Kamis, 14 April 2011

SEBUAH CERITA YANG BERJUDUL ! (TANDA SERU ), Episode 1



Kali ini penulis memposting cerita yang berjudul Tanda Seru ( ! ), lho kenapa ceritanya diberi judul Tanda Seru ( ! ) ???, karena kemarin si Sutradara Merakbal Hanung Bramantiyo membuat film berjudul Tanda Tanya ( ? ) yang Mengajarkan ide Pulralisme yang bertentangan dengan Islam, sehingga perlu dipertanyakan, apakah memang Hanung sengaja membuat film untuk meliberalisasi  otak kalangan generasi muda yang masih awam Islam.

Untuk itulah maka penulis memposting blog dengan judul Tanda Seru ( ! ) karena isinya Insya Allah sesuai dengan pemahaman Islam yang benar dan lurus, dan sesuai dengan judulnya yaitu Tanda Seru ( ! ) yang bisa berarti menyeru, karena dakwah kan berarti menyeru ke dalam Islam dan atau kebaikan.

INILAH CERITANYA
Rizkul Akbar Fadhillah, atau biasa dipanggil Fadhil, seorang anak yang baru kelas 1 SMP itu memutuskan untuk masuk Rohis ( Kerohanian Islam) di Sekolahnya, sebagai anak yang sejak kecil dididik ajaran Islam secara baik oleh kedua orang tuanya, ikut mempengaruhi perilaku dan sikapnya yang Islami dan sudah sedikit dewasa. Walaupun wajah Fadhil lebih layak disebut anak berumur 10 tahun daripada anak kelas 1 SMP ( 12 tahun ), namun sikapnya sudah seperti anak 17 tahun.





Semua itu adalah hasil didikan ibunya yang memang seorang Psikolog anak. Sejak kecil Fadhil memang kelihatannya nakal, segala barang diambilnya, dibuat menjadi sesuatu, walaupun tidak jelas apa yang dia perbuat, semua kertas ia corat-coret dengan coretan yang juga tidak jelas. Namun ibunya menilai itu adalah sebuah bentuk kreatifitas anaknya, sehingga ibunya membiarkan dan hanya mengawasinya saja.

Jika Fadhil mulai bermain dengan sesuatu yang berbahaya, Ibunya tidak pernah melarangnya dengan cara menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak logis, misalnya ada hantu, ada ular, ada setan. Melainkan mengingatkannya langsung dengan sesuatu yang logis, seperti awas berbahaya, itu pisau tajam nanti tanganmu bisa luka kalau tidak hati-hati, atau awas di situ gelap banyak nyamuk, nanti kamu jatuh gak lihat jalan, dan perkataan logis lainnya. Fadhil juga dididik Islam secara kaffah oleh kedua orang tuanya yang juga aktivis dakwah, dan juga diperkenalkan Islam baik secara akidah maupun secara logika agar Fadhil mampu berpikir dengan logika Islam yang benar.

Fadhil dikenal anak yang pemberani oleh teman sekolah dan sepermainannya, saat malam keakraban di gelar di sekolahnya untuk mengakrabkan siswa-siswa baru, dia kebelet buang air kecil, karena memang malam itu begitu dingin. Dia ke pergi ke toilet, namun toilet siswa justru rame dengan anak-anak yang juga ingin buang air kecil, maklum malam itu memang dingin seperti di kutub selatan. Akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan toilet yang ada di belakang sekolah yaitu di dekat dinding pagar belakang sekolah, dan persis di luar dinding pagar belakang sekolah itu adalah sebuah areal kuburan. Fadhil melihat toilet itu sepi, dan dia tersenyum karena bisa buang air kecil sepuasnya. Fadhil tidak peduli dengan keadaan toilet yang remang-remang karena hanya diterangi oleh lampu 5 watt dan suara-suara aneh yang menyeramkan di sekitarnya, seperti suara kaki melangkah yang ternyata kakinya sendiri, atau suara kresek-kresek yang ternyata 2 ekor kucing sedang pacaran, dan bahkan suara tawa kuntilanak yang ternyata ringtone hapenya sendiri, karena ada SMS dari ibunya.





Teman-teman Fadhil pun heran dengan keberaniannya, padahal secara wajah Fadhil masih seperti anak 10 tahun, yang pasti akan ngompol jika berada di tempat yang katanya angker.

Gila loe dhil, WC itu kan angker, gelap lagi, katanya di atapnya ada kuntilanak betina loo, kata penjaga sekolah di sini, kuntilanak itu sering memperlihatkan diri kalo malam, hiiiiiii”, kata temannya.

Emang tadi ada kuntilanak kok, nih suaranya”, ( dia menyalakan ringtone hapenya yang berbunyi tawa kuntilanak).

“ Gila Loe, kalau ada kuntilanak beneran baru tau rasa”, kata temannya, yang heran melihat nyali Fadhil menantang tempat angker.

Bagi Fadhil, hantu itu tidak ada, dan tidak logis, Fadhil tidak mudah takut pada hal-hal yang tidak nyata dan tidak logis, seperti Kuntilanak, Gendruwo, Pocong, Nyi Roro Kidul dan sebagainya. Menurutnya ngapain juga takut, hantu kan Cuma khayalan kita saja, dan setan memanfaatkan khayalan kita dan membuatnya seolah itu nyata.

Dengan didikan logis Islami dari kedua orang tuanya seperti itu, menyebabkan Fadhil tumbuh menjadi remaja yang tidak mudah terpengaruh pergaulan ala remaja yang sudah bebas sebebas bebasnya. Walaupun banyak cewek yang naksir Fadhil karena guantengnya sampai lalat aja pingsan dan juga kepiawaiannya bermain gitar klasik, dan prestasinya yang lumayan bagus, namun Fadhil tidak terpengaruh untuk berpacaran, karena menurut dia pacaran dapat menyebabkan gangguan iman, akidah, akhlak, kanker ( kantong kering ), gangguan akal, gangguan nafsu makan, serta nafsu-nafsu lainnya, dan menyebabkan akal dan nafsu-nafsu itu tidak sehat. Yah pokoknya gitu lah.

USTAD CILIK
Sejak Kelas 3 SMP, sampai sekarang SMA, Fadhil sering berdiskusi dengan temannya tentang banyak hal, seperti soal pacaran itu boleh atau haram, dan beberapa temannya putus dengan pacarnya karena ulahnya, eeehhh, tapi bukan karena ulah Fadhil yang Play boy, karena kenyataannya dia tidak Playboy. Namun karena dia berhasil membuat teman-temannya berpikir logis tentang apa itu cinta dalam Islam.


ilusi pacaran

Ketika Fadhil ditanya oleh temannya, “lha kalau gak pacaran bagaimana kalau mau nikah???”. Fadhil hanya menjawab “ emang sekarang kamu mau nikah???, kalau sudah siap ya silahkan saja, tapi kenyataannya kamu kan belum siap, manfaatkan masa remajamu untuk mendulang pahala, bukan untuk menumpuk dosa. Jika nanti mau menikah, carilah pasangan dengan cara yang Islami, pilihlah cewek yang justru tidak setuju dengan pacaran, kenali dia dengan cara Islami yaitu ta’aruf, usahakan jangan berduaan di tempat yang sepi, jika ingin ngobrol langsung, suruh si cewek membawa mahramnya, seperti adiknya atau kakaknya, dan jika cocok lamar dia langsung, jangan ditunda-tunda karena jaman sekarang cewek macam seperti itu langka lhooo, kalau belum jelas, lihat film Ketika Cinta Bertasbih”.

Karena itulah teman-teman akrab Fadhil sering memanggilnya ustad cilik, selain hebat membaca Al Quran, Fadhil juga hebat dalam berceramah dan Berbahasa Arab.

DISKUSI TENTANG EKONOMI
Setealah lulus SMP, Fadhil akhirnya masuk ke Sekolah Menengah Umum Negeri ( SMUN ) 71 di kotanya. Memang sekolah itu bukan sekolah favorit, namun karena pertimbangan jarak dengan rumahnya yang hanya berkisar 8 Km, dan juga jalanan kota yang kalau pagi macet, sehingga dianggap efektif agar tidak telat kalau masuk sekolah. Selain itu, sekolah itu dikenal SMU yang disiplin karena visi SMUN 71 adalah Masuk jam 7 pagi, pulang jam 1 siang, itulah SMUN 71, hahaha... ada-ada aja.


ilustrasi

Sebagai seorang siswa yang cukup berprestasi, Fadhil sering dipilih sekolahnya untuk mengikuti lomba, seperti Cerdas Cermat, Kompetisi Matematika dan IPA, Ninja Warior ehhh maaf bukan, maksudnya kompetisi olahraga seperti bulu tangkis. Kadang dia mendapatkan juara untuk sekolahnya, namun kadang juga tidak juara, karena memang sekolah lain lebih baik.

Suatu hari, dinas Pendidikan Nasional di kotanya mengadakan lomba diskusi siswa berprestasi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajatnya, tentang masalah Ekonomi. Tema diskusi adalah Remaja Peduli Ekonomi Negara. Melalui seleksi yang ketat Dari seluruh SMU, SMK dan sederajatnya yang ada di kota itu hanya terpilih 3 SMU yang layak untuk berlomba, termasuk SMU Fadhil, yang memang juga berprestasi. Dan Fadhil serta 3 orang temannya yang terpilih untuk mengikuti diskusi itu di kantor dinas Pendidikan.

Diskusi Dimulai





Giliran pertama jatuh pada SMK Negeri Aduhai, walaupun namanya pakai Aduhai, namun tidak ada yang istimewa dari paparan presentasi ketiga siswa SMK itu, hanya berupa teori tetapi minim solusi.

Giliran selanjutnya adalah Sekolah paling favorit, paling berprestasi dan paling mahal di kota itu, yaitu SMU Prima 75 ( berangkat jam 7 pagi pulang jam 5 sore ), sekolah ini dikenal dengan sekolah yang cukup disegani, karena sistem pengajarannya yang Full Day School, dan kemampuannya mencetak siswa-siswa berprestasi, dan terkenal sebagai sekolah anaknya orang-orang kaya yang nantinya kalau lulus akan kuliah di luar negeri.


Ilustrasi

Yang maju adalah 3 orang siswa yang terkenal sangat berprestasi di sekolah itu, dua orang cewek, dan seorang cowok, yang kelihatannya wajah-wajah mereka oriental, yah memang kadang banyak anak yang berwajah oriental itu berprestasi soalnya gizinya terjamin kali yah, yah bukan menyinggung etnis lhooo.

3 orang siswa itu memaparkan teori ekonomi dari beberapa maestro perekonomian seperti Adam Smith, David Ricardo, Jean Bodin ( bacanya Zang Bodang yah biar gak katro ), dan beberapa dari teori yang diambil dari buku-buku maestro perekonomian Eropa. Mereka membacakan presentasi dengan model Powerpoint yang kelihatannya cukup rumit dan fantastis, dengan bahasa-bahasa yang mungkin hanya dikenal oleh mereka sendiri. Seperti, An Iqiury The Nature and Causes of The Wealth Of Nation, Metamorfosa Of Equilibrium, La Vouleveous et La Niege et Lumierium, akuarium dan rium-rium lainnya. Para pendukung 3 siswa ini yang juga dari SMA Prima 75 ini, betepuk tangan dengan riuhnya untuk mendukung mereka. Sedangkan siswa-siswa dari sekolah lain hanya melongo dan ada juga yang menguap ngantuk karena gak ngerti dengan kata-kata siswa-siswa dari SMU Prima 75 yang tinggi dan kelihatan sangat intelek itu.


Adam Smith

Dari seluruh paparan yang panjang dan mengantukkan itu yang disertai dengan kata-kata tinggi dan sulit dicerna siswa-siswa dari sekolah yang awam, akhirnya 3 siswa tersebut memberikan kesimpulan bahwa ekonomi negara memang layak diliberalisasi layaknya doktrin Kapitalisme, sebagai bagian dari tuntutan ekonomi modern, namun tetaplah harus memperhatikan kepentingan nasional.

Giliran Fadhil Dan Teman-Temannya
Melihat kehebatan 3 siswa dari SMU Prima 75 yang dikenal sangat pintar dan berprestasi, dua teman Fadhil ciut nyalinya, namun berbeda dengan Fadhil yang justru masih berwajah optimis.

Fadhil mengambil laptopnya dan menghubungkan dengan LCD proyektor untuk memulai presentasi.

“ Assalamualaikum wr wb”, Fadhil membuka presentasi.
“Bapak dan Ibu juri, dan Bapak, Ibu dari dinas Pendidikan, saya di sini akan memaparkan sebuah sistem perekonomian yang beda dengan kedua peserta tadi, yaitu sebuah sistem ekonomi dari agama saya yaitu Sistem Ekonomi Islam”

“Sistem Ekonomi Islam tidak menilai sebuah kemakmuran negara dengan pendapatan perkapitanya atau dari GDBnya atau yang lainnya, namun sistem ini menilai kemakmuran dari seberapa besar rakyat suatu negara dalam memenuhi kebutuhan pokoknya seperti Pangan, Pakaian, Rumah, Pendidikan dan Kesehatan”. Jadi suatu negara dikatakan makmur jika rakytanya sudah tidak memikirkan lagi bagaimana memenuhi kebutuhan primernya ( pokok ) dan mulai berusaha memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan gaya hidup yang ada”.





“Ekonomi Islam bersumber pada ekonomi Riil, yaitu dimana uang bertemu dengan barang dan jasa, sedangkan ekonomi non riil seperti riba, saham dan perjudian hanyalah menyebabkan krisis ekonomi saja, karena mempertemukan uang dengan uang. Hal itu menyebabkan ekonomi balon, dimana uang beredar banyak namun tidak berimbas pada kemakmuran rakyat”.

Allah Berfirman :
Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Al Baqarah 275.

Selain itu liberalisasi ekonomi juga tidak dibenarkan dalam Islam, karena negara wajib mengolah sumber daya alam demi kepentingan rakyat, Nabi Muhammad Bersabda “ Manusia bersekutu pada 3 hal yaitu air, padang rumput ( fasilitas umum ) dan api ( energi, sumber daya alam ).


Syekh Taqiuddin An Nabhani ulama peletak dasar ekonomi Islam kontemporer ( menurut Hassan Ko Nakata )

Fadhil memaparkan panjang lebar tentang ekonomi Islam, walaupun sebenarnya dia masih sedikit kurang paham tentang perekonomian Islam, namun dia berusaha untuk tetap memaparkan sesuai dengan apa yang ia dapat dari pengajian yang selalu ia ikuti.
Banyak siswa dan guru serta petugas juri dari dinas Pendidikan terhenyak dengan presentasi seorang siswa bernama Fadhil, mereka tidak menyangka, bahwa seorang anak SMA yang kelihatannya masih seperti anak SMP itu memaparkan tentang ekonomi Islam denganbegitu logisnya, semua argumen dipaparkan berdasarkan pendapat ahli baik itu ulama maupun ahli-ahli sejarah dari barat.

GILIRAN TANYA JAWAB


Ilustrasi

Kini setelah Fadhil dari SMUN 71 mengakhiri presentasi diskusi, maka giliran sesi  tanya jawab. Seorang moderator mempersilahkan peserta dan penonton untuk bertanya atau menanggapi.

Seorang guru dari SMU Prima 75, mengacungkan jari, dia bermaksud menanggapi,
Mohon maaf sebelumnya, saya ingin mennaggapi presentasi dari saudara Fadhil dari SMUN 72. Kita semua tahu lah, ini diskusi tentang ekonomi modern, bukan jaman unta, tolong anda berikan presentasi yang sesuai dengan jaman sekarang saja, dan apa buktinya kalau Ekonomi atau sistem Islam mampu memakmurkan dunia”. Papar guru itu seakan tak mau kalah.
Fadhil menjawab

Terima kasih kepada bapak guru dari SMU Prima 75, ekonomi Islam tidak hanya cocok di jaman dahulu, tetapi jaman kapanpun termasuk jaman sekarang, ekonomi Islam tetaplah relevan, terbukti beberapa negara Eropa meniru sistem Perbankan Islam, bahkan Paus Yohannes pun berkata menggunakan ekonomi Islam bukan berarti menerima Islam sebagai agama kita”.

Will Durrant dalam bukunya The Story of Civilization menulis dengan objektifnya, bahwa Para Khalifah di masa lalu telah memberikan keamanan kepada umat manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah telah mempersiapkan kesempatan bagi siapapun yang memerlukannya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka ( setelah Negara Khilafah Islam yang menerapkan  Syariat Islam tidak ada )”. Jawab Fadhil mantap.

Pertanyaan lain pun hadir satu demi satu, namun yang ditanya tetaplah Fadhil, karena bahasa yang ia sampaikan mudah dan logis, sehingga menyenangkan. Sampai akhirnya waktu Dhuhur mengakhiri acara Diskusi Remaja Peduli Ekonomi Negara itu. 


Akhirnya dewan juri menetapkan Sekolah SMUN 71 lah pemenang lomba diskusi, dengan alasan paparan yang dipresentasikan Fadhil itu mudah dicerna dan tidak memusingkan dengan bahasa-bahasa asing yang aneh-aneh, logis, serta interaktif, karena banyaknya peserta, dewan juri dan penonton lain yang bertanya, sebab mereka penasaran dengan Sistem Ekonomi Islam yang bersumber dari Syariat Islam yang Kaffah.







Semua bertepuk tangan atas semua presentasi Fadhil dan semua jawaban yang Fadhil jawab.






2 komentar:

Dian Handayani mengatakan...

boleh Share atau copas untuk diterbitkan di blog saya... insyaALLOH sumbernya mau saya cantumkan..

Redaksi mengatakan...

Silahkan, share aja

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar