Minggu, 05 Februari 2012

RELIGIUSITAS ATHEISME DAN SEKULERISME


Dulu beberapa aktivis Islam Liberal seperti Ulil Absor, Nurcholis Madjid dan sebagainya pernah mengatakan bahwa Amerika Serikat, Jepang, Inggris dan lainnya lebih “Islami” daripada Indonesia yang jelas-jelas negara dengan Islam mayoritas. Mereka berasumsi bahwa di Negara-negara maju kedisplinan, ketertiban, kemakmuran, dan lapangan kerja tersedia dan bebas dinikmati rakyatnya, tingkat korupsi pun rendah, hal itu sangat kontras sekali jika dibandingkan dengan negeri-negeri muslim khususnya Indonesia, yang kita tahu amburadulnya minta ampun.

Indonesia yang katanya negeri muslim terbesar di dunia, korupsinya juga terbesar, kedisiplinan rakyatnya rendah, pendidikan mahal dan sebagainya. Anggota DPRnya bermewah ria, sementara rakyatnya menderita, mau sekolah saja outbond dulu dengan meniti jembatan yang hampir putus diterjang banjir seperti di Lebak Banten. Sementara kita lihat di Amerika Serikat sana, ada anjing jatuh ke sungai aja ditolongin sama petugas pemadam kebakaran, ada kucing yang kecemplung got saja ditolongin sama petugas Polisi Lalu Lintas, di Indonesia???? boro-boro, paling dibiarin sampai mati perlahan-lahan, baru kalau sudah bau dibuang, jangankan anjing dan kucing, rakyatnya kelaparan saja dibiarkan mati perlahan-lahan.

Nah berarti lebih religius Amerika dong daripada Indonesia???, lebih agamis sana dong daripada kita ???. Yah kalau penulis katakan, itulah gambaran nyata negara Ideologis. Yaitu sebuah negara yang religius dengan agama dan Ideologi mereka.

RELIGIUS


Berasal dari kata Religi, yang berarti agama, Religius berarti adalah sebuah aktivitas yang mengkultuskan sesuatu ( Tuhan ) dan sangat mencerminkan karakteristik sebuah agama, atau biasa dikatakan fanatik terhadap agama yang dianut. Seperti misalnya seorang muslim pakai baju koko, muslimah pakai jilbab dan kerudung, seorang muslim sholat, seorang Nasrani pergi ke gereja dan sebagainya.

Religius bisa dijadikan ukuran bagi orang lain tentang berapa kadar keimanan seseorang dengan agama yang dianutnya.

RELIGIUSITAS ATHEISME


Sebelumnya penulis telah menulis dalam postingan terdahulu tentang definisi agama, yaitu sebuah pandangan hidup global mengenai alam semesta, manusia dan hidup ( ruang lingkup ilmu pengetahuan manusia ) yang melahirkan sebuah aturan yang mengatur manusia agar hidupnya teratur dan tidak kacau. Jadi atheisme sesungguhnya adalah sebuah agama, karena mempunyai pandangan tentang alam semesta, manusia dan hidup. Atheisme memandang bahwa alam semesta terbentuk secara kebetulan, manusia terbentuk karena ada evolusi dalam kehidupan, kehidupan terbentuk karena adanya reaksi kebetulan dari zat-zat organik yang kemudian membentuk sel-sel kehidupan yang kemudian ber evolusi. Itulah doktrin agama atheisme bodoh di buku Biologi.

Orang-orang atheis memang tidak percaya terhadap Tuhan, karena mereka mempunyai tuhan lain yaitu Dialektika Materialisme, sebuah pandangan bahwa hanya sesuatu yang terindra saja yang menjadikan sebuah pemikiran, dan para penganut atheisme mengkultuskan Dialektika Materialisme ini. Menurut mereka, mereka tidak bisa lihat, Tuhan, Malaikat, Jin, Surga dan Neraka, maka tidak ada pemikiran untuk itu semua, alias tidak mengakui keberadaan itu semua, dan tidak percaya keberadaan itu semua. Nah itulah sebenarnya ajaran agama mereka.

Atheisme memandang bahwa agama adalah candu, ya karena agama atheisme tidak mau pengaruhnya dikalahkan agama lain, karena bagi mereka penganutnya agama atheisme inilah yang paling benar. Itulah bentuk religiusitasnya.

Kereligiusitas yang lainnya adalah bahwa agama atheisme ini pernah ditegakkan secara kaffah ( menyeluruh ) yaitu oleh Uni Soviet dan negara-negara Komunis lainnya, agama atheisme inilah yang melahirkan ideologi Sosialisme.

RELIGIUSITAS SEKULERISME


Sekulerisme memandang bahwa alam semesta, manusia dan hidup diciptakan oleh Tuhan, namun Tuhan tidak berhak mengatur kehidupan manusia di alam semesta. Tuhan cukup nonton aja.

Maksud dari paham Sekulerisme ingin memisahkan agama dari pengaturan kehidupan adalah karena sekulerisme itu juga agama, walaupun paham ini tak menyatakannya secara jantan. Memisahkan agama dari pengaturan kehidupan manusia bermaksud agar tidak ada agama selain sekulerisme yang bisa menganggu pengaruh agama sekulerisme terhadap pengaturan kehidupan. Masyarakat sekuler dibiarkan bebas memeluk agama lain selain sekuler misalnya Islam, namun hanya sebatas di KTP saja, dan tidak boleh menegakkannya secara kaffah, karena jelas akan meruntuhkan agama sekulerisme yang dianut.

merekalah contoh salah satu penganut agama sekulerisme yang taat, terbukti dengan aktivitas pamer aurat, hedonis, hura-hura dan sebagainya

Sekulerisme mengkultuskan kebebasan individu sebagai sebuah tujuan utama kehidupan, oleh karena itu agama ini melahirkan berbagai macam paham seperti Kapitalisme ( ekonomi ), Demokrasi ( politik ), Hedonisme ( sistem pergaulan kemasyarakatan ), penjajahan ( politik luar negeri ). Jadi kalau hari ini para remaja kita tergila-gila dengan gaya hidup barat, Korea dan sebagainya seperti Boyband girl band dan sebagainya yang hedonis, umbar aurat, dan freesex, yah sama saja mereka sedang menganut agama sekulerisme dan beribadah sesuai dengan ajaran agama sekulerisme itu. Mereka mulai religius dengan sekulerisme. Apalagi besok tanggal 14 Februari ada valentine day, wah tambah religius deh sesatnya.

Dalam konteks agama sekulerisme, penganut agama ini jelas lebih religius daripada umat Islam sekarang ini, karena mereka sudah menegakkan agama sekulerisme secara kaffah.

KESIMPULANNYA


“Innadinna indallah hil islam”, Itulah bunyi surat Ali Imran ayat 19, yang artinya adalah sesungguhnya agama di sisi Allah hanya Islam. Hanya Islam yang dianut oleh manusia, hanya Islam saja yang didakwahkan oleh semua Nabi, Rasul dan hanya Islam saja kunci masuk surga. Sekulerisme dan atheisme adalah agama batil.

Agama Islam harus dianut secara Religius dalam artian ditegakkan secara kaffah. Untuk itulah kita sebagai generasi muda harus merintis perubahan menuju sistem Islam yang kaffah untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Religiusitas atheisme dan sekulerisme telah gagal membangun standar masyarakat ideal yang merupakan cita-cita manusia. Dua agama itu telah merubah masyarakat dunia menjadi masyarakat jahiliyyah yang bobrok dan penuh dengan kemaksiatan.

Maka tak ada cara lain untuk menurunkan rahmat Allah Swt untuk keselamatan dunia dan akhirat kita, yaitu dengan menegakkan Syariat-Nya yang Allah turunkan kepada kita umat Islam, sebagai rahmat bagi semesta. Tanpa rahmat jangan harap selamat.




0 komentar:

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar