Selasa, 17 Januari 2012

MEMBAYAR AKHIRAT DENGAN SANGAT SEDIKIT ( SANGAT MURAH ) PENGORBANAN


Dimana-mana dakwah, khotbah, ceramah dan pengajian baik oleh ustad-ustad, kyai-kyai, nyai-nyai, mamah dedeh-mamah dedeh ( eh kalo Mamah Dedeh sih cuma satu), hampir sebagian besar bicara akhirat, bicara surga dan neraka. Namun kenyataanya justru sebaliknya, orang-orang justru semakin lupa dengan akhirat.

Mereka melakukan kegiatan sehari-hari, rutinitas dan segala aktivitas lainnya seolah tak ingat lagi dengan akhirat. Mereka bekerja, berangkat pagi, kerja, pulang sore, yah seperti itulah keseharian mereka, dan memang mereka masih sholat tapi hanya sebatas rutinitas untuk memenuhi kewajiban semata.

Generasi mudanya pun bahkan lebih parah, mereka lebih menyukai gaya hidup yang jauh dari kata “menuju kebahagiaan abadi di akhirat”. Gaya hidup ala kafir Korea sekarang sedang in banget, para remaja berebut tampil kekorea-koreaan. Bahkan sebuah stasiun televisi sengaja mendatangkan para produser dari Kroya eh Korea untuk mencetak remaja-remaja kita menjadi badut-badut ala Korea, yang berjingkrak-jingkrak kesana kemari, jauh masih mending para badut ancol, pekerjaan mereka jauh lebih mulia walaupun penghasilan tidak seberapa. Gaya hidup hedonisme telah merusak moral remaja kita, membawa mereka ke jurang kenistaan. Melupakan akhirat tempat kembali mereka.

AKHIRAT

ilustrasi

Penulis pun ingin ikut-ikutan membahas masalah akhirat, biar tambah rame gitu. Kita semua tahu walaupun kadang lupa, bahwa akhirat adalah tempat kita kembali, tempat kehidupan yang sebenarnya.

Dalam pandangan akidah Islam, manusia, alam semesta dan kehidupan diciptakan oleh Allah Swt, manusia hidup untuk beribadah kepada Allah, dan mati akan kembali ke Allah. Inilah akidah yang benar bagi manusia, dan akidah yang manusiawi, bukan akidah monyet yang mengatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari monyet, sehingga buku-buku biologi di sekolah perlu direvisi agar tidak mencetak lulusan bermental monyet.

Manusia hidup di dunia hanya sebentar,
“ Allah bertanya berapa tahunkah kalian tinggal di bumi, Mereka menjawab kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada malaikat yang menghitung, Allah berfirman kamu tinggal ( di bumi ) melainkan hanya sebentar saja, kalau kamu sungguh mengetahui. TQS al Mukminun 112-114

Dari dialog antara Allah dan manusia ketika si padang Mahsyar itulah diketahui betapa sebentarnya kita hidup di dunia ini.

Padang Mahsyar
Bagaimana Dia mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah ke dalam wadahnya selama 50.000 tahun, dan Dia tak menaruh kepedulian terhapa kalian. HR. Hakim dan Thabrani.

Padang Mahsyar, suatu tempat dimana manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya kemudian digiring ke sebuah tempat yang luas, dan disana kita semua menunggu perhitungan amal kita selama 50.000 tahun.

50 ribu tahun adalah sebuah penantian yang sangat lama, bandingkan dengan umur kita di dunia yang hanya sekitar 60, 70, 80 tahun saja. Berapa kali lipat dari umur kita. Itulah mengapa kita akan merasa hidup di dunia sebentar saja.

HARGA YANG HARUS KITA BAYAR UNTUK PADANG MAHSYAR DAN AKHIRAT KITA


Pernah penulis mendengarkan sebuah khotbah jumat yang berisi tentang pembahasan infak, intinya khotib berbicara bahwa infak itu seikhlasnya bukan semaunya, artinya begini, seandainya kita punya penghasilan sebulan 3 juta rupiah, kemudian kita memasukkan uang hanya sebesar seribu rupiah tiap kali sholat jumat, maka menurut khotib itu kita tidak ikhlas. Mungkin saat kita memasukkan uang 1000 itu kita merasa ikhlas, tapi sebenarnya tidak, karena kita tidak ikhlas dengan rizki karunia Allah Swt.

Gambaran jelas begini, kita hidup di dunia kan paling 70 tahun, paling lama 100 tahun lah, sedangkan di padang Mahsyar kita hidup selama 50.000 tahun, di akhirat kita hidup abadi. Jika dalam hidup di dunia, dalam sebulan saja kita menghabiskan uang Rp. 2000.000 untuk kepentingan dunia, seperti makan, dan keperluan keluarga sehari-hari, maka dalam satu tahun kita akan menghabiskan uang katakanlah Rp. 20 juta, untuk kepentingan dunia.

Nah itu baru pengorbanan untuk kepentingan dunia, bagaimana dengan pengorbanan untuk Padang Mahsyar. Seandainya umur kita 70 tahun, maka 50.000 : 70 = 784,285, lalu 20 juta x 784,285 =  sekitar 14.285.714.285 kemudian dibagi 12, sama dengan sekitar RP. 1.190.476.190, 00. Kira-kira sekitar 1 milyar rupiah lebih harus kita korbankan untuk Padang Mahsyar setiap bulannya selama seumur hidup kita, entah itu untuk infak, zakat, sedekah, membiayai Jihad dan sebagainya. Itu yang penghasilannya 2 juta, belum yang 10 juta perbulan, atau lebih tentunya lebih mahal lagi pengorbanan yang harus mereka keluarkan.

Nah itu baru untuk padang mahsyar yang dihitung oleh penulis yang manusia biasa dengan hitungan pengorbanan uang ( bukan hitungan Allah Swt yang Maha Menghitung ), belum untuk membayar nikmat Allah yang diberikan kepada kita setiap harinya, belum lagi untuk kehidupan surga beserta seluruh nikmatnya yang abadi dan belum pernah kita rasakan.

Pertanyaannya, Sanggupkah Kita ????
Jawabannya tidak... kita tak akan pernah sanggup membayar kebahagiaan akhirat kita. Namun Allah Swt Maha Pengasih dan Penyayang. Kita hanya disuruh membayar Surga Allah Swt dengan bayaran yang SANGAT SEDIKIT saja dari kita.

HARGA SANGAT MURAH ???


Betapa murahnya kemewahan abadi surga Allah Swt yang ditawarkan oleh-Nya dengan harga sangat murah. Namun sangat sedikit atau sangat murah di sini adalah bayaran yang memang layak dikatakan sangat murah, tidak kurang, tapi benar-benar pas secara maksimal, kalau lebih Alhamdulillah. Sudahkah kita membayar harga sangat murah itu, dengan bayaran yang benar-benar sangat murah itu??... atau kita justru membayarnya dengan bayaran kurang dari sangat murah itu, atau dengan bayaran sangat-sangat-sangat-amat murah sekali, atau tak mau bayar sama sekali, padahal Allah Swt sudah memberikan rahmat-Nya dengan memberi harga surga-Nya dengan sangat murah kepada kita??.

Berapa Harga Sangat Murah Itu ???

inilah harga yang harus kita bayar untuk akhirat kita

Yah kita hanya diperintahkan oleh Allah Swt untuk membayar surga-Nya dengan sangat murah yaitu hanya dengan menegakkan Syariat Islam secara Kaffah di dunia ini, yah hanya itu saja, Allah Swt tak menuntut yang lebih dari itu, murah kan????. Allah tidak menuntut kita yang misalnya penghasilannya 2- 3 juta rupiah per bulan untuk membayar Padang Mahsyar dengan cicilan Rp. 1 Milyar per bulan selama seumur hidup. Allah Swt hanya meminta kita “Terapkan Syariat Islam secara Kaffah, aturlah dunia dengan Syariat Islam, yang Kami turunkan kepada Nabi Muhammad Saw”. Itu saja. Itulah harga termurah untuk surga-Nya.

Lalu betapa keterlaluannya kita yang dengan angkuh dan sombongnya menolak Syariat Islam, dengan dalih tidak cocok untuk Indonesia yang majemuk dan sebagainya, padahal di masa lalu Syariat Islam mampu menaungi kemajemukan 2 per tiga dunia yang jauh lebih majemuk dengan berbagai bangsa, adat, budaya dan agama daripada Indonesia.
Apakah kalian yang menolak Syariat Islam ini, sanggup membayar cicilan tiap bulan Padang Mahsyar seumur hidup kalian ??? dengan harga yang jauh lebih besar dibandingkan penghasilan kalian????.

Bahkan ketika kita mau membayar harga akhirat yang Sangat Murah yaitu dengan Menegakkan Syariat dan Khilafah, maka Allah Swt pun memberikan bonus kepada kita, yaitu berkah-Nya yang Ia keluarkan dari langit dan bumi, kemakmuran yang melimpah ruah, serta rahmat Islam kepada seluruh manusia dan kemenangan Islam atas semua Ideologi di dunia, serta kita akan memimpin dunia.

“Jikalau sekiranya penduduk di negeri-negeri beriman dan bertakwa, maka Kami limpahkan berkah dari langit dan bumi....”( Potongan ayat TQS Al A Raf ayat 96 ).
Masih mau menolak Syariat Islam ???, sudah merasa bisa membayar surga Allah tanpa Syariat Islam???. Orang pintar pilih yang benar.




0 komentar:

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar