan menganggap Islam hanyalah sesuatu yang kampungan, yang membosankan dan sesuatu yang tidak gaul. Serta menganggap saudara-saudara, tema-teman yang lebih suka hidup secara Islami, bertingkah laku secara Islami, bergaya secara Islami, gaul secara Islami, itu adalah suatu hal yang kuno, kampungan, cupu, culun dan ndeso alias katro.

Justin Beiber yang selama ini dipuja-puja juga akhirnya akan Mati

Ingatlah, bahwa hidup hanyalah sementara coy, gak lama, hal-hal yang kalian sebut sebagai gaul, trendi, seksi, Hedonisme dan sebagainya itu tidak dibutuhkan ketika kalian mati nanti bahkan menjerumuskan kalian pada neraka. Ini coy ada cerita yang berjudul 3 orang sahabatku.

Tiga Orang Sahabatku



Ada seseorang sebut saja namanya Syarif, dia mempunyai tiga orang sahabat karib, sebut saja sahabat A, Sahabat B, dan Sahabat C. Ketiganya merupakan sahabat kemanapun dia pergi dalam suka maupun duka, dalam berbagi kecuali berbagi istri ( enak aja ).

Suatu hari Syarif harus dihadapkan dalam kasus pidana, karena tuduhan bahwa dia melakukan tindakan Terorisme, yaitu meledakkan balon secara tidak sengaja di panti terapi penyakit jantung, 3 orang tewas karena kaget dan gagal jantungnya, 5 orang terpaksa dirawat intensif, setelah mendengar ledakan balon. Sebenarnya itu bukan kesalahannya, karena pas ada pesta ulang tahun salah satu pasiennya, secara tidak sengaja Syarif yang memang pegawai pati itu menyundul balon yang digantung di pintu, nah kebetulan rambut Sayrif itu jabrik, jadi meledaklah balon yang tersundul itu.

Akhirnya tim densus 88 datang dan menggrebek Syarif itu, maklum saat itu RUU Intelejen sudah jadi Undang-Undang Intelejen jadi tiap ada ledakkan langsung dituduh terorisme.

si densus juga akan mati 

Syarif yang juga kebetulan namanya Islami langsung dituduh melakukan tindakan terorisme, selain karena meledakkan balon, nama dia juga Islami ( jadi besok kalau UU Intelejen sudah disahkan di Indonesia, tolong nama anak-anak kalian jangan yang Islami, kasih aja nama Paijo, Tukijo, Sarimin, Kismin, atau Justin Bibir biar gak dituduh teroris).

Syarif dihadapkan ke Pengadilan, dengan tuduhan sewenang-wenang yaitu dengan sadar, sengaja, serta bermuka sadis, dan bernama Islami melakukan peledakkan balon di Panti Terapi Penyakit Jantung yang menyebabkan 3 orang pasien tewas karena jantungnya berhenti berdetak, 5 orang pasien kritis.

Sebenarnya ketiga sahabat karibnya mengetahui bahwa Syarif tidak salah, itu hanya faktor overmacht ( sesuatu yang tidak bisa dikuasai/ diluar kekuasaannya ), yaitu tidak menyangka bahwa balon yang tersundul oleh Syarif yang berambut jabrik secara tidak sengaja itu meledak. Tentu saja pengacara Syarif meminta ketiga orang sahabatnya untuk ikut bersaksi membela Syarif.

Pengacara Syarif mendatangi sahabat A, dia memintanya untuk membela Syarif di persidangan kelak, namun sahabat A menolak dengan alasan ada urusan penting yang tidak dapat ditinggalkan. Kemudian pengacara Syarif mendatangi sahabat B, dia juga memintanya untuk bersaksi untuk membela Syarif di persidangan nanti, namun sahabat B hanya bersedia menemani Syarif sampai pintu masuk Pengadilan saja, dia beralasan takut kepada pak Densus yang pakai baju item-item, bawa bedil, dan kebetulan nama sahabat B juga Islami, jadi dia tambah takut ketika nanti malah ikut-ikutan dituduh teroris.



Akhirnya Pengacara Syarif mendatangi sahabat C, dia meminta sahabat C untuk membela Syarif di persidangan, dan diluar dugaan ternyata sahabat C mau membela Syarif dengan sukarela bahkan tanpa diminta sekalipun dia sudah berniat untuk datang membela sahabatnya itu. Akhirnya di persidangan itu Syarif dinyatakan tidak bersalah, dan divonis bebas oleh majelis hakim.

Oke cerita di atas bukanlah cerita yang nyata, namun kita bisa artikan ketiga sahabat Syarif dalam kehidupan yaitu Sahabat A, adalah semua harta kekayaan, jabatan, kedudukan, dan harta kepemilikan lainnya ; Sahabat B adalah keluarga, teman-teman, dan lainnya, dan Sahabat C adalah amal ibadah kita, sedangkan persidangan itu bisa diartikan sebagai persidangan di padang Mahsyar, atau yaumul mizan.

Sahabat A tak mungkin ikut membela, karena jelas harta benda dan kekayaan semuanya ditinggalkan di dunia, dan diwariskan ke keturunan, begitu juga dengan sahabat B juga paling hanya bisa mengantar kita ke kuburan, dan tak mungkin ikut dikubur, sedangkan di padang mahsyar nanti mereka pun punya urusan sendiri-sendiri terhadap akhiratnya. Nah sahabat C inilah yang berupa amal ibadah kita yang akan membela kita, mengantarkan kita kepada kebahagiaan abadi di akhirat yaitu surga.

Namun kebayakan dari kita hanya terpengaruh dan mengakrabi kedua sahabat kita yaitu A dan B, atau harta benda, dan teman-teman kita, namun kadang sahabat C justru kita jauhi yaitu amal perbuatan kita.

DUNIA ITU PENJARA BAGI KAUM MUKMIN



Rasulullah Saw bersabda “ addunya si’nun mukminin wa jannatun kafirin “, dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.

Jadi jika dunia merupakan penjara bagi mukmin, maka seorang mukmin sekaya apapun dia, sebahagia apapun dia, tetaplah menganggap bahwa dunia hanyalah penjara bagi dia jika dibandingkan dengan surga Allah yang Maha Luas.

Hal itu dicontohkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani, dia seorang mufti, ulama hadis, dan hakim pada masanya, serta orang terlanjur kaya juga, namun dia tetap menganggap bahwa kekayaannya, hartanya adalah masih sebuah penjara jika dibandingkan dengan akhirat yang berupa surga.

Suatu hari Ibnu Hajar bertemu dengan seorang Yahudi miskin, si Yahudi berkata kepada Ibnu Hajar, bahwa Hadis nabi Muhammad Saw yang seperti di atas adalah salah, buktinya Ibnu Hajar kaya raya sedangkan Yahudi itu miskin. Ibnu Hajar berkata, bahwa Hadis itu benar adanya, kekayaan, harta benda, kedudukannya itu masih merupakan penjara baginya jika dibandingkan dengan Surga Allah Yang Maha Luas nanti, sedangkan kemiskinan Yahudi itu masih merupakan surga dunia baginya sebelum neraka jahannam melaknatnya.



Jadi seorang mukmin memang harus kaya secara harta, karena dengan kaya maka seorang mukmin bisa bayar Zakat, dengan kaya seorang mukmin bisa naik haji, dengan kaya seorang mukmin bisa membiayai Jihad Fisabilillah, dengan kaya seorang mukmin bisa membiayai dakwah Islam, dan dengan kaya seorang mukmin bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain, dan masih banyak lagi. Jadi ajaran Islam mengajarkan umatnya untuk jadi orang kaya coy, soalnya dengan kaya banyak ibadah yang bisa kita lakukan.

Namun kekayaan harta jangan menjadikan kita lupa akan akhirat sehingga kita terlena pada kehidupan dunia yang sementara, contoh aja tuh temen-temen kita yang terjebak gaya hidup Hedonisme, alias yang penting gue seneng. Namun jadikanlah kekayaan itu Cuma di tangan kita jangan dimasukkan ke hati kita. Seperti doa sahabat Abu Bakar “ Ya Allah jadikan kekayaan ini Cuma di tanganku jangan masukkan di hati ku”.

Nah jadikan kekayaan kita sebagai kendaraan untuk menuju surga Allah yang merupakan kebahagiaan hakiki kita sebagai umat Islam, dan mukmin sejati.

TERUS BAGAIMANA CARANYA MASUK SURGA?



Kok tanyanya sama penulis sih, emang penulis yang membangun surga, tanya dong sama Allah Swt yang menciptakan surga.

Sebenarnya tanpa ditanya pun Allah Swt sudah memberi kita jawaban yang memuaskan akal, sesuai dengan fitrah manusia, dan menenangkan hati.

Dimana ???
Tentu saja pada agama Islam yang diturunkan kepada Rasulullah Saw lewat Malaikat Jibril, yaitu dalam wahyu-Nya yang berupa Al Quran, dan sabda Nabi-Nya yang berupa Hadist.



Allah Swt berfirman dalam surat Al Baqarah:
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. ( Al Baqarah ayat 2 ).

Nah jawaban bagaimana cara kita masuk surga ada pada Al Quran, karena jelas Allah saja sudah menjamin bahwa Al Quran itu dijamin benar, pokoknya gak usah ragu dengan Al Quran, ini asli firman Allah Swt. Pokoknya gak usah ragu coy, itulah orang yang bertakwa. Pokoknya kalau kita yakin dan melaksanakan perintah Allah yang ada pada Al Quran maka Insya Allah kita masuk surga.

Emangnya apa sih isi Al Quran ???
Isi Al Quran itu ada dua yaitu Akidah dan Syariat. Akidah ya meliputi iman kita yang enam itu loh. Nah Syariat itu berisi tentang hukum-hukum, aturan-aturan dan norma-norma, yaitu apa yang biasa disebut dengan Syariat Islam yang meliputi Syariat tentang ibadah mahdah ( ritual ) kaya sholat, haji, puasa dan sebagainya, dan juga ibadah kepada sesama manusia dan alam sekitar seperti Syariat tentang politik, ekonomi, sosial, hukum dan lainnya.

Al Quran dan Syariat Islam aturan Allah untuk bumi, bagi seorang yang mengaku Islam kok gak sepakat silahkan keluar dari bumi Allah, pindah ke Pluto sana

Nah biar kita kayaknya bisa pantas masuk surga Allah gitu yah, maka kita harus melaksanakan Syariat Islam itu secara kaffah atau menyeluruh. Lho kok semuanya ????, ya iyalah katanya mau masuk Surga.

Jadi semua tuh yang namanya Syariat Islam harus diterapkan, gak peduli dimana pun kita berada, lagian bukankah kita berada di negeri yang mayoritas beragama Islam atau negeri muslim, jadi sah-sah saja dong kalau syariat Islam kita terapkan secara kaffah sebagai dasar negara. Lha bagaimana dengan non muslim, yah justru dengan Syariat Islam kita benar-benar bisa mencurahkan kasih sayang kita kepada mereka, kan mereka sasaran dakwah kita, Iya gak?. Buktinya jaman dahulu keadilan Islam dirasakan oleh non muslim juga yaitu ketika negara Khilafah Islam yang menerapkan Syariat Islam secara kaffah itu ada.

KESIMPULANYA



Ini ngomongin malaikat maut kok sampai negara Khilafah Islam sih, gimana penulis ini??. Lho yah gak masalah toh, bukankah ketika si Malaikat Maut datang menghampiri kita hendak mencabut nyawa kita, kita sudah punya satu oleh-oleh buat dia, yaitu kesungguhan kita melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya yaitu dalam bentuk melaksanakan kewajiban menegakkan Syariat Islam secara kaffah, nah kan si Malaikat maut jadi seneng tuh nyabut nyawa kita, jadi nyabutnya dengan lemah lembut, sambil didoakan, kan menurut Hadis bahwa malaikat maut akan mencabut roh seorang mukmin dengan lemah lembut. Jadi kan yah gak sakit-sakit amat lah, minimal rasanya kaya ditusuk 100 pedang, kan menurut Rasulullah saw, sakaratul maut paling ringan itu seperti ditusuk 100 pedang. Bayangin coba Lemah lembut aja sakit banget, apalagi yang kasar dan sewenang-wenang kaya apa sakitnya???, ihh nadzubillah deh.

Nah berdasarkan surat Al Baqarah ayat 2 tadi, kita itu gak usah ragu dengan yang namanya Syariat Islam, karena sudah dijamin kebenarannya, keadilannya, dan kemakmurannya oleh Allah Swt, jadi gak usah ragu. Gak usah kita takut difitnah teroris, yang memfitnah itu kan yang gak beriman sama Al Quran, buktinya dia ragu dengan Al Quran, lha kalau sama Al Quran aja ragu, ya kafir.

Jadi gak usah ragu kalau memang Islam kaffah diterapkan akan mempersatukan umat Islam ke dalam satu institusi yaitu Negara Khilafah Islamiyah, dan mampu kembali memimpin dunia, seperti jaman dahulu, dan menyebarkan rahmatnya ke semesta alam, menjadikan manusia berbondong-bondong masuk Islam, dan berzikir kepada-Nya.
JADI GAK USAH RAGU, KATANYA MAU MASUK SURGA.





1 komentar:

tasyur mengatakan...

Nais Inpoh gan,,,, =)

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar