Senin, 31 Oktober 2011
KHILAFAH, NEGARA TEROR?
Akhir-akhir ini setelah Undang-Undang Intelejen digulirkan, banyak wacana keras yang semakin digulirkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengatakan bahwa Negara Khilafah adalah negara Teror.
Bahkan seorang ulama mukhlisin ( insya Allah ) dari Pasuruan, sampai dilempar pisau ketika sedang mengisi sebuah ceramah oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang ikut nimbrung di jamaah ceramah itu, gara-gara sang ulama menyuarakan secara terang-terangan tentang Syariah dan Khilafah, untungnya sang ulama seorang pendekar silat, sehingga 3 pisau yang dilempar ke arahnya ditangkap semua. Kalau penulis gimana yah, gak punya ilmu bela diri, satu-satunya jurus yang dikuasai penulis adalah langkah seribu alias lariii...
Beberapa buku-buku yang isinya berkaitan dengan ide penerapan Syariat Islam dan Khilafah pun dicap sebagai buku yang menginspirasi tindakan terorisme. Padahal isinya jauh panggang dari ayam goreng, karena ayam goreng dan ayam panggang beda, lhoo... maksudnya isinya tidak ada yang menginspirasi pembaca untuk ngebom sana sini, untuk membunuh seenaknya saja, untuk merusak masjid dan gereja serta tempat ibadah lainnya, untuk merekrut, mencuci otak lalu memeras dan sebagainya. Bahkan saya yakin si penulis buku-buku itu tak bisa merakit petasan, apalagi bom.
Isi buku-buku itu kebanyakan adalah pendapat ulama-ulama jaman dahulu tentang keutamaan Jihad, tentang wajibnya kaum muslim menegakkan Syariat Islam dan Khilafah, juga menulis kembali ayat-ayat Al Quran dan hadis serta sirah ( sejarah perjalanan Islam ), jadi mana ada yang mengajari bikin bom, menyuruh orang untuk membunuh seenaknya sendiri tanpa alasan.
NEGARA KHILAFAH
Negara adalah definisi dari bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut Ejaan yang Disempurnakan tentang sebuah institusi politik dan kekuasaan, yang bertujuan untuk melindungi segenap warga negaranya. Intinya sebuah insitusi politik dan kekuasaan adalah negara dalam pengertian bahasa Indonesia.
Khilafah adalah insitusi politik dan kekuasaan baik agama maupun politik pengganti kenabian Muhammad Saw, yang disyariahkan oleh Nabi Saw untuk seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Jadi Khilafah menurut bahasa Indonesia adalah bentuk negara, artinya Khilafah ya negara.
Negara Khilafah adalah negara dimana dipersatukan seluruh kaum muslimin dari berbagai bangsa, suku, golongan, ras dan juga penduduk non muslim dari berbagai agama, suku, bangsa, kepercayaan dan sebagainya, di dalamnya diberlakukan hukum Islam dan sistem Islam, serta seluruh keamanannya dipegang kaum muslimin.
APAKAH NEGARA KHILAFAH NEGARA TEROR???
Pelaku bom Solo, tidak paham fiqh Jihad
Tidak ada bukti-bukti sejarah yang nyata dan faktual bahwa negara Khilafah adalah negara teror, penindas, penjajah dan sebagainya, bahkan fakta-fakta sejarah membuktikan sebaliknya, bahwa negara Khilafah adalah satu-satunya negara yang mampu memberikan pelayanan maksimal terhadap keamanan, ketertiban, kemakmuran, kesejahteraan, serta kejayaan kepada rakyatnya, baik muslim maupun non muslim, hal ini banyak diakui oleh ahli-ahli barat, seperti Bernard Lewis, yang menyatakan bahwa peradaban Islam adalah peradaban terbesar di dunia.
Yang terjadi justru sebaliknya, negara-negara Eropa yang sekarang maju, makmur dan berjaya adalah negara-negara yang dalam sejarahnya penuh dengan kekejaman, darah, teror, pembunuhan, penindasan, kedengkian, adu domba dan lainnya. Kita tahu lah Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun, dan sepanjang sejarah itu banyak sekali kezaliman, pembunuhan, teror, adu domba dan kekejaman. Misalnya Seorang Perwira Belanda yaitu Raymond Westerling telah membantai sekitar 15000 penduduk di Sulawesi, yang terdiri dari laki-laki, wanita, anak-anak, bayi, orang-orang lemah tak berdaya dalam satu malam saja. Seorang Laksamana Spanyol bernama Hernand Cortez yang berhasil mengalahkan bangsa Inka di Amerika dengan menjiplak strategi Tariq bin Ziyad yaitu membakar kapal, telah memusnahkan peradaban dan bangsa Inka, membunuh ratusan ribu penduduk Inca. Strategi boleh saja menjiplak, tapi soal menyebarkan kedamaian dan kemakmuran, tak mungkin mereka bisa menjiplaknya dari Islam.
sisa kota Machu Piccu, yang dimusnahkah Spanyol
Peradaban Eropa selama berabad-abad telah melahirkan sosok-sosok teroris yang brutal baik sebelum renaisans maupun setelah renaisans ( kebangkitan Eropa ), kebrutalan mereka ratusan kali jauh melebihi gambaran teroris berjenggot yang kita biasa lihat di televisi. Teroris-teroris brutal itu tak berjenggot, bahkan wajahnya tampan dan imut, ganteng, serta halus sikapnya, namun kekejaman, kebrutalan mereka melebihi apa yang dapat kita bayangkan. Kejahatan mereka tak hanya membunuh satu atau dua orang saja, tapi ribuan bahkan ratusan ribu orang. Sebut saja mereka adalah Alexander The Great, Napoleon Bonaparte, Raymond Westerling, Ratu Isabela, Raja Ferdinand, Paus Urbanus ( yang mengobarkan perang salib ) dan sebagainya.
Peradaban barat juga melahirkan sistem Komunis yang juga terbukti melahirkan kekejaman bagi kemanusiaan di berbagai belahan dunia, juga sistem Kapitalisme yang menyebabkan orang sakit tidak bisa berobat karena tidak punya uang, orang miskin tidak boleh sekolah karena tak punya biaya, busung lapar, penjajahan ekonomi dan juga penjajahan lainnya.
NEGARA KHILAFAH NEGARA KASIH SAYANG
Islam secara bahasa berarti selamat atau damai, jadi apapun yang terpancar dari Islam termasuk negara Khilafah pasti akan membawa keselamatan, kasih sayang dan kedamaian.
Negara Khilafah yang melahirkan peradaban Islam telah melahirkan manusia-manusia yang penuh dengan berkah dan rahmat, menyebarkan kemakmuran, kedamaian dan rahmatnya, menyebarkan Islam dengan dakwah sehingga hari ini kita mengenal Islam sebagai agama kebanggaan kita.
Kasih Sayang Dalam Negeri
Negara Khilafah dengan syariat Islam akan mengolah segala kekayaan alam yang ada di bumi, dan digunakan untuk kepentingan rakyat. Kita lihat saja keuntungan Freeport, Exxon Mobile dan perusahaan kapitalis yang merampok kekayaan alam kita, mereka mampu maraup keuntungan puluhan juta rupiah dalam waktu satu detik saja, coba bayangkan jika keuntungan puluhan juta rupiah dalam satu detik itu digunakan untuk kepentingan rakyat, kalian mau sekolah sampai S3 gratis, mau berobat gratis, mau operasi, mau cuci darah setiap hari gratis ( lagian siapa yang mau ).
Negara memperlakukan ahlul dzimmah ( orang kafir warga negara Khilafah ) secara adil, menyuruh kaum muslimin bergaul dengan mereka secara biasa, melindungi mereka yang lemah, memberi bantuan mereka yang sedang kekurangan dan terkena bencana, memakan sesembelihan hewan halal orang Yahudi dan Kristen ( beberapa ulama berpendapat demikian karena ahlul kitab jaman Rasulullah dan jaman sekarang tak ada bedanya), bahkan menikahi wanita-wanita di kalangan mereka ( ini tidak dianjurkan oleh beberapa ulama ).
Kasih Sayang Luar Negeri
Yaitu hubungan negara Khilafah dengan negara lain, yaitu pertama dengan Negara Kafir yang hidup berdampingan damai atau negara kafir yang tidak memerangi Islam, seperti Jepang, Korea dan lainnya, negara Khilafah membuka hubungan diplomatik, seperti perdagangan, dan lainnya. Warga Negara Kafir yang hidup berdampingan dengan negara Islam, boleh masuk ke negara Khilafah hanya dengan membawa KTP saja, tak perlu Paspor dan Visa, dan sebaliknya warga negara Khilafah juga boleh memasuki negara mereka dengan KTP saja. Bayangin aja, sekarang kita ke Malaysia saja harus bawa Paspor dan Visa, padahal sesama muslim, itulah hasil dari sistem batil Negara Bangsa, sesama muslim pun bisa saling curiga, saling fitnah dan sebagainya. Akibatnya ribet minta ampun.
Kedua dengan negara kafir Hukman, atau negara yang memerangi kaum muslimin secara terang-terangan, maka negara Khilafah memutus segala hubungan diplomatik dengan mereka, warga negara mereka tetap boleh masuk ke negara Khilafah dengan Paspor dan Visa. Sedangkan untuk negara kafir Muhariban Fi'lan atau negara kafir yang sedang berperang dengan Khilafah, maka rakyatnya tidak oleh masuk ke dalam wilayah Negara Khilafah( Mukadimah Dustur, Syaikh Taqiuddin an Nabhani )
Negara Khilafah justru satu-satunya negara kasih sayang yang pernah ada di dunia, walaupun negara ini juga melakukan perang, namun perang hanyalah cara untuk memerangi negara-negara lain yang memusuhi Islam, dan tujuannya bukan untuk menghancurkan negeri dan penduduknya, serta menjajah mereka, tetapi justru untuk menyebarkan Islam, rahmat, kemakmuran dan kesejahteraannya.
Ketika tentara Islam menaklukan sebuah negara, maka tak hanya kekuatan tentaranya yang dikalahkan, tetapi hati penduduknya juga ditaklukan dengan cinta Islam. Sebagai contoh ketika Tariq bin Ziyad menaklukan Spanyol, segera melakukan penaklukan hati penduduk Spanyol dengan cara membagi-bagikan tanah bangsawan dan pendeta ke penduduk Spanyol ( land reform ), dan memakmurkan mereka. Beda dengan Hernand Cortez yang menjiplak strategi panglima Tariq bin Ziyad, ketika tentara Inca berhasil dikalahkan, lalu dia membantai penduduknya tanpa ampun.
Label:
Pemikiran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
salam sejhtra ahkhi fillah...syukron beritanya bagus...menambah semangat juang...Allah Hu akbar
afwan mau tanya, yg dimaksud dalam paragra ini
Negara memperlakukan ahlul dzimmah ( orang kafir warga negara Khilafah ) secara adil, menyuruh kaum muslimin bergaul dengan mereka secara biasa, melindungi mereka yang lemah, memberi bantuan mereka yang sedang kekurangan dan terkena bencana, memakan sesembelihan hewan halal orang Yahudi dan Kristen ( beberapa ulama berpendapat demikian karena ahlul kitab jaman Rasulullah dan jaman sekarang tak ada bedanya), bahkan menikahi wanita-wanita di kalangan mereka ( ini tidak dianjurkan oleh beberapa ulama ).
naah yg ana kurang mengerti adalah kalimat yg ini "bahkan menikahi wanita-wanita di kalangan mereka ( ini tidak dianjurkan oleh beberapa ulama )"
syukron
Maksudnya adalah banyak ulama membolehkan menikahi ahlul kitab ( Yahudi dan Nasrani), jaman dahulu banyak prajurit muslim yang menikahi wanita2 ahlul kitab di daerah taklukan, tapi para ulama juga menekankan sebaiknya jangan.
Tujuan utama menikahi mereka adalah mengajak mereka masuk Islam, Dan syarat mutlaknya adalah anak-anak yang dilahirkan harus memeluk Islam.
Posting Komentar