Jumat, 05 November 2010

UNTUK DIRENUNGKAN, APA YANG SUDAH MINIMAL KITA SIAPKAN UNTUK KEMATIAN KITA ?



Wah… judulnya agak serem ya…
Pernah lihat orang mati ?. Semua manusia pasti akan mati, semuanya, tidak terkecuali, sekuat apapun dia, sehebat apapun dia, seterkenal apapun dia, suatu saat pasti akan mati. Tidak peduli dia seorang tukang becak, atau Justin Beiber, Sule, dan lainnya, tidak peduli tua atau muda. Allah SWT berfirman

@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqyJø9$# 3…… ÇÌÎÈ  
35. tiap-tiap yang berjiwa ( bernyawa ) akan merasakan mati…. ( Al Anbiya’ 35 )

MAUT MENGANCAM DIMANAPUN DAN KAPANPUN
Kita telah mendengar berbagai bencana alam di Indonesia, gempa wasior, letusan Gunung Merapi, Tsunami Mentawai. Kita tidak bisa mengelak dari maut jika memang sudah waktunya. Mungkin kita lagi jalan di jalanan sepi, ternyata tiba-tiba ada Meteor jatuh mengenai kepala kita, lalu maut menjemput, atau kita bergaya sok seperti Jorge Lorenzo, naik motor ugal-ugalan dan merasa kita ahli dalam naik motor, lalu tak disangka kita kecelakaan dan luka parah lalu maut menjemput kita, atau kita sedang duduk santai di dalam rumah, main internet depan laptop, namun tiba-tiba sebuah pesawat terbang jatuh menimpa rumah kita dan maut pun menjemput kita.

DUNIA PERANTAUAN KITA DAN AKHIRAT KAMPUNG HALAMAN KITA



Rasul saw bersabda “ Jadikanlah dunia ini asing bagi kalian dan kalian asing bagi dunia ini “. HR Ahmad.
Bagi kaum mukmin dunia tak lebih hanyalah tempat perantauan mereka yang tidak lama. Pernah saya mendengar seorang perantau yang rela tinggal di pemukiman kumuh di Jakarta yang biaya sewanya murah, namun di kampungnya dia mempunyai rumah yang bagaikan istana, itulah maksud dari perantauan, si perantau tahu dia tidak selamnya tinggal di Jakarta, dia rela menyewa kontrakan kumuh yang harganya murah demi menghemat uang dan dikirim ke istrinya di kampung untuk membangun istana.
Begitulah kira-kira kaum mukmin, dia tidak masalah dengan keadaannya di dunia, baik dia kaya atau miskin, dia tetap menganggap bahwa dunia ini hanya sementara, suatu hari dia akan meninggalkan dunia ini dan menuju kampung halamannya di Akhirat.
Berbeda dengan orang kafir, mereka menganggap dunia ini adalah kampung halamannya, hidup mereka hanya untuk hura-hura, memuaskan hawa nafsu semata dan sebagainya, dan mereka takut sekali mati, karena mereka akan berpisah dengan kampung halamannya yaitu dunia.

BERAPA LAMA PERANTAUAN KITA

Ÿ@»s% öNx. óOçFø[Î6s9 Îû ÇÚöF{$# yŠytã tûüÏZÅ ÇÊÊËÈ   (#qä9$s% $uZø[Î7s9 $·Böqtƒ ÷rr& uÙ÷èt/ 5Qöqtƒ È@t«ó¡sù tûïÏjŠ!$yèø9$# ÇÊÊÌÈ   Ÿ@»s% bÎ) óOçFø[Î6©9 žwÎ) WxÎ=s% ( öq©9 öNä3¯Rr& óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÊÍÈ 
 
112. Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
113. mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
114. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu Sesungguhnya mengetahui. Al Mukminun 112-114.

Allah bertanya ” kam labistum fil ardhi…” berapa tahun kalian tinggal di bumi…., sedangkan yang ditanya menjawabnya “Qolu Labitsna… “, hanya sehari atau setengah hari. Pertanyaan berapa tahun, tapi jawabnya sehari setengah hari, kenapa?... inilah relativitas waktu di Padang Mahsyar dan di Dunia.

Padang Mahsyar = 50000 tahun, Dunia = rata-rata 65-70 tahun, ada yang lebih muda ada juga yang lebih tua.

Jika kita hitung dengan teori relativitas yaitu Padang Mahsyar = 50000 tahun dan Dunia = 70 tahun, maka kita ketika ada di Padang Mahsyar, akan merasakan bahwa hidup di dunia hanya 2 menit 1 detik, kalau gak percaya itung sendiri, kok di Al Quran disebutkan sehari dan setengah hari ?, itu yang ditanya Manusia jaman dahulu, jaman Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Adam yang usianya 500 tahun, 700 tahun.

ORANG-ORANG YANG MERUGI

di Padang Mahsyar mereka termasuk orang-orang yang sangat menyesal

ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ   ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ   žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ  
1. demi waktu
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. ( Al Ashr ayat 1-3 )

Coba bayangkan betapa ruginya jika dalam 2 menit 1 detik kita hanya berhura-hura, pacaran, maksiatan, bahkan melupakan Ibadah. Betapa ruginya.

Dan betapa beruntungnya jika hanya 2 menit 1 detik saja kita jadi remaja istimewa, menjadi remaja Islami, betapa beruntungnya jika ternyata kita hanya memakai Jilbab ( baju kurung yang lebar sampai mata kaki), serta Khimar ( kerudung yang menutupi dada ) dalam waktu hanya 2 menit 1 detik.


kita menutup aurat hanya 2 menit 1 detik

TIKET MASUK SURGA ITU LEBIH MURAH DARIPADA TIKET MASUK NERAKA

tiket neraka yang harganya mahal

Pernah saya mendengar cerita dari anak muda di kampung saya, dia mengaku bahwa dia pernah membeli dan minum minuman keras yang harganya Rp. 500.000,00. Anak muda di kampung saya memang umumnya suka minum Miras.

Saya hanya tersenyum sedikit dan berkata padanya “ dengan Rp.20.000 saja sudah bisa masuk neraka ngapain bayar mahal segitu “.

Coba kita logika, berapa waktu yang kita habiskan untuk pacaran, uang yang kita habiskan untuk mentraktir pacar, untuk menjemput pacar, untuk nelpon pacar, dan hal-hal lain yang harus kita bayar untuk pacaran... jawabnya pasti banyak. Sedangkan menurut Islam pacaran itu Haram !!!, kita membayar mahal tiket masuk neraka.

Seharusnya kita tidak usah pacaran aja, kita tidak perlu keluar uang untuk traktir pacar, untuk nelpon pacar, untuk jemput pacar, dan hal lain yang harus kita bayar untuk pacar termasuk waktu. Dan kita terhindar dari tiket masuk neraka tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Berapa yang kalian bayar untuk sholat di Masjid, paling infak Rp 1000,00 itupun kalau ada. Makanya Rasul saw masuk surga bersama orang miskin, kenapa orang miskin gampang masuk surga ?? karena gak mampu beli tiket masuk neraka yang harganya mahal.

BAGAIMANA PARA SAHABAT NABI MENYIAPKAN SESUATU UNTUK KEMATIAN MEREKA



Mari kita baca kisah yang menyentuh perasaan ini
Rasul saw bersabda kepada kaum muslim ketika hendak mengadakan peperangan melawan Romawi di Syam, “yang bertindak sebagai Amir (panglima perang mu’tah) adalah Zaid bin Haritsah, jika Zaid gugur, Ja‘far bin Abu Thaalib penggantinya, bila Ja‘far gugur, Abdullah bin Rawahah penggantinya, dan jika Abdullah bin Rawahah gugur maka hendaklah kaum Muslimin memilih penggantinya”. Sirah Ibnu Hisyam.

ž Saat perang Mu'tah, 3.000 tentara muslim menghadapi 100.000 tentara Romawi
ž Panglima Zaid bin Haritsah gugur dengan luka panah dan tombak di tubuhnya, lalu Ja’far bin Abi Thalib segera memegang bendera Islam dan memimpin perang, Jakfar dikeroyok ratusan pasukan romawi, tangan kanannya terputus lalu bendera dipegang dengan tangan kiri, tangan kiri terputus lalu dikempitlah bendera di ketiaknya, sampai akhirnya ia pun gugur dengan tubuh termutilasi, lalu Abdullah bin Rawahah menangkap dan memegang bendera Islam dan memimpin Perang
ž Namun Abdullah bin Rawahah sempat ragu karena melihat kedua sahabatnya gugur dengan mengenaskan. Namun kata hatinya memaksa dia untuk maju, dia segera bangkit dan memimpin perang sampai dia pun gugur dengan puluhan tusukan pedang
ž Rasul saw bersabda, bahwa Zaid Bin Haritsah dan Jakfar bin Abi Thalib syahid, lalu beliau diam sejenak, para sahabat mendesak beliau untuk menceritakan nasib Abdullah bin Rawahah, Rasul saw bersabda Abdullah bin Rawahah syahid namun singgsananya di Surga miring, karena dia sempat ragu untuk maju perang.

Singgasana sahabat saja miring, hanya karena ragu untuk maju perang, bagaimana dengan kita, boro-boro masuk Surga.

APA YANG SUDAH KITA SIAPKAN.



Sekarang lihat gambar ibu dan anak di atas
Kalau orang yang gak punya agama, dia kan bilang wah ibunya melanggar HAM, mengajari Terorisme pada anaknya, namun ini adalah kenyataan di Gaza, kesempatan untuk hidup sangatlah kecil,

Syaheed Ali, anak usia 10 tahun mengatakan kepada Ibunya, Bu kalau besok tentara Israel memasuki kota, pasangkan bom ini ke tubuhku, aku akan menyambut mereka, aku akan meledakkan diri ditengah-tengah tentara laknat itu bu, doakan saya bu.

Keesokan harinya, ibunya memasangkan bom ke tubuh syahid, dan difoto oleh kakak perempuannya. Saat tentara Israel memasuki halaman rumahnya dia segera berlari ke arah tentara itu, dan meledakan diri disana, 3 tentara israel tewas, puluhan luka-luka.
Mampukah kita seperti Syaheed Ali ?? jawabnya mungkin tidak...


Inikah yang sudah kita siapkan ???... lalu bagaimana pertanggung jawaban kita di akhirat

Sekarang coba kita pejamkan mata, mantapkan hati, buatlah sumpah tentang persiapan untuk menyambut kematian kita
Misal saya contohkan “ Saya yang bernama Reza Fikrianto, bersumpah akan merajai setiap sudut sekolah dengan dakwah, atau saya yang bernama Annisa Nabillah bersumpah akan menutup aurat saya dengan Jilbab dan mengaji.

Jadikan sumpah itu terpatri dalam hati, dan dilakukan dengan konsisten serta tidak kenal kompromi dengan hal-hal yang berbau maksiat ( Haram )

3 komentar:

latitu chan mengatakan...

tulisan yang cerdas.

teruskan propaganda di dunia maya dengan tulisan. lanjutkan di dunia nyata dengan tindakan!!!

SEMANGKA !!!!

tak bantu nyebarkan juga tulisannya yo

Redaksi mengatakan...

sukron... share aja

Anonim mengatakan...

Subhanallah....kisah inspiratif.....

DALAM NEGERI

DALAM NEGERI
PERMOHONAN DONASI UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM EL DIINA PURWOKERTO

Dalam Negeri

Dalam Negeri
93% Facebookers Memilih “Indonesia tanpa JIL” Daripada “Indonesia tanpa FPI” Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18737/93-facebookers-memilih-indonesia-tanpa-jil-daripada-indonesia-tanpa-fpi/#ixzz1mzSmbSeG

Dalam Negeri

Dalam Negeri
Korban Malam Valentine: Sepasang Kekasih Tewas Cekcok Soal Hamil Zina

Internasional

Internasional
Suriah Serang Habis-habisan Kota-kota yang Dikuasai Pemberontak

PASAR ANDROID

PASAR ANDROID, DOWNLOAD BANYAK APLIKASI ANDROID BERBAYAR ( PREMIUM ) DENGAN GRATIS

Tentang Kami

Sahabat

Penggemar