Minggu, 21 Agustus 2011

WAHAI GENERASI KHAIRU UMMAH KALIAN BUKAN MESIN PERADABAN BARAT


Udara pegunungan terasa dingin menusuk tulang di pagi itu, kabut tebal menambah suasana sejuk nan asri di sebuah Desa di pelosok pegunungan yang baru terjamah aliran listrik 10 tahun lalu. Geliat masyarakat pegunungan mulai tampak pagi itu, seperti penduduk yang pergi ke kebun, anak-anak pergi sekolah dan sebagainya.

Namun geliat itu tidak tampak pada seorang remaja bernama Slamet yang seharusnya sudah bersiap berangkat ke sekolah di SMK Swasta di Desa sebelah. Sejak pagi Slamet justru menyalakan kipas anginnya walaupun udara cukup dingin, apa sebenarnya yang Slamet pikirkan??. Oohh rupanya cowok kelas 2 SMA ini sangat terobsesi dengan wajah-wajah oriental ala artis Korea yang belakangan ini membanjiri tayangan televisi di Negeri ini. Slamet ingin agar matanya jadi sipit seperti artis Korea, dengan cara mengipasi matanya setiap pagi. Tips gak jelas ini ia dapatkan dari temannya yaitu sesama anggota grup Boyband sekolah yang Slamet dirikan, yang bernama The Cool Safe atau artinya Slamet Keren, yang katanya sudah membuktikannya. Selain itu Slamet juga rela menyisihkan uang jajannya untuk membeli sabun merk Shinzui, yang katanya bisa bikin kulit putih seputih wanita Jepang. Sebenarnya sebagai anak gunung, kulit Slamet sudah cukup cerah, namun ia ingin lebih putih biar seperti para idolanya itu.

Hasilnya, Slamet masuk angin, perutnya mual, muntah-muntah, akibat mengipasi matanya pakai kipas angin di udara yang dingin dan terpaksa ia tidak berangkat sekolah.

KETELADANAN ALA PERADABAN BARAT



Mungkin cerita Slamet di atas bisa memberi sedikit gambaran kepada teman-teman, bahwa remaja-remaja kita rela melakukan apa saja demi idolanya, atau agar menjadi semirip mungkin dengan idolanya. Salah satu contohnya ya seperti kelakuan si Slamet di atas, dia rela berdingin-dingin ria di depan kipas angin, dan hasilnya justru merugikan si Slamet sendiri, karena ia malah sakit.

Anak-anak dan remaja jaman sekarang miskin sekali dengan apa yang disebut keteladanan. Kekeringan sosok teladan itu disebabkan banyak faktor misalnya:

Faktor Sejarah




Sejak penjajah menguasai dunia Islam antara tahun 1700-1960, ilmu sejarah dikuasai oleh mereka, sejarah-sejarah kehebatan Islam, kegemilangan peradabannya, kesuksesan orang-orangnya dihapus dari ingatan kaum muslimin terutama generasi mudanya.

Hasilnya banyak sosok-sosok teladan Islam yang seolah hilang dari ingatan kaum muslimin, dan tak ada lagi keteladanan baik yang bisa mereka contoh. Ini memang siasat para penjajah, agar kaum muslimin tak punya spirit perjuangan untuk melawan mereka.

Faktor Bisnis Para Kapitalis





Miskin dan keringnya keteladanan, di dunia Islam terutama generasi mudanya, langsung dibaca oleh para Kapitalis sebagai lahan mengeruk keuntungan besar. Lalu mereka mengisinya dengan agen-agen, dan jongos-jongos mereka, yang mereka permak dengan tampilan fisik yang tampan, ganteng, cantik dan sebagainya, dan dihadirkan di tengah-tengah generasi muda terutama generasi muda Islam, sebagai teladan dan idola mereka.





Para Kapitalis dan jongos-jongosnya menyimpangkan arti keteladanan dengan artian fisik semata, yaitu cakep, ganteng, bule eropa, wajah oriental Asia, cantik, pinter nyanyi, pinter main gitar, pinter ngibul, dan lainnya. Namun keteladan secara pemikiran, jiwa, dan moralitas mereka nol besar.

Para teladan ini akan selalu berjoget, berjingkrak-jingkrak, bernyanyi, menularkan virus cinta ala Kapitalis yaitu Zina lewat lagu-lagunya yang berisi definisi cinta ala Kapitalis, cinta adalah pacaran, pacaran adalah cinta, dan tak ada cinta tanpa pacaran, serta cinta sejati adalah mereka yang berani melakukan apapun terhadap pasangannya seperti zina.

Hasilnya
Salah satu hasilnya adalah 51% remaja Jabodetabek sudah tidak perawan lagi, 30 % anak SMP sudah pernah aborsi, dan sebagainya. Bahkan penulis pernah lihat tayangan di salah satu stasiun televisi yang menghadirkan anak cewek umur 12 tahun ( kelas 1 SMP ) yang sudah berhubungan seks dengan pacaranya sejak kelas 6 SD. Hubungan zina dilakukan dengan pacarnya yang juga teman satu sekolah.

DA’I-DA’I PERADABAN BARAT, DA’I SEJUTA MAKSIAT


Da’i dikenal dalam Islam sebagai orang yang berdakwah. Namun ada orang yang mendakwahkan kesesatan, Siapa itu??, yah mereka yang biasa nongol di media massa, mendukung pornografi, pornoaksi, mendukung kontes banci, mendukung pelestarian sesat tradisi, mendukung leberalisasi dan sekulerisasi, bernyanyi, menari, dan menentang hukuman mati dengan alasan hak asasi.

Melalui media mereka berbicara tentang modernisasi, hidup baru yang serasi, saling menghormati, toleransi, namun dalam ide sekulerisasi, dimana Islam akan dikebiri, yang ingin menegakkan Islam dikriminalisasi, Islam cukup dalam hati, kemaksiatan tak usah diurusi, itu bagian hak asasi.

Media Sekuler Tempat “ Dakwah “ Mereka



Sebuah Paradigma ( cara pandang, cara berpikir ) ingin dibentuk orang-orang kafir dan sekuler, yaitu cara pandang dengan kacamata barat, dimana semua agama termasuk Islam harus mengikuti aturan barat.

Mereka mengajari teman-teman bagaimana mengingkari ajaran Islam dengan cantik, tanpa sobat muda sadar telah mengingkari-Nya, mereka mengajari sobat muda untuk meninggalkan kewajiban sholat dengan halus, tanpa sobat muda merasa telah merobohkan tiang agama, mereka mengajari sobat muda bagaimana bermaksiat dengan damai dan indah tanpa sobat muda merasa berdosa melakukannya, mereka mengajari sobat muda mendekati larangan-Nya dan menjauhi perintah-Nya dengan penuh “kebijaksanaan”, tanpa sobat muda merasa hal itu bukan suatu dosa besar.

Mereka mengajari generasi muda tentang indahnya peradaban barat, indahnya kesenangan ala barat, indahnya kebebasan ala barat, sampai para generasi muda merasa tidak ada yang salah dengan peradaban mereka, merasa peradaban mereka adalah yang terbaik.

Mereka mengajari kaum muslimin untuk meninggalkan sebagian demi sebagian dari Syariat-Nya, dan menganggap sistem hidup mereka lebih baik, namun pada saat yang sama kaum muslimin tetap merasa dan mengaku sebagai manusia yang beriman.

Siapa Mereka???


mereka salah satunya, hati-hatilah

Mereka banyak dan bermacam-macam, salah satu diantara da’i-da’i peradaban barat adalah mereka para artis-artis dan selebritis sekuler dari lokal sampai mancanegara, dari grup band, boyband, girlband, yang menawarkan kesenangan duniawi semata, ketenaran, kemaksiatan dan ketakutan akan kematian, padahal mati itu pasti.

Lihat saja gaya hidup mereka, gelamor, hedonis, kalau Ramadhan saja mereka sok alim, tapi ramadhan pergi, ya maksiat lagi. Kalau Ramadhan kan setan pendukung mereka dibelenggu jadi yah mereka jadi sok alim karena gak ada pendukung. Ada juga artis lokal yang waktu di pantai Kuta Bali ia memakai bikini ( telanjang ), ehh pas Ramadhan ia sok alim pakai kerudung.

Banyak sobat muda yang ingin seperti mereka, menjadi bagian mereka, sadarlah itu adalah jebakan setan yang akan selalu menyesatkan manusia ke jalan mereka. Jangan berharap banyak pada ketenaran dunia, berharaplah pada ketenaran akhirat, syukur dapat dua-duanya.

PROYEK BESAR YANG MEREKA USUNG ADALAH SATU AGAMA YAITU SEKULERISME UNTUK DUNIA





Mereka selalu mengatakan toleransi untuk semua agama, orang tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain, kebebasan sebebas bebasnya orang untuk memeluk agama termasuk murtad dari Islam.

Namun mereka sebenarnya sedang memaksakan suatu agama baru yang harus dipeluk oleh semua manusia di dunia, yaitu Sekulerisme, sebuah ajaran yang memisahkan agama asli dengan urusan dunia. Tuhan mereka adalah uang.

Apa yang mereka katakan tentang toleransi, hormat menghormati, dan tidak memaksakan kebenaran adalah omong kosong, mereka sebenarnya sedang memaksakan suatu nilai yang mereka anggap benar, suatu agama yang mereka anggap paling benar, suatu pandangan hidup yang mereka anggap paling sahih, yaitu Sekulerisme.

BAGAIMANA SIKAP KITA ?





Jelas kalian bukan mesin peradaban barat, yang tersesat oleh kenikmatan dunia yang berlebihan, kemaksiatan, dan kebobrokan, tapi kalian adalah generasi muda Islam, generasi umat terbaik.

Tentu saja sebagai generasi muda dari umat terbaik ( khairu ummah ) kita harus menolak segala jenis nilai yang diluar Islam, memahami ajaran Islam secara sempurna, dan melaksanakan apapun yang ada dalam Syariat Islam.

Agama baru yang disebut sekulerisme yang akan dipaksakan menjadi agama dunia, sebenarnya bisa kita cegah dengan upaya yaitu menerapkan Islam secara holistik ( menyeluruh ) baik itu di ranah ibadah mahdah ( ritual ) maupun di ranah ibadah ghairu mahdah seperti negara, masyarakat, politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

Dengannya umat Islam akan kembali berjaya dan memimpin dunia, serta akan mencegah segela jenis kesesatan yang masuk dan berpotensi merusak masyarakat muslim, melahirkan para teladan-teladan umat yang istimewa, yang akan diteladani oleh generasi sesudahnya, dan menjadi rahmat bagi semesta.




0 komentar:

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar