Kamis, 26 Januari 2012

WAHAI GENERASI MUDA MUSLIM SUDAH SAATNYA KALIAN PIKIRKAN NASIB UMAT


Masih ingat lagu ketika masih TK, yang liriknya bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Atau lagunya Mbah Surip yang bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi. Atau iklan Mie Instan yang sekarang dah gak kelihatan lagi, yang seorang cewe yang bangun jam 6.00, lalu dalam iklan itu disebut bangun pagi dan dikasih selamat dan hadiah Mie Instan itu, itu sih bangun pagi ala kebo.

Apa yang biasa kita lakukan ketika bangun pagi???, mungkin ada yang langsung mandi, gosok gigi, makan, tidur lagi dan sebagainya. Namun bagaimanakah sikap seorang muslim ketika bangun pagi???.

Pikirkan Nasib Umat

Barangsiapa ( dari umatku ) yang ketika bangun pagi tidak memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku ( umat Nabi Muhammad Saw )”. HR. Ahmad.
Inilah dalil dari sabda Nabi Muhammad Saw untuk setiap kaum muslim. Dalil ini adalah salah satu dalil politik dalam Islam. Jadi jika masih ada kaum muslimin yang mengaku anti politik??, berarti jangan mengaku muslim. Lho kok gitu...???.

POLITIK DALAM ISLAM

Islam Mewajibkan Politik


Politik Islam sangat kontras sekali dengan politik jaman sekarang yang penuh dengan kebusukan, dan bersandar pada uang, kekayaan, kekuasaan semata dan kepentingan pribadi dan golongan.

Politik Islam bukan politik egoisme primitif, fanatisme primitif pada kelompoknya, serta nafsu-nafsu primitif yang dibungkus kemewahan dan cat modernisasi. Politik dalam islam berbeda dengan politik sekulerisme jaman sekarang yang mengeksploitasi keluguan sebagian rakyat demi keserakahan .

Politik dalam Islam bertolak belakang dengan politik ketololan primitif ( maaf, lagi marah ) manusia-manusia serakah yang mengaku “wakil rakyat” yang menganggarkan hal-hal sepele dengan anggaran yang sangat mahal, sedangkan disisi lain masih banyak kesengsaraan rakyat yang belum terindera oleh mereka, yah jangankan terindera, terngiang pun tidak.


Anggota Dewan Bermewah ria, sedangkan anak-anak sekolahnya setiap hari harus Outbound dua kali sehari, betapa hebatnya negeri ini

Politik Islam adalah Riayah suunil ummah, atau memikirkan, dan mengelola semua urusan dan nasib umat ( rakyat ), bukan seni berkuasa seperti definisi busuk ala sekulerisme. Kekuasaan dalam Islam digunakan untuk melaksanakan amanat Syariat Allah, karena Syariat adalah rahmat. Tanpa rahmat kita tak akan selamat dunia akhirat.

Politik Islam bersandar pada ukuran Halal dan Haram, jika itu Halal kita rangkul, jika itu Haram kita tendang. Bukan bersandar pada kepentingan primitif manusia yang tahunya hanya uang dan kekuasaan. Primitif yang dimodernisasi.

KENYATAANYA


Apakah sekarang generasi muda muslim sudah mulai memikirkan urusan umat, jawabnya boro-boro. Disuruh ngaji aja malesnya minta ampun.

Hedonisme
Generasi muda sekarang dibuai oleh gaya hidup sesat hedonisme, mereka menganggap bahwa kebahagiaan dunia sebagai satu-satunya tujuan hidup. Imajinasi primitif mereka ya jadi superstar, pokoknya tahun ini saya harus jadi superstar, biar bisa jalan-jalan ke Korea. Emang apa istimewanya jalan-jalan ke Korea??, penulis kemarin jalan-jalan ke Korea beli kampas rem motor, yah biasa aja gitu*.

Generasi-generasi boyband, girlband, ting-ting, inbox, dahsyat, yah kalau beneran dahsyat bagus, tapi dahsyat hedonisnya yah sama aja bohong. Mereka bisanya Cuma senang-senang, jingkrak sana jingkrak sini, tak pernah ada pikiran untuk memperbaiki nasib umat.

apakah generasi Boyband, girlband itu mampu membangkitkan umat dari keterpurukan???, jawabannya tak mungkin la yau

Cinta... semua atas nama cinta, zina pun atas nama cinta. Cinta dieksploitasi sebegitu radikalnya untuk menyesatkan generasi muda ke dalam kemaksiatan, pacaran, dan sebagainya yang mengantarkan pada perzinaan dan kejahatan lainnya. Padahal cinta bukanlah ikatan, tapi bumbu kehidupan, karena ikatan harus bersumber pada aqidah yang membimbing akal manusia. Bukankah Rasulullah saw memerintahkan kita untuk memilih jodoh berdasarkan agamanya ( ketakwaannya kepada Allah ) sebagai hal terpenting, bukan dari fisik, harta, keturunan dan jabatan. Itulah ikatan yang benar karena bersumber pada aqidah Islam, sedangkan cinta yang bukan karena Allah, ya sama saja api neraka.

Generasi Seperti Inikah, Harapan Umat???

generasi Hedonis harapan umat ????

Bodoh sekali jika ada sekelompok umat mengharapkan generasi penerus dari sampah-sampah peradaban seperti ini, apa gak ada yang lain???. Apa kita bisa mengharapkan keselamatan dunia akhirat kepada generasi muda sampah seperti itu???, gak usah jauh-jauh akhirat dah, keselamatan dunia juga sangat terlalu riskan dan omong kosong untuk diharapkan datang dari mereka.

Di masa mendatang mereka akan berubah menjadi monster yang mungkin tingkah lakunya lebih parah daripada para elit politik jaman sekarang. Masa mudanya tahunya senang-senang, mana bisa mengemban amanah rakyat ketika mereka dewasa.

Sudah generasi muda demikian parah moralnya, ehh pemerintah justru mencabut aturan-aturan daerah yang melarang peredaran Minuman Keras, dengan berbagai alasan seperti salah satunya melangkahi kewenangan Undang-Undang yang lebih tinggi, dan para pengemban Liberalisme berdalih bahwa Perda larangan minuman keras berbau Syariat. Lah emangnya masalah apa kalau berbau syariat???, bukannya syariat itu rahmat???, yang bermasalah itu otak kalianlah yang penuh maksiat.

Baru beberapa hari Perda larangan Miras dicabut, korban sudah berjatuhan

Hasilnya, ahad 22 Januari, serombongan anak dan ABG ditabrak sebuah minibus Xenia, 9 diantaranya tewas mengenaskan, ternyata sopir mobil maut itu dalam keadaan teler, karena sebelumnya telah menenggak whisky dan ekstasi. Nah inilah sebenarnya peringatan awal dari bencana yang lebih dahsyat lagi ketika Minuman keras akan dilegalkan dengan standar HAM dan Demokrasi. Dan bencana lain pun akan segera menanti ketika Syariat Islam tidak ditegakkan dan malah dihina, dilecehkan, difitnah dan dicap radikal, Teroris, membahayakan Indonesialah, tunggu saja murka dari Allah Swt Sang Pencipta Syariat Islam. Kita tinggal milih mau azab seperti kaum AD, Tsamud, Sodom, Pompei, atau yang lainnya???.

KESIMPULAN

Ketika Bendera Islam berkibar sendirian karena ditinggalkan umatnya

Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka berbahagialah orang-orang yang asing, yaitu orang-orang yang senantiasa memperbaiki masyarakat dan negara yang rusak dengan kembali ke syariat Allah, demikian kalimat Hadis dari Rasulullah Saw.

Wahai pemuda generasi harapan umat, kalianlah harapan umat satu-satunya, karena kalian, sudah saatnya kalian meraih keistimewaan, yaitu kembali ke Islam yang kaffah, meninggalkan segala bentuk gaya hidup yang sesat seperti Hedonisme, artisisme, selebritisisme, pacaranisme, boybandisme, girlbandisme, Koreanisme, Kapitalisme, Sekulerisme dan isme-isme yang lain. Sesungguhnya ketenaran dan popularitas seperti itu hanyalah semu belaka dan tak berarti apa-apa untuk membayar surga-Nya di akhirat kelak, dan malah menjerumuskan kalian ke dalam api neraka.

Wahai pemuda muslim, nasib umat harus kalian pikirkan, jangan kalian sombong, angkuh dan egois, sedangkan di sana masih banyak kezaliman yang menimpa saudara kalian, penderitaan mereka tak akan berakhir sebelum kalian memikirkan dan mempraktekan jalan keluar untuk masalah mereka, yaitu Islam dan Syariatnya.

Islam adalah sebuah pandangan dan sistem kehidupan yang diturunkan oleh Allah Swt sebagai rahmat-Nya kepada kita yang diutus sebagai Khalifah di bumi. Maka tak ada alasan lain kecuali kita kembali ke Islam yang kaffah, menegakkanya, dan meraih kesuksesan, ketenaran, keistimewaan dan kemuliaan di dunia maupun di Akhirat.




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kita butuh generasi muda calan pemimpin bangsa yg betul-2 beriman, berahlak, yg bikin rakyat Indonesia aman tentram damai. Itu semua bisa tercapai kalau koruptor dihukum mati seperti dinegara china, sebagai penyemangat klik lagu ini
http://www.youtube.com/watch?v=rkX2VDDEvyo&feature=mfu_in_order&list=UL

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar