Senin, 11 April 2011

KHAYYA’ALAS SHOLAAH, KHAYYA’ALAL FALAAH, MARI KITA SHOLAT, MARI KITA RAIH KEMENANGAN



Sekilas judul postingan kali ini adalah salah satu dari syair Azan yang berkumandang menjelang sholat lima waktu.

Ada diantara sobat sekalian yang tidak hafal syair adzan, ckkckckcck TERLALU, kalau lagunya Justin Beiber, Smash dan lainnya aja hafal, giliran syair Adzan, gak hafal, padahal menurut beberapa maestro seni suara yang akhirnya masuk Islam, Adzan adalah seni suara terindah di alam semesta. Mereka terkagum-kagum dengan syair Adzan yang seolah tidak terpaku pada nada-nada tertentu, namun begitu merasuk di jiwa mereka, sehingga menimbulkan suatu sense tersendiri atau apalah, yang jelas penulis juga tidak bisa menggambarkan bagaimana para seniman lagu itu merasakan keindahan suara Adzan di dalam hatinya.

PANGGILAN SHOLAT



Adzan adalah panggilan sholat, kaum muslim ketika mendengar Adzan langsung bergegas melakukan Sholat, baik di tempat maupun ke Masjid, nah itu yang bener. Kalau yang gak bener ya, ga usah sholatlah masih muda gini, entar lah kalau dah tua.

Ada cerita nih, saya punya teman kuliah dan satu kos dulu adalah seorang gamer sejati, kerjaanya tiap harinya yah kebanyakan ngegame, kalau gak di komputer sendiri yah di warnet, dulu sih belum ada Point Blank, adanya baru Ragnarok dan sebagainya. Pagi-pagi baru bangun bukannya sholat subuh langsung nyalain komputer, cetak cetok ternyata main Zuma, terus sampai jam 9 pagi, ada kuliah dia bolos, Cuma buat main Zuma. Habis Zuma ganti Football Manager, dia bahkan dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang tidak sedikitpun pindah dari depan komputer, terus tuh mantengin game di komputer. Bahkan sorenya dia ke warnet buat ngegame online, main Ragnarok. Kalau dilihat teman penulis ini sama sekali tidak pernah sholat lima waktu, dia lebih milih game-gamenya daripada sholat menghadap Allah, Tuhannya.

Game kadang menjadi hiburan kala waktu luang, namun kadang menjadi bencana kala lupa waktu

Sebenarnya penulis juga seorang gamer, namun bukan gamer sejati tapi semangga, apaan tuh ???... lha kan ada pohon jati dan ada pohon mangga, penulis memang setiap harinya pasti ngegame, namun Cuma sekitar satu jam saja, setelah itu berhenti, jadi kayaknya belum pantes dibilang gamer yah. Karena sama-sama suka ngegame jadi  deket dengan dia selama sekitar 2 tahun, setelah itu dia pindah kos, dan penulis jadi sedikit bebas dari virus gamer freak dan lebih konsen kuliah dan ngaji.

Sampai akhirnya teman penulis itu tidak jelas apa dia lulus atau tidak, sebab ketika penulis sibuk ngerjain skripsi, dia masih aja sibuk ngegame, gak tahu skripsinya dikerjain apa tidak. Padahal penulis sendiri termasuk yang telat skripsinya.


Mungkin diantara sobat pembaca ada yang seperti teman penulis tadi, tiap hari kerjaannya ngegame, entah itu poin blank, Ragnarok, age of empire atau game yang lain, bahkan tugas-tugas rumah dan PR serta ibadah sampai kelupaan gara game, ckckckcckck.. Atau mungkin yang tinggal di kampung, main gasing, gundu, gobag sodor, petak umpet, wah malah bagus itu sehat, makanya Bolang kebanyakan anak kampung karena mereka sehat-sehat, habisnya mereka Gamer tradisional yang justru menyehatkan badan.

Masih banyak orang yang melalaikan sholat, mereka beralasan sibuk atau sebagainya, seperti penuturan salah seorang karyawan kantor di Jakarta yang rumahnya di Bogor, untuk menghindari kemacetan yang parah dia rela tidak sholat subuh demi mengejar waktu, namun akhirnya tidak hanya sholat subuh saja yang ia tinggalkan bahkan akhirnya sholat-sholat yang lain ia juga tinggalkan. Seorang karyawan kantor sebuah perusahaan besar di Jakarta rela tidak sholat jum’at gara-gara disuruh atasannya menemani klien perusahaan dari Hongkong saat jam sholat jum’at.

SHOLAT = ISLAM
Kita semua tahu sholat adalah tiang agama, dengan sholat maka seorang muslim bisa dikatakan dirinya adalah muslim, ya iyalah lah ngaku muslim kok gak sholat, yah namanya bukan muslim dong, tapi Cuma goresan tinta hitam pada kertas KTP yang bertuliskan Islam, alias Islam KTP, jadi mungkin KTPnya yang agamanya Islam tapi yang megang KTP gak jelas agamanya apa. Orang gak sholat.

Abangan



Kalau di tanah Jawa ( Jawa Tengah ) ada yang namanya orang abangan, yang berasal dari kata abang atau merah, disebut seperti itu karena mereka berdiri samar antara Islam bukan dan animisme juga bukan. Mereka sebenarnya berasal dari kultur atau tradisi primitif animisme Jawa atau Kejawen, yang pada awalnya menolak dakwah Islam di tanah Jawa oleh para Wali, namun karena mereka dituntut oleh trend pergaulan dengan muslim akhirnya mereka masuk Islam secara setengah-setengah, jadi dalam keseharian mereka jauh dikatakan Islam.

beberapa kelompok kejawen mempercayai kalau orang Jawa adalah keturunan Semar. Masa manusia keturunan wayang, gak logis

Beberapa diantara mereka ada yang mengadopsi beberapa ritual Islam seperti Puasa, namun pakai aturan mereka sendiri, pakai perhitungan mereka sendiri misalnya kaya kaum aboge eits bukan abege, tapi aboge atau alip rebo wage, mereka membuat perhitungan waktu dan hari berdasarkan aturan mereka sendiri, misalnya kalau puasa juga pakai aturan mereka sendiri, maka tidak jarang jika umat Islam yang lain sudah berpuasa di bulan Ramadhan mereka belum, baru 3-4 hari kemudian mereka berpuasa, begitu juga dengan merayakan Idul Fitri, umat Islam yang lain sudah tidak merayakan mereka baru merayakan. Jadi seperti orang-orang sekuler lah semacam sutradara Hanung Bramantiyo yang bikin film tanda tanya itu, si Hanung mau bikin aturan sendiri, bikin syariat sendiri, kenapa gak sekalian mengaku tuhan saja nung biar kaya Fir’aun gitu loh.

Nyi Roro Kidul, sesembahan kaum abangan jawa

Kaum abangan masih memegang kuat tradisi animisme mereka, seperti menyembah roh leluhur, menyembah pohon, menyembah beberapa binatang, menyimpan jimat-jimat seperti keris bertuah, tombak bertuah dan sebagainya, mereka mengaku Islam tapi tidak pernah sholat. Namun anehnya ada beberapa kalangan intelektual yang hendak melestarikan orang-orang semacam ini sebagai bentuk keragaman budaya, atau sebagai bentuk kearifan lokal, lahhh intelektual apaan tuh, bukannya didakwahi biar bener dan maju, malah dilestarikan. Yah kaya orang-orang semacam ini yang sok mau melestarikan budaya, orang budaya primitif seperti budaya Papua yang pakai koteka juga mau dilestarikan, lha kapan orang Papua mau maju kalau koteka dilestarikan, emang boleh itu sekolah pakai koteka??? Boleh naik pesawat terbang pakai koteka???, boleh kuliah pake koteka???, boleh ke gedung DPR pakai koteka???.

Jadi sholat adalah bukti bahwa seseorang adalah seorang muslim, bukan kafir, abangan, irengan, ijoan atau pink-pinngan, pokoknya muslim gitu yah.

SHOLAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR
“Waakimus sholaah, inna shola tatanhaa ‘anil fahsa iwal munkar “, Dirikanlah Sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.



Banyak orang berpendapat, saya gak pernah berbuat keji dan mungkar jadi saya gak sholat kan gakpapa, kan sholat Cuma buat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Atau pendapat yang lain misalnya, lha itu koruptor pada sholat kok masih melakukan perbuatan keji dan mungkar, banyak artis juga masih sholat kok dia berzina???.

Jawaban untuk pendapat pertama itu gampang, seorang muslim yang tidak sholat maka otomatis dia sudah melakukan kemungkaran kepada perintah Allah yaitu Syariat Islam, jadi kata siapa dia tidak melakukan perbuatan keji dan mungkar sehingga tidak sholat.



Jawaban untuk pendapat yang kedua adalah, mungkin mereka sholat hanya sebatas kebiasaan saja, sebatas yah asal mau saja, itu bukan sholat, itu Cuma gerakan berdiri ruku sujud saja yang dilakukan oleh robot. Karena sholat yang sesungguhnya adalah yang mengandung ruh atau spirit sendiri yaitu kesadaran hubungan manusia dengan Allah Swt. Jadi kalau ada orang masih berzina, korupsi atau yang lainnya tapi masih “sholat”, berarti dia sebenarnya gak sholat, Cuma bergerak ruku sujud saja.

MARI KITA SHOLAT, MARI KITA RAIH KEMENANGAN

Nah ada cerita lagi nih. Seorang ustad ketemu sama seorang Rabi Yahudi, mereka saling berdialog:
Sang Ustad: “ Hai orang yahudi, tidak takutkah engkau kalau suatu saat kaum muslim akan mengalahkan kaum Yahudi???”

Rabi Yahudi : “ Wawawawwawawa waduuuuuhhhhh, ada orang Islam, kismin, ngayal mau ngalahin yahudi, ngimpi ente, ehhh, tahu gak, ane orang Yahudi itu bangsa pilihan Tuhan, terlajur pinter sama terlanjur kaya raya, Presiden ente-ente semua itu,  Budak ane, tuh bensin yang ente pake buat nyalain motor butut ente itu, ane yang punye, ane itu nguasain 90% sumber daya alam dan minyak bumi di Negeri ente, semua BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) ente bakalan jadi milik ane, karena tuh Presiden, anggota Parlemen sama Menteri-menteri ente itu budak-budak ane. Ente hidup juga pake produk-produk ane, tuh motor ente yang merknya garpu tala itu perusahaanya milik ane, tuh olinya juga buatan ane, tuh deterjen, sampo, odol ame sabun yang ente pake juga milik ane. ENTE MAU NGALAHIN ANE???, ENTE BISA NGALAHIN ANE KALAU SHOLAT SUBUH JAMAAHNYA ENTE SEMUA DI MASJID YANG KISMIN ITU UDAH RAME KAYA SHOLAT JUM’AT, DAN ITU CUMA MIMPI, MIMPI, APA.... MIMPI, Nonton Justin Beiber aja sana diramein biar ane tambah kaya, kan Justin Beiber juga salah satu budak ane, wkwkwkwkwkwk. Ngomong mau ngalahin ane, waahhh merakbal ente, sana-sana-sana pergi, ane gedek lihat muka teroris kaya ente, ane gedek jangan-jangan ente bawa bom lagi”.

Hehehe... yah sengaja nih niru-niru Bang Madit, karena karakternya cocok buat jadi Rabi Yahudi.

Tentu saja apa yang dikatakan Rabi Yahudi itu benar, bahwa ketika sholat subuh kaum muslimin di masjid sudah seramai sholat ketika Sholat Jumat. Dan itu pernah terjadi lhooo, yaitu ketika Syariat Islam diterapkan secara kaffah oleh Negara Khilafah Islamiyah.

Tepatnya 1000 tahun yang lalu, di kota-kota Megapolitan Islam seperti Baghdad, Kairo, dan Cordoba, setiap waktu subuh adzan berkumandang, maka kaum muslimin beramai-ramai bergegas menuju Masjid, suasana subuh di masjid sangatlah rame, layaknya suasana pasar.

Karena kaum muslim sudah mempunyai perasaan yang sama, yaitu satu hati ( eitss bukan promosi honda yah ) maksudnya mereka memang sudah disatukan dalam perasaan dan kesadaran yang sama, yaitu Ideologi Islam yang diterapkan secara kaffah dan resmi oleh negara Khilafah Islamiyah, saat itulah Bani Israil ( Yahudi ) tidak bisa berbuat apa-apa, mereka kalah dari kaum muslim. Namun hal itu terbalik ketika kaum muslimin meninggalkan syariatnya satu demi satu, maka otomatis sholat subuhnya pun mereka tinggalkan, karena Imam Al Bukhari berkata “Islam akan terlepas satu demi satu dari umatnya, Hal yang pertama lepas dari umat Islam adalah Negara Islam, dan yang terakhir adalah Sholat”.



Tercatat banyak sekali kemenangan yang diraih kaum muslimin setelah mereka melaksanakan Sholat, saat perang Hittin melawan tentara salib, saat perang mata melawan Persia ( 635M ), saat perang ‘ain jalut melawan tentara Mongol, dan penaklukan Konstantinopel.

Kejayaan umat Islam jaman dahulu, juga merupakan wujud dari khusu’nya Sholat-Sholat mereka, ibadah-ibadah mereka, dan sebagainya.

KESIMPULANNYA
Melaksanakan sholat  adalah salah satu bentuk pelaksanaan syariat Islam, karena sholat adalah salah satu banyaknya Syariat Islam yang ada, sehingga ketika sholat sudah dilaksanakan, maka selayaknya Syariah yang lain juga harus terlaksana.



Umat Islam hanya akan berjaya jika memang Islam diterapkan secara kaffah, dengan seperti itu maka, setiap muslim akan sadar bahwa semua perbuatannya baik itu di ranah ibadah ritual seperti sholat, haji, puasa dan juga ibadah-ibadah kemasyarakatan ( Hablum minan nas ), seperti ekonomi, politik, Hankam, sosial budaya adalah mengandung Ruh yaitu kesadaran hubungan manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dengan Sang Pencipta Allah Swt. Maka tidaklah sulit untuk menjadikan sholat subuh jamaah di masjid-masjid menjadi seramai sholat Jumat.

Untuk itu tidak berlebihan ungkapan Rabi Yahudi tersebut, bahwa dengan ramainya sholat jamaah subuh di Masjid layaknya sholat Jum’at, maka itu adalah tanda kekalahan Yahudi. Karena hal tersebut adalah ketika Islam menguasai dunia karena Syariat Islam yang kaffah diterapkan.




0 komentar:

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar