Sabtu, 09 April 2011

FILM TANDA TANYA HANUNG BRAMANTIO, “TOLERANSI ATAU MENYAKITI, YANG JELAS PENYAKIT”



Yah sekarang sedang rame-rame kontroversi film karya Hanung Bramantio, yang berjudul Tanda Tanya ( ? ). Katanya film tersebut dibuat untuk mengkritisi toleransi agama di Indonesia yang katanya juga kian memburuk. Film itu dibintangi oleh artis-artis papan atas seperti Revalina S Temat, Agus Kuncoro, David Chalik dan sebagainya. Sebelumnya film karya Hanung seperti perempuan berkalung surban juga mengundang kontroversi karena melecehkan pesantren bahkan beberapa Kyai NU memplesetkan judulnya menjadi Perempuan Berkalung Celurit.

Sobat-sobat muda dah nonton filmnya belum???. Film itu berisi tentang perbandingan antara muslim yang katanya ideal dan muslim yang katanya tidak ideal atau tidak toleran, namun standar yang digunakan untuk membandingkan bukan standar Islam, tetapi standar sekulerisme, yah jelas pasti merakbal lah yah.

CUPLIKAN FILM



Menurut beberapa sumber terpercaya yang penulis baca, cuplikan film tersebut menceritakan sebuah kampung yang terdapat 3 pemeluk agama yaitu Islam, Kristen, dan Konhucu, cerita lebih mengarah pada model hubungan antara muslim dan non muslim namun ala barat, alias sesuai dengan nilai-nilai barat.

Misalnya di film itu ada adegan seorang ahwat ( muslimah ) berjilbab yang bekerja di Restoran Cina, restoran itu menjual daging babi sebagai salah satu menu yang dijual, tetapi sang ahwat ( muslimah ) ini merasa nyaman aja, seolah bahwa dia memang mengharamkan babi, tetapi dia toleran dengan orang lain yang makan babi.

Kemudian ada adegan pembanding, yaitu seorang muslimah lain yang menolak dengan tegas untuk bekerja di sebuah restoran yang ternyata juga menjual daging babi, karena dia memegang prinsip kebenaran Syariah Islam yaitu tidak memperjual belikan atau membantu memperjual belikan barang Haram ( Babi ), baik langsung maupun tidak langsung. Dan pada akhirnya si sutradara berusaha mengarahkan pemirsa agar menganggap tokoh muslimah ini digambarkan sebagai seorang yang tidak toleran, dan mungkin juga diarahkan agar pemirsa menggambarkan bahwa tokoh muslimah ini tukang ngebom, wah-wah, lebay amat tuh si Hanung, kaya siapa yah???.

Adegan lain ketika seorang pemuda masjid yang diajak temannya yang beragama Katolik untuk memerankan Yesus pada drama teatrikal di sebuah gereja. Pertama memang pemuda itu ragu, karena tuntutan akidahnya, namun ketika pemuda itu berkonsultasi dengan seorang ustad, ustad itu mengatakan bahwa iman tidak berdasarkan tampilan fisik tapi masalah hati, jadi memerankan tokoh Yesus di gereja boleh-boleh saja.



Selain itu ada seorang yang tadinya beragama Islam lalu murtad dan beragama Kristen, dalam adegan itu sutradara seolah menganggap bahwa murtad atau tidaknya seorang manusia adalah hak dia, itu adalah hak asasi yang tidak dapat diganggu gugat bahkan oleh Allah Swt sekalipun. Waaaahhh merakbal.

Kemudian lagi ada beberapa kelompok pemuda berpeci dan bersarung yang seperti menggambarkan kelompok ormas tertentu yaitu Banser NU, yang bertemu dengan seorang yang berkulit putih dan bermata sipit (etnis Tionghoa ), kemudian beberapa pemuda ini memaki orang yang berpenampilan oriental itu dengan sebutan “Cina”. Kalau ini penulis pernah ngalamin tuh pas kelas 1 SMA, pas lagi panas-panasnya konflik antar etnis ( pribumi vs tionghoa ) tahun 1999, penulis lagi jalan pulang sekolah eh ada tukang tukang becak berkata “awas Cina mau lewat “, terus terang penulis tersenyum, lha orang penulis Jawa  asli kok, Cuma emang kulit agak putih dan mata sipit, Yaaahhh gakpapa, jadi tahu ternyata wajah penulis oriental juga, atau mungkin tukang becak itu matanya sudah rabun kali yah, ah gak tahu.

Nah kembali ke materi, jadi seolah si sutradara itu hendak mengarahkan opini permirsa bahwa suatu ormas agama tertentu atau ormas Islam, suka sekali memaki-maki keturunan Tionghoa di Indonesia. Jadi akhirnya stereotip ( tanda ) bahwa orang Islam di Indonesia itu tidak toleran kepada etnis Tionghoa yang kebanyakan beragama non Islam.

Nah sudah jelas kan, kalau belum yah tonton saja sendiri, download aja di mediafire, megaupload, atau 4 shared. Namun ingat perkuat dulu iman sobat biar gak tersesat melihat film sesat itu.

TOLERANSI, ITU APA SIH??? TOLERANSI ISLAM, ADA GAK ???



Toleransi, yah sebuah ajaran dalam PPKn, sejak SD sampai SMA, selalu toleransi ketika ketemu pelajaran PPKn ( pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ).

Toleransi berasal dari barat, dan merupakan anakan dari ajaran sekulerisme, yaitu pemisahan agama dengan kehidupan dunia. Toleransi masuk Indonesia ketika penjajah Belanda menjajah kita selama 350 tahun.

Menurut ajarannya, toleransi adalah menghormati dan menghargai pemeluk agama lain, atau suku bangsa lain yang ada disekitar kita dan tidak saling mengganggu. Bahkan toleransi juga berarti ikut merayakan atau mengucapkan selamat hari raya kepada perayaan umat agama lain, misalnya selamat hari raya natal, selamat imlek dan sebagainya.

Toleransi, kaum mayoritas muslim selalu salah???



Jadi logikanya gini, misalnya ada seorang santri dari pondok pesantren berantem dengan seorang pemuda gereja, maka jika dibawa ke polisi maka yang disalahkan pasti si santri tersebut tanpa melihat duduk persoalannya terlebih dahulu, dengan alasan si santri pondok pesantren tidak toleran.

Ketika sekelompok pemuda muslim berusaha menyelamatkan teman-temannya dari aliran sesat misalnya ahmadiyah, maka kelompok pemuda ini akan disalahkan dengan alasan tidak toleran karena mengganggu kebebasan berkeyakinan.

Kebanyakan toleransi tidak berlaku bagi umat Islam, kita bisa lihat ketika perayaan Nyepi di Bali, umat Islam begitu “toleran” dengan ikut diam di rumah, tidak menyalakan api dan listrik padahal gak ada sangkut pautnya dengan ritual agama Hindu di sana, bahkan ibadah sholat jumat saja tidak boleh adzan dengan pengeras suara, namun di Eropa sana, umat Islam hendak mendirikan masjid saja dihalang-halangi bahkan diteror, dengan alasan satu Tidak Toleran.

Bahkan saya pernah baca di sebuah buku novel yang salah satunya menceritakan tentang penduduk muslim Rusia di sebuah daerah di Siberia. Penduduk minoritas muslim yang umumnya adalah etnis rumpun bangsa Mongolia, harus ikut merayakan Natal di Gereja, bahkan tidak jarang mereka harus beribadah seperti umat Kristen, dengan alasan toleransi kepada mayoritas Kristen yang umumnya etnis Eropa.



Dengan alasan toleransi, umat Islam rela tidak melaksanakan kewajiban ibadahnya demi “menghormati “ ibadah agama lain, sebagai contoh yah tadi di atas, tidak boleh mengumandangkan adzan ketika perayaan nyepi di Bali dengan pengeras suara, atau di Eropa umat Islam tidak boleh mendirikan masjid padahal di daerah komunitas muslim, sekali lagi demi Toleransi.

Dengan adanya alasan toleransi, maka semua muslim itu pasti salah, entah itu muslim sebagai mayoritas apalagi sebagai minoritas. Muslim harus ngalah dengan non muslim atau aliran sesat. Yang jelas umat Islam gak ada yang bener. Pokoknya Toleransi dan Muammar Khadafi itu sama saja lah gak jauh beda, sebelas dua belas lah, pokoknya.

JAWABAN ATAS LOGIKA HANUNG BRAMANTIYO DI FILM TANDA TANYA



Dalam film tersebut disebutkan bahwa, seorang muslimah yang toleran adalah seperti yang digambarkan dengan tokoh muslimah yang bekerja di restoran cina yang menjual daging babi. Tentu saja itu bukan suatu hal pembenaran untuk seolah memberikan penghormatan kepada non muslim yang makan babi, karena yang namanya barang Haram tentu saja haram juga menjual belikan baik itu langsung maupun tidak, baik itu menjual sendiri maupun membantu menjualnya.

Kemudian adegan yang menggambarkan tokoh yang merupakan pemuda masjid lalu dia diajak main teater di gereja untuk memerankan Yesus, dengan alasan iman letaknya di hati bukan di fisik, itu jelas salah besar. Iman selain terpatri di hati juga tergambar pada penampilan dan aktifitas fisik, contohnya sholat kalo cewek ya pakai mukena, kalau cowok yang menutup aurat yaitu atas perut dan bawah lutut. Misalnya cewek sholat kok pakai baju You Can see, yang ketiaknya kelihatan, ya gak boleh, atau cowok sholat kok gak pake baju, cuma pake celana pendek, boleh gak???. Tentu saja memerankan Yesus ketika disalib bagi orang Islam gak boleh, karena berarti mengingkari Islam itu sendiri. Kan yang disalib Yudas bukan Yesus. Tentu saja sama dengan seorang muslim yang pake kalung salib, ya gak boleh.

Masalah murtad, yah tetap saja gak boleh, lha Allah Swt kan mengharamkan dan mengancam siksa bagi mereka yang murtad. Lha Allah Swt kok mau ditantang.

Terus masalah kelompok pemuda muslim yang memaki seorang keturunan Tionghoa dengan kata-kata " Cina ", itu jawabannya sih cuma oknum saja, tidak mewakili agama Islam atau ormas Islam tertentu, toh gak cuma oknum ormas Islam saja yang berbuat seperti itu, beberapa kelompok kebatinan dan kejawen ( animisme jawa ) malah lebih sadis lagi menghina mereka keturunan Tionghoa. Misalnya kelompok kejawen Darmo Gandul yang memplesetakan sholawat Islam, dengan kata 2 seperti ini 
"Sholat ulih ora sholat ulih, deneng cina ora sholat sugih", mau Sholat mau enggak boleh-boleh aja, lihat tuh cina gak sholat aja kaya. Nah kan gak cuma melecehkan etnis Tionghoa, tapi umat Islam juga


AJARAN ISLAM TENTANG HUBUNGAN DENGAN NON MUSLIM

kata Pak Ustad " masuk Islam lah, maka kau kan selamat"

“Lakum dinnukum waliyaddin,  Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."( Surat Al Kafiruun ayat 6 ).

Sebagian besar orang menganggap ayat di atas sebagai dalil Toleransi umat Islam dengan non muslim. Namun itu bukan dalil toleransi lohh, karena Syariat Islam ajarannya jauh lebih mulia daripada toleransi,

Pernah saya baca buku berjudul koreksi atas penafsiran salah beberapa ayat Al Quran, karya Muhammad Harun, salah satu bab menyatakan Maksud dari untukmu agamamu dan untukkulah agamaku adalah bahwa pilihan anda dengan agama anda akan ditentukan nanti di masa depan anda, yaitu di Akhirat, apakah agama anda mampu menyelamatkan anda di akhirat???, kalau itu bisa yah silahkan, untukmulah agama anda. Begitu juga dengan saya, masa depan saya di akhirat ditentukan oleh seberapa besar KeIslaman saya atau seberapa besar Iman saya dengan Allah Swt. Karena Allah Swt berfirman dalam Kitab suci Al Quran

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. QS. Al Bayyinah ayat 6

Sehinggga kaum muslim tidak boleh memaksa non muslim untuk masuk Islam, namun itu tergantung atas pilihan hati mereka, karena hidup adalah pilihan, dan semua pilihan akan menentukan masa depan kita. Hubungan muslim dan non muslim adalah berdasarkan Surat Al Kafiruun ayat 6 tadi.

Ahlul Dzimmah
Mereka adalah non muslim yang mau hidup berdampingan dengan muslim, yaitu mereka yang membayar Dzimmah ( Pajak ) kepada Negara Islam bagi yang mampu dan besarnya Dzimmah pun sedikit.



Ahlul Dzimmah adalah objek dakwah muslim, mereka harus diperlakukan dengan baik layaknya sesama muslim, dihormati tatacara ibadahnya, waris dan pernikahannya diakui negara, dilindungi harta dan nyawanya, diperlakukan sama dihadapan pengadilan, dibebaskan atau diselamatkan jika mereka ditawan musuh. Bahkan beberapa ulama membolehkan umat Islam menikahi wanita dari beberapa golongan Ahlul Dzimmah  yaitu golongan Ahlul Kitab ( Yahudi dan Nashrani ), memakan makanan dan daging sembelihan mereka.

Tujuannya terselubung itu sebenarnya adalah mengajak Ahlul Dzimmah untuk masuk Islam, sehingga tak jarang ketika sebuah negeri menjadi negeri Ahlul Dzimmah, karena ditaklukan oleh kaum muslimin, rakyatnya berbondong-bondong masuk Islam.

KESIMPULANNYA
Bahwa slogan-slogan Toleransi yang didengungkan oleh Film Tanda Tanya ( ? ) karya Hanung Bramantio adalah sangat melukai dan merugikan umat Islam, karena jelas di situ digambarkan bahwa umat Islam selalu salah, dan penyebab berbagai kerusuhan, teror, dan perbuatan kriminal lainnya. Seolah umat Islam yang memegang teguh agamanya itu adalah kriminil, huhh, sebenarnya apa sih agama yang tertulis di KTP Hanung Bramantio itu, kalau Islam yah berarti Cuma goresan tinta hitam di kertas KTP saja. Memang benar sabda Rasulullah Saw: “Di akhir jaman orang Islam yang memegang teguh agamanya, seperti dia menggenggam bara api di tangannya”.Mutafaq ‘alaih







Ajaran Islam telah tegas mengajarkan hubungan muslim dengan non muslim, dengan memperlakukan mereka secara baik dan adil, namun dalam rangka menaklukan hati mereka sehingga mau masuk Islam. Yah kemenangan sejati adalah penaklukan hati orang lain, bukan begitu kata pujangga cinta di masa lalu.





2 komentar:

Anonim mengatakan...

jelas2 hanung agen yahudi...

Anonim mengatakan...

Tulisan anda sangat berbau PROVOKASI...
Seharus nya.. Anda mengkaji lebih dalam lagi..apa arti makna yg tersirat dlm film 'tanda tanya'...

Jangan berdiri di pengertian anda dan mengumbar komentar negatif...

perbanyak pengetahuan dan pelajari arti 'AGAMA'.

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar