Kamis, 06 Oktober 2011
SOBAT... TAHUKAH ENGKAU APA RACUN PALING MEMATIKAN?? YAITU SIKAP PESIMIS
Masa remaja adalah masa penuh semangat, masa penuh dengan mimpi dan cita-cita. Sebuah syair lagu dari penyanyi era 87-90an Hari Mukti berbunyi “Ternyata memang masa remaja, masa yang menyenangkan, satu diantara seribu nona sungguh aku suka”,yah memang masa remaja masa dimana kita untuk pertama kali tertarik dengan lawan jenis, tapi tinggal kita mau bergaul secara jahiliyyah ala pacaran atau secara Islami yaitu jaga jarak, jaga mata, dan jaga hati, semua ada konsekuensinya di dunia maupun di akhirat.
Masih ingat dengan posting yang sebelumnya, tentang cerita seorang anak gunung bernama aneh yaitu Taman, yang wajahnya seindah namanya yaitu elok seperti taman bunga, dan nasibnya pun sukses dan kaya raya.
Sejak SMP Taman adalah anak yang rajin dan cerdas, tak hanya dia, teman-teman satu kampungnya yang rumahnya di pucuk gunung terpencil juga umumnya bertengger di 10 besar kelas, atau bahkan juara kelas. Anak-anak ini bangun bahkan sebelum azan subuh berkumandang, mereka lalu melaksanakan sholat subuh, sehabis itu belajar, mengerjakan PR dan mempersiapkan keperluan sekolah sampai jam 05.10 pagi, kemudian mandi, sarapan dan berangkat jam 5.45, atau jam enam kurang seperempat ketika matahari masih malas-malasan memunculkan dirinya dibalik horison sebelah timur. Bangun pagi ala kebo di iklan mie instan gelas plastik merk terkenal di televisi tak berlaku bagi mereka, mereka berangkat sekolah bahkan ketika si cewek malas bintang iklan mie instan cup itu masih bermimpi dicium sama Hyun Bin aktor drama dari Kroya eh Korea, sambil teriak-teriak ”sarimi sarimi” atau apalah yang katanya artinya aku sayang kamu dalam bahasa korea itu loh*. Kalau Sarimi artinya aku sayang kamu, lalu Mie Sedap artinya apa yah??.
Mereka berjalan menelusuri jalan tanah, naik turun bukit, mendaki gunung lewati lembah, kaya Ninja Hatori untuk sampai sekolah. Optimisme dan impianlah yang memotivasi mereka sehingga mereka bersemangat sekolah, bahkan penulis sendiri iri melihat Taman yang samasekali tak hilang pesona wajahnya walaupun ia berkeringat karena berjalan jauh dan membuat banyak cewek lemah iman tergila-gila, walaupun si Taman cuek aja. Sampai akhirnya sebagian dari mereka sukses dan kaya raya seperti si Taman itu, bisa kuliah di Jepang.
Mungkin Taman dan kawan-kawan akan berhenti sekolah, ketika mereka berpikir buat apa sekolah, jauh, harus jalan sampai satu jam lebih, iya kalau jalannya datar orang ini naik turun bukit, mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang, lho lholho kebablasan nih, ternyata penulis lebay yah?. Kalau mereka memikirkan itu dan memasukkannya ke dalam hati, mereka pasti menyerah sekolah, dan akhirnya putus sekolah dan hanya rela menjadi kuli-kuli kebun, atau merantau ke kota menjadi kuli bangunan.
Pesimis adalah pembunuh nomor satu terhadap cita-cita dan impian, pesimis berawal dari sikap realistis. Sikap realistis memang bagus sebagai suatu hal untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Namun sikap realistis yang berlebihan justru akan membawa kepada sikap pesimis.
Tak jarang orang yang tadinya mempunyai impian akhirnya rela mengubur dalam-dalam impiannya hanya karena sikap pesimis, mereka akhirnya pasrah secara berlebihan terhadap keadaan yang menimpa mereka.
Dan yang terakhir, sikap pesimis adalah sikap yang mendahului masa depan, seolah kita tahu rejeki yang telah Allah berikan, seolah kita telah membaca Kitab Lauhul Mahfudz-Nya, seolah kita maha tahu. Sikap pesimis lebih ke takabur tentang masa depan, dan takabur termasuk dosa besar.
Orang pesimis akan memandang remeh sebuah cita-cita, mereka akan melecehkan orang yang punya impian, atau bahkan bersikap dengki dengan orang-orang yang sedang bercita-cita, terlebih lagi jika cita-cita orang itu tercapai, maka kedengkian akan semakin menjadi-jadi di hati orang yang pesimis.
Kaum muslim di jaman ini sebagian terjangkiti virus pesimis yang ditularkan oleh Kapitalisme yang memang memang menyuntikkan bisanya kepada mereka-mereka yang bermental terjajah. Sikap pesimis umat Islam melahirkan Islamophobia didalam tubuh umat Islam sendiri.
Kaum muslim yang terjangkiti virus pesimis islamophobia justru memusuhi Syariat Islam, syariat agung dan suci yang seharusnya mereka junjung tinggi sebagai bukti keimanan mereka, dan juga sebagai sumber kebangkitan umat.
Sebuah lembaga intelejen futuris dari Amerika Serikat yaitu NIC ( National Intelegence Council ) atau Dewan Intelejen Nasional, memprediksi pada tahun 2025, peta perpolitikan dunia akan berubah, 3 Negara Muslim yaitu Turki, Pakistan, dan Indonesia akan mengambil alih sebagian besar peta perpolitikan dunia, saat itulah Khilafah Islam berdiri diantara 3 Negara muslim ini.
Para Kapitalis sangat percaya bahwa Khilafah pasti berdiri, mereka juga berpikir tak mungkin bisa mencegah kebangkitan Islam, namun mereka berinisiatif “Kalau kebangkitan Islam tak bisa di cegah, minimal bisa kita rusak kebangkitan itu, yaitu dari dalam”.
Untuk itulah mereka menghembuskan suara-suara Islamophobia, isu-isu terorisme, fundamentalis, radikal dan sebagainya. Yang intinya mereka ingin, kalaupun Khilafah berdiri tidak semua umat Islam menyetujuinya, dan bahkan memeranginya, sehingga terjadi kekacuan saat kebangkitan Islam. Yah sebuah ide busuk yang hanya terpikir oleh Iblis yang memang sejak dahulu kala telah memantapkan diri sebagai musuh bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa, dan ingin menyesatkan anak-anak Adam ke dalam tempat paling hina di Akhirat.
Rencana busuk mereka, membuat sebagian kaum muslimin yang sudah pesimis akibat mental terjajah mereka menjadi munafik, menolak kebangkitan, dan memfitnah mereka-mereka yang menyuarakan kebangkitan Islam dengan terorisme, transnasional, membahayakan negara, membuat penindasan baru dan sebagainya. Sehingga sebagian umat ini malah memusuhi Syariat dan Khilafah.
Menyesatkan Umat Dengan Slogan Kebangkitan Palsu
Selain dengan sikap pesimis dengan Syariat dan Khilafah, penjajah juga meniupkan slogan kebangkitan palsu yang mereka suarakan, yaitu slogan emosional seperti Nasionalisme, Sukuisme dan lainnya. Slogan-slogan yang sama sekali tidak membangkitkan apa-apa, karena terbukti bahwa Eropa saja bangkit bukan karena slogan Nasionalisme, tapi karena pemikiran menyeluruh mereka yaitu Sekulerisme.
Slogan-slogan ini hanya muncul ketika ada even-even tertentu seperti sepak bola, tujuhbelasan dan lainnya, lagu-lagu seperti Burung kakaktua hinggap di dadaku, nenek sudah tua giginya tinggal satu selalu menggema. Yah lagian apa hubungannya burung kakaktua atau burung yang lainnya sama kebangkitan, atau burung..... hmmm burung itu lohh yang di dalam... huss malah mikir yang enggak-enggak, itu loh burung mitos yang selalu menoleh ke kanan itu, juga tak ada hubungannya dengan kebangkitan. Burung itu kan hewan, sedangkan hewan tak punya akal, sehingga tak bisa berpikir, sedangkan kebangkitan itu berasal dari pemikiran yang menyeluruh, bukan dari burung...dari tadi kok ngomongin burung yah??.
AKIDAH ISLAM, PEMIKIRAN MENYELURUH UMAT ISLAM UNTUK KEBANGKITAN
akidah yang bersumber pada Al Quran, sumber kebangkitan
Manusia mempunyai akal, sedangkan akal harus dibimbing wahyu, kenapa?? Karena akal sifatnya tidak tahu, sehingga harus dikasih tahu, jika tidak maka akan menyesatkan manusia, karena akal dibiarkan mencari tahu sendiri.
Nah akal dikasih tahu oleh wahyu dari Allah lewat Al Quran dan Sunnah, dan dengan ini akal manusia diperintahkan untuk membimbing tindakan manusia untuk mengatur dunia. Dengannya manusia diharapkan menjadi Khalifah di bumi sebagaimana Surat Al Baqarah ayat 30.
Kebangkitan umat Islam akan terjadi ketika umat Islam benar-benar mau berpikir menyeluruh ( global / kaffah ) yaitu mengaplikasikan akidah Islam, dengan memikirkan bahwa manusia diciiptakan oleh Allah, dan disuruh beribadah kepada Allah dengan melaksanakan Syariat Islam secara kaffah, dan kemudian hal itu akan dipertanggung jawabkan nanti di akhirat oleh manusia kepada Allah.
Hanya Negara dengan sistem Khilafah saja yang mampu melaksanakan Syariat Islam secara kaffah ( menyeluruh ). Sedangkan dalam hadisnya “....tsumma takuunu khilafatan ala min hajjin nubuwah “. HR Ahmad, Rasulullah menjanjikan bahwa Khilafah dengan prinsip kenabian akan berdiri kembali. Rasulullah Saw dalam setiap perkataanya selalu dibimbing Allah SWT sehingga janji Rasul adalah janji Allah.
Dibalik lautan kesedihan ada sesuatu hal yang disebut senyuman. Untuk itulah mari kita optimis menatap masa depan yang baru, hari yang baru dengan memperjuangkan Khilafah sebagai sarana kebangkitan kembali umat Islam untuk memimpin dunia. Mari kita bunuh rasa pesimis dalam hati kita, Khilafah adalah cita-cita agung kita dan impian kita selama ini, karena sekali lagi Khilafah adalah janji Allah, masa kita tidak optimis?. TAKBIR..!!!!
*Maksudnya Saranghae bahasa Korea
*Maksudnya Saranghae bahasa Korea
Label:
Full Teenager
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar