Kamis, 17 November 2011

MENCETAK GENERASI TAWURAN


Hmm... dah tiga kali kayaknya penulis memposting hal-hal tentang tawuran di blog ini, tapi karena memang tawuran semakin tahun semakin banyak saja, yah diposting aja lagi yah.

Sekitar setahun yang lalu, penulis mengunjungi ibu kota Jakarta, main ke rumah kakak di daerah Los Angeles eh Lenteng Agung. 3 hari di sana, 3 kali pula melihat aksi beringas dan barbar, sok jagoan ala remaja ibu kota yaitu Tawuran, pertama pas mau ke rumah Kakak saya, naik metro mini dari Stasiun Jatinegara, eh baru jalan sekitar 500 M, sudah disajikan tontonan tawuran anak-anak STM, kedua pas diajak jalan-jalan ke Tanah Abang, juga lihat ada tawuran anak SMP di jalan, ketiga pas mau pulang, juga ada tawuran. Ya ampun setiap hari ada tawuran di Jakarta. Umumnya dipicu masalah yang sebenarnya sangat sepele, kadang Cuma karena rebutan cewek lemah iman, karena main Game online, atau saingan antar klan di game Poin Blank dan sebagainya.

Terus kalau kita lihat berita-berita di televisi, juga sering wartawannya meliput tawuran, bahkan mahasiswa di kampus pun ikut-ikutan tawuran. Yah mau jadi apa generasi muda kita, kalau kerjaannya tawuran mulu, mungkin kalau jadi pejabat, ya tawuran rebutan jatah korupsi kali.

TIDAK BERKARAKTER


Salah satu sebab tawuran para generasi muda adalah tidak adanya atau terombang-ambingnya karakter generasi muda kita, seolah generasi muda kita telah diperbudak oleh berbagai macam karakter asing yang sebenarnya belum tentu sesuai dengan kepribadiannya, atau tidak berdampak positif pada kepribadiannya.

Karakter-karakter yang sifatnya tidak mempunyai pengaruh kepada kepribadian generasi muda, hanya mengisi life style ( gaya hidupnya ) saja, tetapi tidak mengisi kepribadiannya yang positif. Akibatnya generasi muda otaknya hanya dipenuhi sampah-sampah karakter asing, tetapi hatinya kosong melompong, tak ada isinya sama sekali, yang berujung pada tidak mampunya membedakan mana yang benar, mana yang salah.

Tahu kartun Upin dan Ipin, sepertinya kartun dari negeri Jiran ini cukup digemari oleh anak-anak di negeri ini, lho apa hubungannya Upin Ipin dengan tawuran???, apa di episode barunya nanti Upin Ipin bakal tawuran sama anak TK lain???. Oke, kalau gak ada hubungannya berarti ya kita hubungin aja pake kabel. Rahasia kesuksesan kartun Upin dan Ipin adalah karakternya yang bisa dibilang menonjol, yaitu budaya Melayu kampung di Malaysia yang diwarnai Islam, yah walaupun belum bisa dikatakan masyarakat yang Islami kaffah, tetapi minimal masyarakat di lingkungan Upin-Ipin adalah masyarakat yang berwarna Islam.



Penulis sedikit tertawa ketika beberapa kartunis negeri ini ingin berusaha menyaingi kesuksesan Upin dan Ipin, mereka membuat sebuah film kartun berseri yang ceritanya saja tak mewakili karakter asli mayoritas rakyat Indonesia. Ceritanya yaitu sekelompok anak-anak yang bisa menembus waktu ke masa lalu, di Jaman Majapahit, lalu menjadi jagoan kesiangan di sana. Karakter yang ditonjolkan adalah karakter Hindu yang sebenarnya sudah tidak update jaman, lah iya, orang rakyat Indonesia mayoritas beragama Islam, yah kalau ceritanya tentang sejarah atau khusus untuk orang Bali ya tidak apa-apa, tapi itu masalah cerita imajinasi yang membentuk karakter anak-anak, selain itu karakternya tercampur dengan penampilan yang cukup hedonis si anak-anak dalam kartun itu, terlihat dari pakaiannya. Kartun apakah itu??, yah mungkin karena tidak terkenal dan sukses, jadi kalian gak tahu.

Coba kalau mau bikin film kartun, ya yang sesuai dengan karakter asli bangsa ini, yaitu Islam, biar mampu mengisi kepribadian anak-anak dengan benar, sehingga mampu memberikan ketenangan jiwa, biar kalau sudah besar gak tawuran. Coba bikin film kartun tentang petualangan mencari huruf-huruf Arab, lalu diselingi dengan kata-kata bahasa Arab dan artinya dalam bahasa Indonesia, nah itu kan malah bagus. Di Jepang saja, kaum muslim sudah mulai merintis membuat manga ( komik Jepang) dan anime ( kartun Jepang) yang Islami untuk dakwah, masa kita yang Islamnya sejak jaman dahulu kala, kalah sama muslim Jepang yang Islamnya baru kemarin sore.

KURIKULUM PENDIDIKAN YANG BIKIN STRESS



Sekarang saya tanya kepada anak-anak SMP atau SMA, apa sih gunanya pelajaran Matematika, Fisika, Geografi dan lainnya di kehidupan nyata??. Mungkin kalian berpusing ria menyelesaikan soal-soal persamaan kuadrat, persamaan linear, persamaan akar, matriks, integral dan lainnya, tapi tak tahu apa gunanya itu?. Gurunya???, sama saja gak tahu apa tujuannya dia mengajarkan soal-soal yang membosankan itu pada murid-muridnya.

Di sekolah, yang penting murid atau siswa, bisa mengerjakan soal-soal pelajaran, dapat nilai bagus, dan naik kelas. Walaupun soal-soal itu tak ada hubungannya dengan kehidupan nyata. Nah itulah penyebab lain tawuran, para pelajar kesal tetapi mereka tidak tahu kesal kepada siapa?, mereka marah tetapi tak tahu marah kepada siapa??, akhirnya tawuran aja yuk, daripada stress di kelas. Pendidikan kita tidak mencerdaskan, tetapi membuat otak hanya terisi oleh pengetahuan yang tidak menjadi ilmu tetapi malah menjadikan beban bagi generasi muda.

Seharusnya semua mata pelajaran mampu membentuk karakter dan psikologi yang positif bagi pelajar, menjadikan mereka berjiwa sukses dan pemimpin masa depan. Matematika diajarkan selain untuk pengetahuan, juga seharusnya diarahkan untuk mendewasakan para siswa, yaitu bagaimana agar para siswa mampu menyelesaikan masalah yang rumit dengan solusi yang tepat dan menyenangkan. Geografi, Fisika, Kimia, seharusnya mampu mencetak karakter pemimpin andalan masa depan, misal dengan Geografi seorang siswa mampu mengidentifikasikan Sumber Daya Alam yang bermanfaat bagi umat, bukan seperti pejabat kita yang tidak tahu Geografi dan bisanya Cuma menjual SDA ke asing. Bahasa Arab, penting karena kita umat Islam, Kitab Suci kita berbahasa Arab, sehingga untuk memahami Islam maka harus bisa berbahasa Arab, Bahasa Arab juga bahasa persatuan Islam. Juga pelajaran-pelajaran seperti Bahasa Inggris, yang seharusnya mampu mencetak para penakluk dunia, dan penyebar dakwah Islam ke seluruh dunia, karena kita tahu saat ini Bahasa Inggris itu bahasa Internasional.



Guru juga harus punya kompetensi yang bagus untuk itu, kurikulum juga harusnya jangan bisanya Cuma memberikan pelajaran yang dipaksakan masuk ke otak siswa, tanpa mengerti dalam pembentukan karakter dan kepribadian siswa, dan parahnya tanggung jawab pembentukan karakter cuma berada di pelajaran agama dan budi pekerti. Kalau itu berjalan dengan baik, maka lulusan SMA kita sama derajatnya dengan para lulusan Sarjana. Dan pendidikan kita mampu mencetak pemimpin-pemimpin besar layaknya Umar bin Abdul Aziz, Harun Ar Rasyid, Muhammad al Fatih, Shalahuddin al Ayyubi dan lainnya. Bahkan mungkin game online yang berbau kekerasan mampu membentuk mental positif yaitu Jihad Fisabilillah untuk membela kaum muslimin yang tertindas.

PROYEK DERADIKALISASI

Proyek ini dalam jangka panjang dapat memicu peningkatan angka tawuran oleh para siswa dan mahasiswa. Karena sangat jelas sekali, proyek ini mengkebiri dan merusak karakter asli umat Islam, dan secara Radikal Konservatif membangun karakter sekuler kapitalis materialistis neolib serta mata duitan di kalangan generasi muda.

Hilangnya karakter itu kan sudah dijelaskan di atas sebagai penyeban tawuran, yah proyek ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan angka tawuran, mungkin jaman dahulu yang tawuran Cuma anak SMA dan STM, sekarang anak SMP sudah ikutan tawuran, besok anak SD, lama-lama TK dan PAUD.

SOLUSI JANGKA PENDEK MENGURANGI TAWURAN



Jika kita perhatikan posting di atas, kayaknya tidak mungkin kita menghidar dari hal-hal semacam itu, serta tak mungkin untuk diaplikasikan oleh Kurikulum sekuler jaman sekarang ini, karena kurikulum sekuler moderat yang memisahkan antara karakter asli umat Islam dengan pendidikan.

Nah di kampung penulis ada anak ABG yang bagus sekali bacaan Al Qurannya, selain itu anak ini juga hafal 5 Juz Al Quran. Dari pengamatan penulis, anak ini pribadinya cukup tenang dan santun kata-katanya, walaupun teman pergaulannya kata-katanya kadang kasar dan tidak sopan, tapi anak ini tak terpengaruh sama sekali.

Nah itu solusi yang penulis maksud, coba tambahkan ekstra pelajaran baca Al Quran dan juga sisipkan bacaan Al Quran di tiap pelajaran, setiap minggunya, pahamkan kepada siswa dahulu, bahwa pelajaran ini bisa mereduksi aksi tawuran dan anarkis, serta bermanfaat di kemudian hari. Sampaikan dengan cara yang menyenangkan dan santai, usahakan para siswa bisa bagus bacaannya, usahakan juga siswa juga hafal banyak ayat. Syukur dengan memahami arti ayat-ayat tersebut dengan benar.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. Al Anfal ayat 2.
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya berzikir hati menjadi tenteram. Ar Rad ayat 28.

Yah walaupun kurikulum pendidikan kita sekuler, janganlah kita ikutan sekuler juga, apa gak kasihan dengan mereka yang menjadi korban tawuran, yang jelas kesadaran kita bersama, baik siswa, guru, dan seluruh umat Islam yang ada di dunia, untuk benar-benar mau menegakkan Islam secara kaffah, untuk kebangkitan Islam.




0 komentar:

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar