Senin, 02 Januari 2012
SPIRIT OF BEYOND : KILAS BALIK TAHUN 2011
Sekarang kita sudah masuk Tahun 2012 Masehi. Seperti yang telah kita alami bersama setiap pergantian tahun dijadikan ajang pesta Hedonisme baik oleh rakyat jelata maupun oleh pemerintah. Pesta pora, kembang api dan sebagainya yang menghabiskan uang bahkan sampai milyaran rupiah dalam satu malam tak berimbas apa-apa kepada kesejahteraan dan tak ada hasil apapun selain perasaan bahagia semu sesaat para remaja, pemuda dan orang-orang yang terhipnotis oleh pesta pora malam pergantian tahun masehi ini.
Namun terlepas dari pesta pora ala kaum kafir hedonis yang ditiru habis-habisan oleh kaum muslim jaman sekarang, mari kita melihat mundur ke belakang, melihat peristiwa apa saja yang terjadi pada tahun 2011.
Bencana di tahun 2011 memang tidaklah banyak, namun cukup mampu mengisi pemberitaan di beberapa media massa. Awal tahun 2011 ada peristiwa besar yaitu sebuah bencana alam di negeri sakura Jepang, sebuah gelombang pasang besar meluluh lantakan beberapa kota di Jepang.
Jepang, negara dengan masyarakat timur namun berbudaya barat, adalah sebuah negara sekuler yang sebagian besar masyarakatnya sudah tidak percaya kepada agama dan standar moral agama. Bagi masyarakat Jepang, agama sudah out of mind alias sudah bukan lagi menjadi isi kepala mereka, atau sudah diluar pemikiran mereka.
Masyarakat Jepang adalah masyarakat rusak secara moral, tatanan dan mereka tak punya standar moral yang jelas. Generasi mudanya terjebak pergaulan bebas, kekerasan seperti geng sekolah dan jalanan, narkoba, minuman keras dan pornografi, serta minimnya angka kelahiran bayi akibat gaya hidup mereka yang suka berzina namun malas punya anak, menyebabkan negara itu hampir-hampir sudah tidak punya lagi generasi muda berkualitas yang bisa diharapkan sebagai generasi penerus. Generasi Jepang adalah generasi sakit parah yang sedang menuju kehancurannya, kayaknya sama kaya generasi di Indonesia kalau gak mau berubah.
Runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara, adalah cerminan ketidak seriusan pemerintah dalam berbagai urusan rakyat terutama transportasi dan pembangunan, amburadulnya transportasi dan sarananya seperti jalan yang rusak turut menyumbang banyaknya kecelakaan lalu lintas.
Ledakan bom di masjid Polres Cirebon, penangkapan teroris, ledakan-ledakan bom di berbagai tempat seperti di gereja Kepunton Solo, mewarnai tahun 2011 ini.
Memang tak dapat dipungkiri, bahwa ada gerakan yang ingin menegakkan Syariat Islam dengan cara kekerasan, entah itu gerakan yang memang sengaja diadakan oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam maupun gerakan dari orang Islam sendiri yang berniat ikhlas ingin menegakkan Syariat namun caranya salah. Ya salah, karena menegakkan Syariat Islam tak mungkin dengan kekerasan, bom dan sebagainya, melainkan dengan jalan dakwah, memberitahu dan mendidik masyarakat tentang apa itu Syariat Islam, masa tidak tahu Syariat Islam kok di bom, dan tak ada hubungannya antara bom meledak dengan tegakknya Syariat dan Khilafah.
Dampak dari aksi teror sudah bisa ditebak, yaitu memburuknya citra Islam dan syariatnya, masyarakat semakin anti dengan kaum muslim yang berjenggot, bercelana cingkrang, muslimah bercadar. Beberapa aktivis muslim ( ikhwan ) banyak yang berpendapat bahwa memperjuangkan Syariat Islam bukan lewat jalan kampanye dan sosialisasi Syariat Islam tetapi dengan memperbaiki akhlak masyarakat terlebih dahulu, padahal itu salah, mengkampanyekan Syariat Islam sambil lewat jalur pemikiran dan politik Islam pun bisa jalan bersama dengan memperbaiki akhlak masyarakat, justru akhlak masyarakat rusak karena tidak ditegakkanya Syariat.
Deradikalisasi, dan sekulerisasi kaum muslimin pun bergulir, seolah Syariat itu adalah radikal yang berbahaya, atau bom waktu yang siap meledak, padahal Syariat Islam adalah Syariat Allah untuk digunakan manusia demi keselamatan dunia akhirat, mana mungkin itu berbahaya. Pertengahan tahun 2011 kita dihebohkan oleh film berjudul Tanda Tanya, yang menggambarkan Islam secara tidak adil, dan mengkampanyekan bahwa semua agama benar ( pluralisme ) padahal sangat jelas bahwa hanya Islam agama benar.
Dimulai oleh sekelompok massa yang berdemo menduduki Wall Street pada pertengahan Oktober, aksi ini terus meluas ke seluruh dunia. Krisis multidimensi yang menimpa Amerika Serikat, akibat diterapkannya sistem Kapitalisme adalah penyebab utamanya.
Sistem Kapitalisme menyebabkan peredaran uang tidaklah seimbang dalam aktivitas ekonomi. Uang hanya beredar dalam sektor non real, seperti saham, riba dan sebagainya, sedangkan sektor riil seperti perdagangan barang dan jasa justru kekurangan uang yang beredar. Di Amerika Serikat, 85% uang beredar di sektor transaksi bursa efek ( saham dan obligasi ), dimana peredaran dolar sama sekali tidak bertemu barang dan jasa secara langsung, begitu juga di Indonesia, 80 % uang hanya beredar di 1 juta penduduk kita dan itupun kebanyakan hanya di sektor non riil saja, sedangkan sisanya sekitar 190 juta penduduk hanya bisa menonton dagelan ekonomi ala kapitalisme sambil menahan perut yang keroncongan.
Banyak orang khususnya para saham maniak, mengatakan bahwa perdagangan saham bukan judi atau berbeda dengan judi, karena dalam transaksinya sudah ada seorang pialang yang mampu membaca dan memprediksinya naik turunnya saham. Ya memang bukan judi, tapi tetap haram, karena disitu uang tidak bertemu barang dan jasa ( sektor non riil ), jaman Rasulullah dulu gak ada saham, sektor non riil hanya ada judi dan riba saja, makanya dalam Al Quran yang diharamkan judi dan riba, kemudian ini diqiyaskan bahwa transaksi sektor non riil semuanya haram termasuk saham. Bursa efek tidak lebih dari dagelan ekonomi yang tak berpengaruh sedikitpun pada kemakmuran rakyat.
Kekerasan pun masih terjadi di tahun 2011, pembunuhan karyawan Freeport oleh penduduk lokal Papua, karena mereka dinilai sebagai penjajah yang merampok kekayaan alam Papua. Konslik Mesuji, antara Kapitalis serakah dengan rakyat jelata yang ingin mempertahankan sejengkal tanah tempat hidup mereka. Aksi bakar diri Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno di depan istana negara.
Kesemuanya adalah bentuk kebosanan, kemarahan dan pemberontakan rakyat terhadap dungu dan bebalnya pemerintah yang memerintah untuk Kapitalisme dan tidak memihak rakyat. Pemerintah dinilai hanya bisa mencari dukungan lewat pencitraan diri yang baik walaupun itu kebanyakan bohongnya, membuat sebagian rakyat marah dan sebal.
Sondang Hutagalung membakar dirinya karena terinspirasi revolusi di Timur Tengah, dia berharap dengan aksinya itu akan muncul aksi besar-besaran mahasiswa seperti Tahun 1998 untuk menggulingkan SBY dan kroninya, namun rezim ini ternyata jauh lebih siap untuk meredam segala aksi penggulingan daripada rezim orde baru dulu, sehingga aksi besar-besaran yang diharapkan Sondang tak pernah terjadi sampai tulisan ini dimuat.
Inilah jawaban dari umat Islam untuk menolak sistem kufur Kapitalisme yang menyengsarakan umat. Konferensi Rajab yang diadakan di seluruh Indonesia sepanjang bulan Juni 2011 atau Rajab 1432 H, diikuti oleh ratusan ribu kaum muslimin yang menginginkan Syariat dan Khilafah tegak menggulingkan Kapitalisme dunia.
Begitu juga dengan Liqo’ Syawal ulama yang diadakan di Jember yang diikuti oleh sekitar 12.000 ulama, kyai dan ustad, semakin mengokohkan peran ulama Jawa Timur sebagai garda terdepan perjuangan Syariat dan Khilafah di Indonesia.
Tanggal 25 Desember 2011, bertepatan dengah hari raya domba kesasar, diadakan Silaturahmi Muharram di Masjid Agung Jawa Tengah. Ini adalah silaturahmi kaum muslimin pejuang Syariat dan Khilafah serta para pendukungnya, untuk semakin mengokohkan perjuangan Syariat dan Khilafah di tahun 2012.
Sampai akhir tahun ini, umat Islam di dunia masih dalam keadaan terjajah baik secara fisik ( Irak, Afganistan, Xinjiang, Palestina dan lainnya ) maupun secara ekonomi. Umat Islam menderita, dan butuh solusi yang lengkap yaitu Islam itu sendiri.
Untuk itulah diperlukan suatu institusi negara pemersatu Islam yaitu Khilafah, yang akan menegakkan Syariat Islam secara kaffah, membebaskan kaum muslimin yang terjajah, dan menyebarkan rahmat Islam ke seluruh dunia, memakmurkan dan mensejahterakan manusia apapun agamanya, bangsanya, sukunya, warna kulitnya. Mengakhiri keserakahan iblis Kapitalisme, dan menyebarkan dakwah Islam untuk seluruh manusia di dunia. Dan Khilafah pasti akan tegak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, karena itu janji Allah.
Label:
Sejarah dan Kisah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar