Kamis, 26 Januari 2012
WAHAI GENERASI MUDA MUSLIM SUDAH SAATNYA KALIAN PIKIRKAN NASIB UMAT
Masih ingat lagu ketika masih TK, yang liriknya bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Atau lagunya Mbah Surip yang bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi. Atau iklan Mie Instan yang sekarang dah gak kelihatan lagi, yang seorang cewe yang bangun jam 6.00, lalu dalam iklan itu disebut bangun pagi dan dikasih selamat dan hadiah Mie Instan itu, itu sih bangun pagi ala kebo.
Apa yang biasa kita lakukan ketika bangun pagi???, mungkin ada yang langsung mandi, gosok gigi, makan, tidur lagi dan sebagainya. Namun bagaimanakah sikap seorang muslim ketika bangun pagi???.
Pikirkan Nasib Umat
“Barangsiapa ( dari umatku ) yang ketika bangun pagi tidak memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku ( umat Nabi Muhammad Saw )”. HR. Ahmad.
Inilah dalil dari sabda Nabi Muhammad Saw untuk setiap kaum muslim. Dalil ini adalah salah satu dalil politik dalam Islam. Jadi jika masih ada kaum muslimin yang mengaku anti politik??, berarti jangan mengaku muslim. Lho kok gitu...???.
POLITIK DALAM ISLAM
Islam Mewajibkan Politik
Politik Islam sangat kontras sekali dengan politik jaman sekarang yang penuh dengan kebusukan, dan bersandar pada uang, kekayaan, kekuasaan semata dan kepentingan pribadi dan golongan.
Politik Islam bukan politik egoisme primitif, fanatisme primitif pada kelompoknya, serta nafsu-nafsu primitif yang dibungkus kemewahan dan cat modernisasi. Politik dalam islam berbeda dengan politik sekulerisme jaman sekarang yang mengeksploitasi keluguan sebagian rakyat demi keserakahan .
Politik dalam Islam bertolak belakang dengan politik ketololan primitif ( maaf, lagi marah ) manusia-manusia serakah yang mengaku “wakil rakyat” yang menganggarkan hal-hal sepele dengan anggaran yang sangat mahal, sedangkan disisi lain masih banyak kesengsaraan rakyat yang belum terindera oleh mereka, yah jangankan terindera, terngiang pun tidak.
Anggota Dewan Bermewah ria, sedangkan anak-anak sekolahnya setiap hari harus Outbound dua kali sehari, betapa hebatnya negeri ini
Politik Islam adalah Riayah suunil ummah, atau memikirkan, dan mengelola semua urusan dan nasib umat ( rakyat ), bukan seni berkuasa seperti definisi busuk ala sekulerisme. Kekuasaan dalam Islam digunakan untuk melaksanakan amanat Syariat Allah, karena Syariat adalah rahmat. Tanpa rahmat kita tak akan selamat dunia akhirat.
Politik Islam bersandar pada ukuran Halal dan Haram, jika itu Halal kita rangkul, jika itu Haram kita tendang. Bukan bersandar pada kepentingan primitif manusia yang tahunya hanya uang dan kekuasaan. Primitif yang dimodernisasi.
KENYATAANYA
Apakah sekarang generasi muda muslim sudah mulai memikirkan urusan umat, jawabnya boro-boro. Disuruh ngaji aja malesnya minta ampun.
Hedonisme
Generasi muda sekarang dibuai oleh gaya hidup sesat hedonisme, mereka menganggap bahwa kebahagiaan dunia sebagai satu-satunya tujuan hidup. Imajinasi primitif mereka ya jadi superstar, pokoknya tahun ini saya harus jadi superstar, biar bisa jalan-jalan ke Korea. Emang apa istimewanya jalan-jalan ke Korea??, penulis kemarin jalan-jalan ke Korea beli kampas rem motor, yah biasa aja gitu*.
Generasi-generasi boyband, girlband, ting-ting, inbox, dahsyat, yah kalau beneran dahsyat bagus, tapi dahsyat hedonisnya yah sama aja bohong. Mereka bisanya Cuma senang-senang, jingkrak sana jingkrak sini, tak pernah ada pikiran untuk memperbaiki nasib umat.
apakah generasi Boyband, girlband itu mampu membangkitkan umat dari keterpurukan???, jawabannya tak mungkin la yau
Cinta... semua atas nama cinta, zina pun atas nama cinta. Cinta dieksploitasi sebegitu radikalnya untuk menyesatkan generasi muda ke dalam kemaksiatan, pacaran, dan sebagainya yang mengantarkan pada perzinaan dan kejahatan lainnya. Padahal cinta bukanlah ikatan, tapi bumbu kehidupan, karena ikatan harus bersumber pada aqidah yang membimbing akal manusia. Bukankah Rasulullah saw memerintahkan kita untuk memilih jodoh berdasarkan agamanya ( ketakwaannya kepada Allah ) sebagai hal terpenting, bukan dari fisik, harta, keturunan dan jabatan. Itulah ikatan yang benar karena bersumber pada aqidah Islam, sedangkan cinta yang bukan karena Allah, ya sama saja api neraka.
Generasi Seperti Inikah, Harapan Umat???
generasi Hedonis harapan umat ????
Bodoh sekali jika ada sekelompok umat mengharapkan generasi penerus dari sampah-sampah peradaban seperti ini, apa gak ada yang lain???. Apa kita bisa mengharapkan keselamatan dunia akhirat kepada generasi muda sampah seperti itu???, gak usah jauh-jauh akhirat dah, keselamatan dunia juga sangat terlalu riskan dan omong kosong untuk diharapkan datang dari mereka.
Di masa mendatang mereka akan berubah menjadi monster yang mungkin tingkah lakunya lebih parah daripada para elit politik jaman sekarang. Masa mudanya tahunya senang-senang, mana bisa mengemban amanah rakyat ketika mereka dewasa.
Sudah generasi muda demikian parah moralnya, ehh pemerintah justru mencabut aturan-aturan daerah yang melarang peredaran Minuman Keras, dengan berbagai alasan seperti salah satunya melangkahi kewenangan Undang-Undang yang lebih tinggi, dan para pengemban Liberalisme berdalih bahwa Perda larangan minuman keras berbau Syariat. Lah emangnya masalah apa kalau berbau syariat???, bukannya syariat itu rahmat???, yang bermasalah itu otak kalianlah yang penuh maksiat.
Baru beberapa hari Perda larangan Miras dicabut, korban sudah berjatuhan
Hasilnya, ahad 22 Januari, serombongan anak dan ABG ditabrak sebuah minibus Xenia, 9 diantaranya tewas mengenaskan, ternyata sopir mobil maut itu dalam keadaan teler, karena sebelumnya telah menenggak whisky dan ekstasi. Nah inilah sebenarnya peringatan awal dari bencana yang lebih dahsyat lagi ketika Minuman keras akan dilegalkan dengan standar HAM dan Demokrasi. Dan bencana lain pun akan segera menanti ketika Syariat Islam tidak ditegakkan dan malah dihina, dilecehkan, difitnah dan dicap radikal, Teroris, membahayakan Indonesialah, tunggu saja murka dari Allah Swt Sang Pencipta Syariat Islam. Kita tinggal milih mau azab seperti kaum AD, Tsamud, Sodom, Pompei, atau yang lainnya???.
KESIMPULAN
Ketika Bendera Islam berkibar sendirian karena ditinggalkan umatnya
Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka berbahagialah orang-orang yang asing, yaitu orang-orang yang senantiasa memperbaiki masyarakat dan negara yang rusak dengan kembali ke syariat Allah, demikian kalimat Hadis dari Rasulullah Saw.
Wahai pemuda generasi harapan umat, kalianlah harapan umat satu-satunya, karena kalian, sudah saatnya kalian meraih keistimewaan, yaitu kembali ke Islam yang kaffah, meninggalkan segala bentuk gaya hidup yang sesat seperti Hedonisme, artisisme, selebritisisme, pacaranisme, boybandisme, girlbandisme, Koreanisme, Kapitalisme, Sekulerisme dan isme-isme yang lain. Sesungguhnya ketenaran dan popularitas seperti itu hanyalah semu belaka dan tak berarti apa-apa untuk membayar surga-Nya di akhirat kelak, dan malah menjerumuskan kalian ke dalam api neraka.
Wahai pemuda muslim, nasib umat harus kalian pikirkan, jangan kalian sombong, angkuh dan egois, sedangkan di sana masih banyak kezaliman yang menimpa saudara kalian, penderitaan mereka tak akan berakhir sebelum kalian memikirkan dan mempraktekan jalan keluar untuk masalah mereka, yaitu Islam dan Syariatnya.
Islam adalah sebuah pandangan dan sistem kehidupan yang diturunkan oleh Allah Swt sebagai rahmat-Nya kepada kita yang diutus sebagai Khalifah di bumi. Maka tak ada alasan lain kecuali kita kembali ke Islam yang kaffah, menegakkanya, dan meraih kesuksesan, ketenaran, keistimewaan dan kemuliaan di dunia maupun di Akhirat.
Label:
Full Teenager
|
1 komentar
Minggu, 22 Januari 2012
JATIDIRI KITA, ADALAH ISLAM BUKAN YANG LAIN
Mencari jati diri bangsa Indonesia, itulah mungkin kalimat yang sering kita dengar baik di kampus, di sekolah, di pasar, di toilet, saat mimpi maupun terjaga. Namun kenyataanya apakah bangsa ini sudah menemukan jati dirinya.
Lihat saja generasi muda kita, mereka bisa dikatakan jauh dari jati diri kita, kalau kita pakai doktrin Pancasila, mereka jauh dari kata Pancasila. Pacaran, valentine day, tahun baru dan sebagainya, mereka berlomba-lomba merayakannya, seheboh mungkin.
Apa saja yang dipermak dengan warna modernisasi mereka tiru, mereka gila dengan istilah dan labelisasi “gaul, modern, tren, sok ngartis dan sebagainya”. Kalau sekarang ya badut-badut kafir Korea yang sedang ditiru habis-habisan oleh generasi muda kita. Mereka berlomba-lomba tampil kekorea-koreaan, yang rambutnya keriting diribonding, yang lurus pun dipermak agar seperti artis Korea dan sebagainya. Ajang-ajang mencari calon-calon badut digelar dimana-mana, para remajanya pun tergila-gila ingin menjadi badut-badut Korea.
Saatnya Jadi Bintang Kemaksiatan Asia
Seks bebas, narkoba, pergaulan bebas merajalela. Semua atas nama cinta, padahal cinta itu adalah perasaan yang sifatnya lebih kepada nafsu, tentu saja perasaan atau nafsu tidak boleh dijadikan ikatan untuk mengikat manusia dalam persatuan, karena sifatnya yang labil. Cinta hanyalah bumbu kehidupan yang digunakan untuk memperindah kehidupan, cinta teragung adalah cinta kepada Allah Swt dan cinta karena Allah Swt, sedangkan ikatan teragung adalah ikatan akidah Islam, nah dari ikatan inilah kemudian timbul rasa cinta terhadapa sesama muslim sebagai saudara seiman.
JATIDIRI BANGSA TAK LEPAS DARI BUDAYA
Setelah penulis menelusuri berbagai macam buku sejarah, maka penulis menemukan kenyataan bahwa, budaya Indonesia sudah sejak dahulu terbentuk dari Transnasionalisasi Budaya dan Ideologi.
Apa itu budaya transnasional ???... yaitu sebuah gaya hidup atau budaya asing yang masuk dan menguasai, mempengaruhi serta menjadi gaya hidup suatu bangsa. Biasanya transnasionalisasi budaya berasal dari budaya yang mempunyai karakter lebih kuat daripada budaya setempat. Sedangkan bangsa yang terkena transnasionalisasi adalah bangsa muda, yang secara struktur budaya belum mapan, atau belum mempunyai jatidiri yang matang.
Bagaimana Bangsa Nusantara Ini Terbentuk
Menurut beberapa literatur sejarah, sekitar tahun 100 Masehi, kaisar Vespansius dari Romawi memproteksi uang emas ( dinar ) Romawi, karena perang dinginnya dengan Kekaisaran Persia. Hal ini menyebabkan para pedagang dari berbagai Negeri seperti India, Cina dan Timur Tengah, mencari tempat dan peluang bisnis baru.
Mereka kemudian menemukan daerah kepulauan Nusantara, dimana banyak barang-barang hasil bumi dan rempah-rempah yang bisa mereka perdagangkan, sejak saat itulah terjadi Transnasionalisasi budaya di Nusantara ( Indonesia, Malaysia, Brunei, dan lainnya). Sejak saat itu budaya Nusantara berkembang menuju kemapanan dengan perpaduan budaya dari India ( dengan agama Hindu dan Budha ) dan Cina. Namun budaya Indialah yang paling dominan.
Budaya India dan Cina adalah sebuah struktur budaya tua yang jauh lebih dahulu ada dan mapan daripada budaya Nusantara yang saat itu masih berupa suku-suku. Budaya India terbentuk sejak 3500 SM yaitu peradaban Mohenjo Daro, dan Budaya Cina terbentuk sejak 3000 SM yaitu peradaban sungai Kuning dan Yang Tse Kiang. Jauh lebih dahulu daripada budaya kita yaitu sekitar 100-200 M. Karena kita adalah bangsa muda.
Tahun 300 M, seorang pengembara dari Cina yaitu I-Tsing, menuliskan dalam catatan perjalannya bahwa di pesisir pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa, sudah ada Kerajaan. Nah kata “sudah ada kerajaan” itu berarti sebelumnya, atau gampangnya kemarin sore itu belum ada kerajaan, alias tahun 300 M itulah kebudayaan Nusantara baru mulai terbentuk mapan.
Tahun 700 M, Islam mulai masuk dan mengisi struktur kebudayaan Nusantara, dan puncaknya ya Tahun 1500 M yaitu ketika Islam dipeluk oleh hampir seluruh penduduk Nusantara, dan Syariat Islam juga ditegakkan. Lalu sekarang datang budaya modernisasi ala barat yang justru merusak karakter bangsa Indonesia yang ketimuran.
Jadi kesimpulannya, alergi dengan Syariat Islam yang katanya Transnasional adalah hal yang sangat lucu dan kekanak-kanakan. Transnasionalisasi budaya adalah sesuatu yang pasti dan logis, kalau gak mau terkena Transnasionalisasi ya sana pergi ke hutan jadi Tarsan.
JATIDIRI ISLAM ADALAH JATIDIRI KITA
Tak usah alergi, tak usah minder mengatakan bahwa bangsa ini sudah tidak punya karakter, atau berkarakter kebarat-baratan. Remajanya pun terpengaruh, gaya hidupnya, Ideologi Kapitalis serta Sekulerisme telah menjadi pandangan hidup kita. Bagaimana dengan Pancasila???... Pancasila hanyalah sebuah nilai filosofis tanpa adanya aturan dan spesifikasi yang bisa dijadikan jati diri. Itulah kenapa kita dengan mudahnya dirusak oleh sekulerisme.
Sesungguhnya Islam telah kita anut sejak dahulu kala, kita tak bisa memungkiri, Ideologi dan budaya Islam adalah budaya terkuat yang mampu menerbitkan sebuah kebangkitan agung kepada setiap bangsa penganutnya. Islam telah membangkitkan dua pertiga dunia, membawanya ke dalam kebangkitan yang belum pernah tercapai oleh peradaban manapun.
Negeri ini terpuruk, kemiskinan merajalela, kekayaan alam kita dirampok oleh asing tanpa kita sadari. Untuk itulah negeri ini butuh solusi, umat Islam butuh kebangkitan yang hakiki. Kebangkitan itu akan tercapai dengan menegakkan jati diri asli semua manusia yaitu Islam dan Syariatnya, yang bersumber dari Tauhid kepada Allah Swt, bukankah manusia keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam juga mendakwahkan agama Tauhid kepada keturunannya. Jadi Islam adalah Jati diri kita semua, bukan yang lain.
Label:
Pemikiran
|
0
komentar
Selasa, 17 Januari 2012
MEMBAYAR AKHIRAT DENGAN SANGAT SEDIKIT ( SANGAT MURAH ) PENGORBANAN
Dimana-mana dakwah, khotbah, ceramah dan pengajian baik oleh ustad-ustad, kyai-kyai, nyai-nyai, mamah dedeh-mamah dedeh ( eh kalo Mamah Dedeh sih cuma satu), hampir sebagian besar bicara akhirat, bicara surga dan neraka. Namun kenyataanya justru sebaliknya, orang-orang justru semakin lupa dengan akhirat.
Mereka melakukan kegiatan sehari-hari, rutinitas dan segala aktivitas lainnya seolah tak ingat lagi dengan akhirat. Mereka bekerja, berangkat pagi, kerja, pulang sore, yah seperti itulah keseharian mereka, dan memang mereka masih sholat tapi hanya sebatas rutinitas untuk memenuhi kewajiban semata.
Generasi mudanya pun bahkan lebih parah, mereka lebih menyukai gaya hidup yang jauh dari kata “menuju kebahagiaan abadi di akhirat”. Gaya hidup ala kafir Korea sekarang sedang in banget, para remaja berebut tampil kekorea-koreaan. Bahkan sebuah stasiun televisi sengaja mendatangkan para produser dari Kroya eh Korea untuk mencetak remaja-remaja kita menjadi badut-badut ala Korea, yang berjingkrak-jingkrak kesana kemari, jauh masih mending para badut ancol, pekerjaan mereka jauh lebih mulia walaupun penghasilan tidak seberapa. Gaya hidup hedonisme telah merusak moral remaja kita, membawa mereka ke jurang kenistaan. Melupakan akhirat tempat kembali mereka.
AKHIRAT
ilustrasi
Penulis pun ingin ikut-ikutan membahas masalah akhirat, biar tambah rame gitu. Kita semua tahu walaupun kadang lupa, bahwa akhirat adalah tempat kita kembali, tempat kehidupan yang sebenarnya.
Dalam pandangan akidah Islam, manusia, alam semesta dan kehidupan diciptakan oleh Allah Swt, manusia hidup untuk beribadah kepada Allah, dan mati akan kembali ke Allah. Inilah akidah yang benar bagi manusia, dan akidah yang manusiawi, bukan akidah monyet yang mengatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari monyet, sehingga buku-buku biologi di sekolah perlu direvisi agar tidak mencetak lulusan bermental monyet.
Manusia hidup di dunia hanya sebentar,
“ Allah bertanya berapa tahunkah kalian tinggal di bumi, Mereka menjawab kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada malaikat yang menghitung, Allah berfirman kamu tinggal ( di bumi ) melainkan hanya sebentar saja, kalau kamu sungguh mengetahui. TQS al Mukminun 112-114
Dari dialog antara Allah dan manusia ketika si padang Mahsyar itulah diketahui betapa sebentarnya kita hidup di dunia ini.
Padang Mahsyar
“Bagaimana Dia mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah ke dalam wadahnya selama 50.000 tahun, dan Dia tak menaruh kepedulian terhapa kalian. HR. Hakim dan Thabrani.
Padang Mahsyar, suatu tempat dimana manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya kemudian digiring ke sebuah tempat yang luas, dan disana kita semua menunggu perhitungan amal kita selama 50.000 tahun.
50 ribu tahun adalah sebuah penantian yang sangat lama, bandingkan dengan umur kita di dunia yang hanya sekitar 60, 70, 80 tahun saja. Berapa kali lipat dari umur kita. Itulah mengapa kita akan merasa hidup di dunia sebentar saja.
HARGA YANG HARUS KITA BAYAR UNTUK PADANG MAHSYAR DAN AKHIRAT KITA
Pernah penulis mendengarkan sebuah khotbah jumat yang berisi tentang pembahasan infak, intinya khotib berbicara bahwa infak itu seikhlasnya bukan semaunya, artinya begini, seandainya kita punya penghasilan sebulan 3 juta rupiah, kemudian kita memasukkan uang hanya sebesar seribu rupiah tiap kali sholat jumat, maka menurut khotib itu kita tidak ikhlas. Mungkin saat kita memasukkan uang 1000 itu kita merasa ikhlas, tapi sebenarnya tidak, karena kita tidak ikhlas dengan rizki karunia Allah Swt.
Gambaran jelas begini, kita hidup di dunia kan paling 70 tahun, paling lama 100 tahun lah, sedangkan di padang Mahsyar kita hidup selama 50.000 tahun, di akhirat kita hidup abadi. Jika dalam hidup di dunia, dalam sebulan saja kita menghabiskan uang Rp. 2000.000 untuk kepentingan dunia, seperti makan, dan keperluan keluarga sehari-hari, maka dalam satu tahun kita akan menghabiskan uang katakanlah Rp. 20 juta, untuk kepentingan dunia.
Nah itu baru pengorbanan untuk kepentingan dunia, bagaimana dengan pengorbanan untuk Padang Mahsyar. Seandainya umur kita 70 tahun, maka 50.000 : 70 = 784,285, lalu 20 juta x 784,285 = sekitar 14.285.714.285 kemudian dibagi 12, sama dengan sekitar RP. 1.190.476.190, 00. Kira-kira sekitar 1 milyar rupiah lebih harus kita korbankan untuk Padang Mahsyar setiap bulannya selama seumur hidup kita, entah itu untuk infak, zakat, sedekah, membiayai Jihad dan sebagainya. Itu yang penghasilannya 2 juta, belum yang 10 juta perbulan, atau lebih tentunya lebih mahal lagi pengorbanan yang harus mereka keluarkan.
Nah itu baru untuk padang mahsyar yang dihitung oleh penulis yang manusia biasa dengan hitungan pengorbanan uang ( bukan hitungan Allah Swt yang Maha Menghitung ), belum untuk membayar nikmat Allah yang diberikan kepada kita setiap harinya, belum lagi untuk kehidupan surga beserta seluruh nikmatnya yang abadi dan belum pernah kita rasakan.
Pertanyaannya, Sanggupkah Kita ????
Jawabannya tidak... kita tak akan pernah sanggup membayar kebahagiaan akhirat kita. Namun Allah Swt Maha Pengasih dan Penyayang. Kita hanya disuruh membayar Surga Allah Swt dengan bayaran yang SANGAT SEDIKIT saja dari kita.
HARGA SANGAT MURAH ???
Betapa murahnya kemewahan abadi surga Allah Swt yang ditawarkan oleh-Nya dengan harga sangat murah. Namun sangat sedikit atau sangat murah di sini adalah bayaran yang memang layak dikatakan sangat murah, tidak kurang, tapi benar-benar pas secara maksimal, kalau lebih Alhamdulillah. Sudahkah kita membayar harga sangat murah itu, dengan bayaran yang benar-benar sangat murah itu??... atau kita justru membayarnya dengan bayaran kurang dari sangat murah itu, atau dengan bayaran sangat-sangat-sangat-amat murah sekali, atau tak mau bayar sama sekali, padahal Allah Swt sudah memberikan rahmat-Nya dengan memberi harga surga-Nya dengan sangat murah kepada kita??.
Berapa Harga Sangat Murah Itu ???
inilah harga yang harus kita bayar untuk akhirat kita
Yah kita hanya diperintahkan oleh Allah Swt untuk membayar surga-Nya dengan sangat murah yaitu hanya dengan menegakkan Syariat Islam secara Kaffah di dunia ini, yah hanya itu saja, Allah Swt tak menuntut yang lebih dari itu, murah kan????. Allah tidak menuntut kita yang misalnya penghasilannya 2- 3 juta rupiah per bulan untuk membayar Padang Mahsyar dengan cicilan Rp. 1 Milyar per bulan selama seumur hidup. Allah Swt hanya meminta kita “Terapkan Syariat Islam secara Kaffah, aturlah dunia dengan Syariat Islam, yang Kami turunkan kepada Nabi Muhammad Saw”. Itu saja. Itulah harga termurah untuk surga-Nya.
Lalu betapa keterlaluannya kita yang dengan angkuh dan sombongnya menolak Syariat Islam, dengan dalih tidak cocok untuk Indonesia yang majemuk dan sebagainya, padahal di masa lalu Syariat Islam mampu menaungi kemajemukan 2 per tiga dunia yang jauh lebih majemuk dengan berbagai bangsa, adat, budaya dan agama daripada Indonesia.
Apakah kalian yang menolak Syariat Islam ini, sanggup membayar cicilan tiap bulan Padang Mahsyar seumur hidup kalian ??? dengan harga yang jauh lebih besar dibandingkan penghasilan kalian????.
Bahkan ketika kita mau membayar harga akhirat yang Sangat Murah yaitu dengan Menegakkan Syariat dan Khilafah, maka Allah Swt pun memberikan bonus kepada kita, yaitu berkah-Nya yang Ia keluarkan dari langit dan bumi, kemakmuran yang melimpah ruah, serta rahmat Islam kepada seluruh manusia dan kemenangan Islam atas semua Ideologi di dunia, serta kita akan memimpin dunia.
“Jikalau sekiranya penduduk di negeri-negeri beriman dan bertakwa, maka Kami limpahkan berkah dari langit dan bumi....”( Potongan ayat TQS Al A Raf ayat 96 ).
Masih mau menolak Syariat Islam ???, sudah merasa bisa membayar surga Allah tanpa Syariat Islam???. Orang pintar pilih yang benar.
Label:
Sebuah Renungan
|
0
komentar
Minggu, 08 Januari 2012
IMAJINASI PRIMITIF ( Mitos )
Nyi Roro Kidul, penunggu gunung kawi, dan sebagainya, atau roh-roh gentayangan yang menjadi hantu penunggu tempat-tempat angker, seperti terowongan Casablanca, Tol Cipularang kilometer tertentu dan sebagainya. Semua itu adalah mitos, dan yang namanya mitos, hanya orang dungu saja yang percaya dan meyakininya.
Oke tapi bukan itu mitos yang akan penulis bahas dalam posting blog kali ini, karena semua tahu lah yah, mitos-mitos di atas itu adalah kepercayaan primitif yang tak mungkin dipercayai dan diyakini oleh generasi internet semacam kita. Coba pikir masa mainya Facebook, Twitter, game online, ngeblog dan lainnya masih aja percaya sama begituan, apa gak malu sama laptop.
MITOS
Mitos atau Sotim ( kalau dibalik bacanya ), adalah sebuah imajinasi primitif manusia, yang sifatnya hanya sebatas imajinasi, kalaupun menjadi kenyataan itupun bukan karena mitos itu benar, tapi ada hal lain membantu dan seolah mitos itu nyata.
Mitos menjadi hal yang merepotkan dan menyusahkan untuk mengubah masyarakat menuju kebangkitan dan kemajuan. Contohnya saja jaman Nabi Muhammad yang berdakwah di Mekah yang saat itu penduduknya masih percaya pada mitos berhala.
Imajinasi
Semua manusia punya imajinasi, karena imajinasi adalah bagian dari seni kehidupan. Imajinasi bisa menghasilkan hal yang luar biasa, tapi juga bisa menjadikan manusia semakin terpuruk, mundur dan terbelakang ( Imajinasi Primitif ).
Imajinasi yang menghasilkan sesuatu yang luar biasa misalnya dulu manusia berkhayal bisa terbang seperti burung, bebas di langit biru, dan hasilnya dari Ibnu Firnas sampai Wright bersaudara berhasil membuat manusia benar-benar bisa terbang.
Sedangkan imajinasi yang hanya menghasilkan khayalan kosong, yang membuat manusia semakin terpuruk, itulah yang disebut mitos atau imajinasi primitif. Nah penulis akan menyebutkan beberapa mitos yang beda, dan tak ada hubungannya dengan hal-hal klenik, Jin dan lainnya. Namun mitos yang berada di dunia nyata, dan masih dipakai manusia modern di era internet dan digital sekarang ini.
MITOS DEMOKRASI, SATU-SATUNYA SISTEM YANG MENGHASILKAN KEMAKMURAN
Imajinasi primitif ( mitos ) ini sudah diajarkan sejak kita SD. Mitos ini selalu dilawankan dengan kediktatoran, kalau tidak demokrasi berarti diktator, dan demokrasi adalah satu-satunya jalan menuju kemakmuran. Benarkah demikian???
Demokrasi berarti juga kedaulatan dari, oleh dan untuk rakyat, tapi yang namanya mitos tetaplah sebuah imajinasi primitif. Kenyataanya kedaulatan rakyat tak pernah ada, di Amerika Serikat dan di seluruh negara demokrasi lainnya termasuk Endonesa negara kita yang berkuasa adalah duit, fulus dan money. Jadi demokrasi adalah kekuasaan dari uang, oleh fulus dan untuk money.
Amerika, barat, Jepang, dan negara lain yang mengaku demokratis, makmur karena menjajah negara lain, baik secara fisik maupun ekonomi, bukan karena demokrasinya. Justru demokrasi boros uang dan tidak mendukung pembangunan ekonomi. Lihat negara otoriter Cina, maju juga bukan karena demokrasi.
MITOS SEKTOR NON RIIL PILAR UTAMA EKONOMI
Saat krisis moneter Indonesia tahun 1998, banyak Bank bangkrut yang dilukuidasi dan di bail out ( diberi uang oleh pemerintah), kasus terbaru Bank Century yang banyak sekali pihak mensinyalir Presiden kita juga terlibat.
Bagi ekonomi Kapitalisme, Riba dan Saham adalah pilar ekonomi yang menghasilkan kemakmuran, sehingga ketika krisis sektor inilah yang pertama kali diselamatkan. Namun sekali lagi sebuah imajinasi primitif ( mitos ) sektor non riil seperti bursa efek tak pernah berefek pada kemajuan negara dan kemakmuran, sektor ini justru menyebabkan uang berkumpul pada satu tempat saja tanpa bertemu barang dan jasa yang mengakibatkan semakin tersendatnya perekonomian negara. Ibarat tubuh adalah ekonomi, darah adalah uangnya, maka jika darah hanya beredar misalnya di kaki saja, sedangkan yang beredar di kepala hanya sedikit, maka matilah tubuh itu. Kenyataanya di Indonesia saja 80 % uang rupiah hanya beredar di bursa efek tanpa bertemu atau menghasilkan barang dan jasa.
MITOS NASIONALISME SUMBER KEBANGKITAN
Generasi muda jaman sekarang sudah luntur rasa nasionalismenya, jawab penulis, ya syukur kalau gitu, berarti ada kemajuan. Nasionalisme bangkit karena perasaan cinta tanah air yang berlebihan ( memang cinta kadang-kadang tak ada logika ). Yang jelas Nasionalisme ( Wathaniyah ) adalah muncul ada ancaman dari bangsa lain, seperti penjajahan, diserang atau ketika timnasnya bertanding dengan timnas negara lain. Mereka mengatakan bahwa Nasionalisme adalah sumber kebangkitan.
Kenyataanya, pernahkah kita bangkit dengan nasionalisme ????.... jawaban yang cerdas adalah belum dan tak akan pernah. Kaum muslim terpecah menjadi 72 golongan ( HR. Muslim ), sekarang ada 52 negara muslim, berarti kurang 20, kira-kira negara muslim manalagi yang mau pecah karena Nasionalisme yah???, biar pas 72 gitu.
Khilafah juga runtuh karena paham nasionalisme, runtuhnya Khilafah menyebabkan kaum muslim terpecah menjadi 52 Nation State ( Negara Bangsa ) dengan imajinasi primitif Nasionalisme sebagai dogma utamanya. Akibatnya kaum muslim yang seharusnya bersaudara tak peduli satu sama lain, ekonominya dengan mudah dijajah asing, sumber daya alamnya dirampok, dan akhlak kaum muslim dirusak penjajah. Nasionalisme juga melemahkan kaum muslimin sampai titik terendah, menyebabkan kaum muslim tak mampu melihat mana kawan dan mana lawan.
Yang jelas dalam Islam, ikatan yang mengikat manusia yang benar adalah ikatan pemikiran, bukan perasaan, karena perasaan harus dibimbing oleh pemikiran, sehingga ikatan dalam Islam bukan Nasionalisme ( ikatan perasaan cinta buta kepada tanah air ) tapi ikatan akidah ( pemikiran menyeluruh mengenai alam semesta, manusia dan hidup ) yaitu akidah Islam.
MITOS SUBSIDI BBM
Iklan di televisi yang paling baru adalah iklan bensin pertamax, atau bensin dengan oktan tinggi ( 92 ). Di iklan itu digambarkan betapa malunya ketika mobil mewah memakai bensin Premium ( bersubsidi ) dan tak pakai pertamax ( non subsidi ).
Ini adalah iklan yang berimajinasi primitif. Ini realitanya, menurut Kwik Kian Gie seorang pakar ekonomi, untuk memproduksi 1 liter bensin hanya dibutuhkan Rp. 475,00, yah gampangnya Gope ( Rp. 500 ) lah. Lah sekarang premium Rp.4500,00, lah itu mana yang disubsidi?????. Lagian minyak bumi Indonesia dapat menghasilkan bensin dengan oktan tinggi ( Pertamax ), dan menurut hitungan Kwik Kian Gie di atas biaya produksi untuk satu liternya hanya membutuhkan modal Gope. Logikanya Pertamax dijual Rp. 750 per liter aja negara udah untung banyak tuh.
Kenyataan lain, minyak bumi kita diekspor dengan harga murah, dan kita beli bensin, LPG, dari negara lain dengan harga mahal, itulah yang oleh negara kita disubsidi, jadi kita mensubsidi negara lain, sedangkan rakyat kita gak disubsidi. Benar-benar sebuah IMAJINASI PRIMITIF.
Selain itu negara kita menghasilkan gas LNG yang oktannya lebih tinggi dan lebih murah daripada gas LPG ( Elpiji ) dari luar negeri, tapi kok kita harus beli gas LPG, bukannya gas LNG??? Katanya suruh mencintai produk dalam negeri???, wah sekali lagi benar-benar IMAJINASI PRIMITIF.
MITOS SEMUA POLITIK ITU BUSUK
Sebuah imajinasi primitif yang umum masih dipahami oleh sebagian masyarakat, mereka menganggap bahwa Politik itu kotor dan busuk, sehingga Islam harus dijauhkan dari politik. Politik busuk karena tak ada kawan sejati dan lawan sejati yang ada adalah kepentingan sejati.
Iya kalau politik kafir memang seperti itu, busuk, kotor dan tak bermoral serta menyengsarakan rakyat, karena standar politiknya bukan Halal dan Haram, tapi uang dan kekuasaan. Tetapi akan berbeda dengan politik Islam yang mampu memakmurkan, mensejahterakan dan membangkitkan umat ke dalam kebangkitan yang nyata. Banyak dalil-dalil politik baik itu dalam Al Quran, dan Hadist. Dan prestasi politik Islam bisa kita lihat dengan jayanya sistem negara Khilafah selama lebih dari 10 Abad lamanya, menaungi 2 per 3 dunia serta memakmurkannya. Jadi, Islam harus dipisahkan dari politik adalah sebuah Imajinasi Primitif. Tanpa standar moral yang jelas ( Islam ) justru para politikus akan benar-benar menjadi tikus yang rakus.
MITOS DERADIKALISASI ISLAM UNTUK MENCEGAH KEKERASAN DAN TERORISME
Program yang memboroskan uang pajak rakyat tapi tak laku karena bersumber dari Imajinasi Primitif para pengusungnya ini, benar-benar gak jelas juntrungannya, entah berapa milyar uang rakyat terbuang sia-sia untuk program itu.
Penyebab utama Terorisme itu bukan karena pemahaman agama ( Islam ) yang radikal, soalnya gak ada itu istilah radikal-radikalan dalam memahami Islam. Sebab utama adalah penjajahan ekonomi oleh Kapitalisme, rakyat miskin dan menderita, dan juga rekayasa intelejen asing seperti Zionis ( Mossad ) dan CIA ( AS ). Jadi program deradikalisasi yang digulirkan BNPT hanyalah sebuah Imajinasi Primitif yang konyol.
TAHUN TELAH BERGANTI, MARI KITA JUGA GANTI IMAJINASI PRIMITIF DENGAN REALITA MASA DEPAN
Berimajinasi memang tak salah, apalagi imajinasi yang produktif, menghasilkan karya inovatif demi kemakmuran bersama, tapi kalau imajinasi primitif, sungguh merupakan perbuatan sia-sia.
Sesungguhnya masa depan dunia ini milik Islam, berbagai dalil Al Quran, Hadis bahkan penelitian ilmiah barat pun mengakui bahwa masa depan dunia benar-benar milik Islam. Untuk itulah maka kita sebagai kaum muslimin haruslah segera keluar dari kurungan imajinasi primitif ( mitos ) yang mengurung kebangkitan kita dan menegakkan sebuah Realita Masa Depan yaitu Syariah dan Khilafah, untuk melanjutkan kehidupan Islam. Sesungguhnya kemenangan Islam sudah dijanjikan Allah Swt.
Label:
Full Teenager
|
0
komentar
Senin, 02 Januari 2012
SPIRIT OF BEYOND : KILAS BALIK TAHUN 2011
Sekarang kita sudah masuk Tahun 2012 Masehi. Seperti yang telah kita alami bersama setiap pergantian tahun dijadikan ajang pesta Hedonisme baik oleh rakyat jelata maupun oleh pemerintah. Pesta pora, kembang api dan sebagainya yang menghabiskan uang bahkan sampai milyaran rupiah dalam satu malam tak berimbas apa-apa kepada kesejahteraan dan tak ada hasil apapun selain perasaan bahagia semu sesaat para remaja, pemuda dan orang-orang yang terhipnotis oleh pesta pora malam pergantian tahun masehi ini.
Namun terlepas dari pesta pora ala kaum kafir hedonis yang ditiru habis-habisan oleh kaum muslim jaman sekarang, mari kita melihat mundur ke belakang, melihat peristiwa apa saja yang terjadi pada tahun 2011.
Bencana di tahun 2011 memang tidaklah banyak, namun cukup mampu mengisi pemberitaan di beberapa media massa. Awal tahun 2011 ada peristiwa besar yaitu sebuah bencana alam di negeri sakura Jepang, sebuah gelombang pasang besar meluluh lantakan beberapa kota di Jepang.
Jepang, negara dengan masyarakat timur namun berbudaya barat, adalah sebuah negara sekuler yang sebagian besar masyarakatnya sudah tidak percaya kepada agama dan standar moral agama. Bagi masyarakat Jepang, agama sudah out of mind alias sudah bukan lagi menjadi isi kepala mereka, atau sudah diluar pemikiran mereka.
Masyarakat Jepang adalah masyarakat rusak secara moral, tatanan dan mereka tak punya standar moral yang jelas. Generasi mudanya terjebak pergaulan bebas, kekerasan seperti geng sekolah dan jalanan, narkoba, minuman keras dan pornografi, serta minimnya angka kelahiran bayi akibat gaya hidup mereka yang suka berzina namun malas punya anak, menyebabkan negara itu hampir-hampir sudah tidak punya lagi generasi muda berkualitas yang bisa diharapkan sebagai generasi penerus. Generasi Jepang adalah generasi sakit parah yang sedang menuju kehancurannya, kayaknya sama kaya generasi di Indonesia kalau gak mau berubah.
Runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara, adalah cerminan ketidak seriusan pemerintah dalam berbagai urusan rakyat terutama transportasi dan pembangunan, amburadulnya transportasi dan sarananya seperti jalan yang rusak turut menyumbang banyaknya kecelakaan lalu lintas.
Ledakan bom di masjid Polres Cirebon, penangkapan teroris, ledakan-ledakan bom di berbagai tempat seperti di gereja Kepunton Solo, mewarnai tahun 2011 ini.
Memang tak dapat dipungkiri, bahwa ada gerakan yang ingin menegakkan Syariat Islam dengan cara kekerasan, entah itu gerakan yang memang sengaja diadakan oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam maupun gerakan dari orang Islam sendiri yang berniat ikhlas ingin menegakkan Syariat namun caranya salah. Ya salah, karena menegakkan Syariat Islam tak mungkin dengan kekerasan, bom dan sebagainya, melainkan dengan jalan dakwah, memberitahu dan mendidik masyarakat tentang apa itu Syariat Islam, masa tidak tahu Syariat Islam kok di bom, dan tak ada hubungannya antara bom meledak dengan tegakknya Syariat dan Khilafah.
Dampak dari aksi teror sudah bisa ditebak, yaitu memburuknya citra Islam dan syariatnya, masyarakat semakin anti dengan kaum muslim yang berjenggot, bercelana cingkrang, muslimah bercadar. Beberapa aktivis muslim ( ikhwan ) banyak yang berpendapat bahwa memperjuangkan Syariat Islam bukan lewat jalan kampanye dan sosialisasi Syariat Islam tetapi dengan memperbaiki akhlak masyarakat terlebih dahulu, padahal itu salah, mengkampanyekan Syariat Islam sambil lewat jalur pemikiran dan politik Islam pun bisa jalan bersama dengan memperbaiki akhlak masyarakat, justru akhlak masyarakat rusak karena tidak ditegakkanya Syariat.
Deradikalisasi, dan sekulerisasi kaum muslimin pun bergulir, seolah Syariat itu adalah radikal yang berbahaya, atau bom waktu yang siap meledak, padahal Syariat Islam adalah Syariat Allah untuk digunakan manusia demi keselamatan dunia akhirat, mana mungkin itu berbahaya. Pertengahan tahun 2011 kita dihebohkan oleh film berjudul Tanda Tanya, yang menggambarkan Islam secara tidak adil, dan mengkampanyekan bahwa semua agama benar ( pluralisme ) padahal sangat jelas bahwa hanya Islam agama benar.
Dimulai oleh sekelompok massa yang berdemo menduduki Wall Street pada pertengahan Oktober, aksi ini terus meluas ke seluruh dunia. Krisis multidimensi yang menimpa Amerika Serikat, akibat diterapkannya sistem Kapitalisme adalah penyebab utamanya.
Sistem Kapitalisme menyebabkan peredaran uang tidaklah seimbang dalam aktivitas ekonomi. Uang hanya beredar dalam sektor non real, seperti saham, riba dan sebagainya, sedangkan sektor riil seperti perdagangan barang dan jasa justru kekurangan uang yang beredar. Di Amerika Serikat, 85% uang beredar di sektor transaksi bursa efek ( saham dan obligasi ), dimana peredaran dolar sama sekali tidak bertemu barang dan jasa secara langsung, begitu juga di Indonesia, 80 % uang hanya beredar di 1 juta penduduk kita dan itupun kebanyakan hanya di sektor non riil saja, sedangkan sisanya sekitar 190 juta penduduk hanya bisa menonton dagelan ekonomi ala kapitalisme sambil menahan perut yang keroncongan.
Banyak orang khususnya para saham maniak, mengatakan bahwa perdagangan saham bukan judi atau berbeda dengan judi, karena dalam transaksinya sudah ada seorang pialang yang mampu membaca dan memprediksinya naik turunnya saham. Ya memang bukan judi, tapi tetap haram, karena disitu uang tidak bertemu barang dan jasa ( sektor non riil ), jaman Rasulullah dulu gak ada saham, sektor non riil hanya ada judi dan riba saja, makanya dalam Al Quran yang diharamkan judi dan riba, kemudian ini diqiyaskan bahwa transaksi sektor non riil semuanya haram termasuk saham. Bursa efek tidak lebih dari dagelan ekonomi yang tak berpengaruh sedikitpun pada kemakmuran rakyat.
Kekerasan pun masih terjadi di tahun 2011, pembunuhan karyawan Freeport oleh penduduk lokal Papua, karena mereka dinilai sebagai penjajah yang merampok kekayaan alam Papua. Konslik Mesuji, antara Kapitalis serakah dengan rakyat jelata yang ingin mempertahankan sejengkal tanah tempat hidup mereka. Aksi bakar diri Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno di depan istana negara.
Kesemuanya adalah bentuk kebosanan, kemarahan dan pemberontakan rakyat terhadap dungu dan bebalnya pemerintah yang memerintah untuk Kapitalisme dan tidak memihak rakyat. Pemerintah dinilai hanya bisa mencari dukungan lewat pencitraan diri yang baik walaupun itu kebanyakan bohongnya, membuat sebagian rakyat marah dan sebal.
Sondang Hutagalung membakar dirinya karena terinspirasi revolusi di Timur Tengah, dia berharap dengan aksinya itu akan muncul aksi besar-besaran mahasiswa seperti Tahun 1998 untuk menggulingkan SBY dan kroninya, namun rezim ini ternyata jauh lebih siap untuk meredam segala aksi penggulingan daripada rezim orde baru dulu, sehingga aksi besar-besaran yang diharapkan Sondang tak pernah terjadi sampai tulisan ini dimuat.
Inilah jawaban dari umat Islam untuk menolak sistem kufur Kapitalisme yang menyengsarakan umat. Konferensi Rajab yang diadakan di seluruh Indonesia sepanjang bulan Juni 2011 atau Rajab 1432 H, diikuti oleh ratusan ribu kaum muslimin yang menginginkan Syariat dan Khilafah tegak menggulingkan Kapitalisme dunia.
Begitu juga dengan Liqo’ Syawal ulama yang diadakan di Jember yang diikuti oleh sekitar 12.000 ulama, kyai dan ustad, semakin mengokohkan peran ulama Jawa Timur sebagai garda terdepan perjuangan Syariat dan Khilafah di Indonesia.
Tanggal 25 Desember 2011, bertepatan dengah hari raya domba kesasar, diadakan Silaturahmi Muharram di Masjid Agung Jawa Tengah. Ini adalah silaturahmi kaum muslimin pejuang Syariat dan Khilafah serta para pendukungnya, untuk semakin mengokohkan perjuangan Syariat dan Khilafah di tahun 2012.
Sampai akhir tahun ini, umat Islam di dunia masih dalam keadaan terjajah baik secara fisik ( Irak, Afganistan, Xinjiang, Palestina dan lainnya ) maupun secara ekonomi. Umat Islam menderita, dan butuh solusi yang lengkap yaitu Islam itu sendiri.
Untuk itulah diperlukan suatu institusi negara pemersatu Islam yaitu Khilafah, yang akan menegakkan Syariat Islam secara kaffah, membebaskan kaum muslimin yang terjajah, dan menyebarkan rahmat Islam ke seluruh dunia, memakmurkan dan mensejahterakan manusia apapun agamanya, bangsanya, sukunya, warna kulitnya. Mengakhiri keserakahan iblis Kapitalisme, dan menyebarkan dakwah Islam untuk seluruh manusia di dunia. Dan Khilafah pasti akan tegak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, karena itu janji Allah.
Label:
Sejarah dan Kisah
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)