Sabtu, 18 Juni 2011

ANTARA VONIS 15 TAHUN ABU BAKAR BAASYIR, ISLAMPHOBIA, DAN CENGKERAMAN KAPITALISME GLOBAL


Kamis tanggal 16 Juni 2011 sekitar jam 14.30, vonis hakim dijatuhkan kepada terdakwa kasus Terorisme ustad Abu Bakar Baasyir, amir Jamaah Ansharut Tauhid ( JAT ). Tak ketinggalan pengikut dan simpatisan ustad yang berusia lanjut tersebut memadati halaman Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tak ketinggalan pula ratusan aparat kepolisian dan puluhan anggota Densus 88 diterjunkan untuk alasan keamanan, juga 10 penembak jitu ( sniper ) disebar di beberapa titik dan terlihat mengintip di genteng rumah orang siap menembak kepala siapa saja yang dianggap Teroris atau akan melakukan tindakan terorisme.

Ustad Abu menyampaikan doa dan orasi di Sidang
Suasana sidang juga diwarnai doa sang Ustad Abu Bakar Baasyir, dalam doanya Beliau meminta kepada Allah Swt untuk menimpakan Laknat-Nya kepada Densus 88, wuiihh serem pokoknya lah kalau dah bicara laknat-melaknat, hati-hati lho mas-mas Densus, mungkin  Allah Swt akan mengabulkan doa Ustad yang sudah berumur 70an tahun tersebut, siap-siap aja. Bukannya nakut-nakutin sih, tapi sebaiknya mas-mas Densus instrospeksi diri aja lah, sebelum terlambat.

PERADILAN USTAD ABU BAKAR BAASYIR YANG BERAT SEBELAH DAN MENGADA-ADA



Sejak awal ditangkap sekitar setahun yang lalu di Banjar Patroman Jawa Barat, Ustad Abu Bakar Baasyir langsung diberodong berbagai macam tuduhan tentang kegiatan Terorisme, mendanai terorisme Aceh, kemudian tuduhan pun diubah-ubah seenaknya sendiri oleh pihak penyidik karena sulit untuk membuktikan bahwa memang benar Ustad Abu Bakar Baasyir terlibat Terorisme.

pendukung ustad Abu Bakar Baasyir di luar gedung PN Jaksel

Penyidik sejak awal tidak pernah bersikap dewasa, atau memang penyidiknya masih anak-anak tapi terjebak pada tubuh dewasa, padahal secara hukum yang berlaku, jika seseorang yang ditahan tak terbukti bersalah maka wajib bagi penyidik untuk melepaskannya, yah namanya juga hukum di Indonesia, udah gak sesuai dengan aturan Allah, gak dilaksanakan secara konsisten lagi.

Alat Bukti Yang Tidak Terbukti Namun Dipaksa Agar Terbukti

Sobat muda pasti bingung dengan sub judul di atas, begitu juga dengan penulis ketika mengikuti sidang Ustad Abu dari waktu ke waktu. Memang persidangan ustan Abu sangat membingungkan, terutama si Jaksanya itu, kaya maksa banget bikin alat bukti yang sebenarnya gak nyambung eh dipaksa disambung-sambungin, gak tahu pakai kabel apa,biasalah hukum kita emang kaya getoo.

Seperti bahwa Ustad Abu mendanai proyek Terorisme, padahal ustad Abu sendiri tak punya rekening Bank manapun di dunia ini, dan ustad Abu sendiri tidak pernah membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak ketika pergi. Aneh-aneh aja.



Juga keterlibatan dengan teroris Aceh yang dipimpin oleh Sofyan Tsauri, kita tahu bahwa sebelum ustad Abu Bakar Baasyir ditangkap Densus, ada penggerebekan latihan militer di Aceh yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris.

Dalam memperdengarkan keterangan saksi pun, harus lewat teleconfrence, padahal saksi sangat memungkinkan untuk hadir di muka persidangan dan didengar keterangannya secara bebas tanpa tekanan dari pihak manapun. Lha ketika saksi tidak bisa dihadirkan dan bersaksi lewat teleconfrence gak ada jaminan saksi bebas tekanan, lha ketika dihadirkan saja masih bisa ditekan kok.

USTAD ABU BAKAR BAASYIR TUMBAL PARA KORUPTOR DAN KAPITALIS

Penganut Pagan sedang mempersembahkan Tumbal untuk Berhala mereka

Tumbal, secara istilah adalah sesuatu yang dikorbankan untuk penyembahan kepada berhala ( thaghut ), mahkluk halus ( jin dan setan ) dan sebagainya, biasanya untuk kepentingan ilmu hitam, penglaris, dan sebagainya. Tumbal bisa berbentuk hewan, atau manusia.

Bagi para koruptor dan Kapitalis, uang adalah berhala mereka. Para koruptor memang hafal Pancasila, namun bagi mereka sila pertama Pancasila itu bunyinya adalah Keuangan yang maha esa.

Banyak pihak paham bahwa isu Terorisme adalah isu-isu yang sengaja dipelihara dan diangkat jika ada kasus-kasus besar yang melibatkan pejabat-pejabat pemerintah Indonesia.

Misalnya saja kasus Century mau diangkat, lagi anget-angetnya dibahas ehh tiba-tiba bom meledaklah, polisi ditembak lah, bom buku lah dan sebagainya. Kalau itu kebetulan kok masa iya kebetulan terjadi terus menerus.

M. Nazaruddin

Baru-baru ini kasusnya si Nazaruddin Bendahara Partai Demokrat yang diduga kuat terlibat kasus suap wisma atlet Sea Games, tiba-tiba ada Polisi ditembak lah, polisi diracun lah, namun sayang ternyata gak laku isunya, si Nazaruddin ya tetap saja diuber KPK. Hmm.. kasihan juga pak polisinya diracunin sama ditembaki.

Mantan Presiden Abdurrahman Wachid atau Gus Dur saja mengatakan bahwa isu Terorisme menguntungkan Koruptor. Lha iya, dengan isu Terorisme akhirnya semua pemberitaan mengarah kepada berita teroris ditangkap, teroris ngledakin bom, teroris nyanyi, teroris mirip Justin Beiber, akhirnya kasus Korupsi yang sedang ditangani dilupakan masyarakat, seperti kasus Century, sampai sekarang gak jelas juntrungannya, gara-gara cuma ledakan petasan doang.

Dr. AC Mannulang yang mantan Sekretaris Badan Intelejen Negara, juga menyatakan bahwa Terorisme sebenarnya tidak ada, hanya di ada-adakan saja, serta tuduhan pada Ustad Abu Bakar Baasyir juga mengada-ada.

Jadi jika kita telaah kedua pendapat dari dua tokoh di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Ustad Abu Bakar Baasyir adalah tumbal para Koruptor dan Kapitalis. Koruptor mendapat banyak keuntungan karena kasus mereka tertutupi, sedangkan kapitalis mendapat keuntungan dengan semakin buruknya citra Islam sehingga merugikan perjuangan Syariat Islam itu sendiri, sehingga para Kapitalis bebas merampok kekayaan alam kita.

ISLAMPHOBIA



Phobi atau phobia, menurut istilah Psikologi adalah ketakutan yang berlebihan seseorang kepada benda-benda atau keadaan tertentu yang menurut orang itu menakutkan, atau bisa dikatakan ketakutan yang tidak beralasan. Misalnya phobia pada ketinggian, memang orang normal pun akan takut jika berada di ketinggian tertentu, namun orang yang phobi kepada ketinggian ketakutannya akan sangat berlebihan, bahkan bisa menjadikannya pingsan atau bahkan melompat dari ketinggian itu.

Hal yang sama terjadi pada segelintir umat Islam yang memang saat ini sedang diberi kenikmatan kekuasaan oleh Allah Swt di Negeri ini, mereka sangat takut pada agama mereka sendiri atau Islamphobia. Mereka takut ketika Syariat Islam tegak, namun mereka tidak takut ketika kekayaan alam milik rakyat dirampok asing, mereka tidak takut ketika banyak rakyat mereka teriak karena lapar.

Jika orang kafir ( non muslim ) takut ketika Syariat Islam tegak, itu wajar, karena mereka non muslim, namun ketika orang Islam kok takut Syariat Islam tegak, ya itu aneh namanya. Ketika ada yang mewacanakan Syariat Islam sebagai solusi atas segala masalah di Negeri ini, mereka langsung teriak-teriak di siang bolong, NKRI sudah final, ini negara Bhineka Tunggal Ika, Harga Mati.

Lha apa hubungannya dengan Syariat Islam??, kok seolah-olah Syariat Islam itu monster, padahal ketika mereka Sholat mereka mengucapkan:

“innasholati wannusuki wama yahya wama mati, lillahhi rabbil ‘alamin “, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup matiku, hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam. Lha mana aplikasi dari ucapan ini, padahal itu janji kepada Allah Swt, yaitu menyerahkan segalanya demi Allah, termasuk menerapkan Syariat Islam. Apa janji hanya sekedar janji.

Dan pertanyaan buat kalimat terakhir yaitu NKRI harga mati, emang kalian mau jual negara ini apa, pakai harga segala???.

CENGKERAMAN KAPITALISME GLOBAL





Terorisme hakikatnya adalah rekayasa kapitalisme global untuk mengkebiri Islam, musuh bebuyutan mereka. Kapitalis sangat untung dengan isu teroris, karena dengannya mereka bisa membodohi kaum muslim terutama yang awam.


Dari Sabang Sampai Merauke, Indonesia dicebgkeram Penjajah Kapitalis

Isu Terorisme membuat Syariat Islam yang suci menjadi monster menakutkan, dan membuat umat Islam takut dengan Islam itu sendiri. Isu-isu Terorisme yang diskenario dan diciptakan oleh Kapitalisme global membuat umat Islam terjerumus pada jurang kemunafikan secara tidak sengaja, menjerumuskan kita ke kerak Neraka Jahannam, seolah tanpa kita tahu kenapa kita masuk ke sana.

SYARIAT DAN KHILAFAH TAK MUNGKIN BISA DIBENDUNG




Sesungguhnya sehebat apapun tipu daya orang-orang kafir, mereka tak akan pernah mampu mengalahkan tipu daya Allah Swt, karena Allah Swt sebaik-baiknya pembuat tipu daya.

Tegakknya Syariat Islam dalam naungan negara Khilafah adalah janji Allah Swt serta janji Rasul-Nya, jadi sehebat apapun orang kafir menghalanginya, tetap saja mereka tak kan mampu membendung tegakknya Syariat dan Khilafah.


Sehingga perjuangan penegakkan Syariat Islam dan Negara Khilafah Islam harus semakin digelorakan oleh semua kaum muslimin dari semua elemen dan ormas, karena hanya dengan Syariat dan Khilafah maka umat Islam akan kembali memimpin dunia, serta kembali memimpin dunia, serta kemuliaan





2 komentar:

Anonim mengatakan...

Semoga khilafah segera tegak, agar masyarakat dapat mengambil keputusan secara obyektif sesuai dengan Qur'an & Sunnah (tidak seperti sekarang di mana yang benar disalahkan yang salah dibenarkan, yang korupsi dibebaskan pakai alasan gratifikasi yang berjihad dipenjara pakai alasan teroris, dsb). amin.

Redaksi mengatakan...

Amin !!, sehebat apapun mereka, tak akan mungkin mampu menghalangi janji Allah Swt

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar